9 Fakta Keluarga Anas Urbaningrum yang Tak Banyak Diketahui Selama Ini

Namanya yang ramai dibincangkan tentunya membuat publik penasaran dengan biodata dari politikus yang satu ini. Anas Urbaningrum lahir di Desa Ngaglik, Srengat, Blitar, Jawa Timur, pada tanggal 15 Juli 1969.

Anas Urbaningrum sendiri merupakan anak kedua dari empat bersaudara. Ia lahir dari pasangan Habib Mughni dan Sriati. Tiga saudara Anas bernama Agus Nasirudin, Anna Lutfie, dan Kholisul Fikri.

Mama dari Anas Urbaningrum, Sriati, pernah memilih mengandalkan hasil panen sawahnya dan uang pensiun suaminya daripada bergantung kepada anak-anaknya untuk memenuhi kebutuhan hidup. Hal itu dilakukannya meskipun anak-anak sudah sukses, baik karier maupun pekerjaan.

Papa dari Anas Urbaningrum, Habib Mughni, semasa hidupnya adalah seorang guru agama di MTs Al Kamal, Kunir, Kecamatan Wonodadi, Blitar, Jawa Timur.

Di tempat kelahirannya, Anas menempuh pendidikan dari tingkat Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA). Usai menamatkan SMA, ia melanjutkan pendidikan strata satu jurusan Politik di Universitas Airlangga pada tahun 1987 hingga 1992.

Setelah kurang lebih delapan tahun mendapat gelar sarjana, pada tahun 2000, Anas menyelesaikan pendidikan magister jurusan Ilmu Politik di Universitas Indonesia. Ia bahkan melanjutkan pendidikan program doktoral di Universitas Gadjah Mada.

Anas Urbaningrum rupanya pernah aktif di sejumlah organisasi. Bahkan, kiprahnya di dunia politik bisa dibilang dimulai dari organisasi gerakan mahasiswa.

Anas pernah bergabung dengan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) hingga menjadi Ketua Umum Pengurus Besar HMI pada kongres yang diadakan di Yogyakarta pada tahun 1997.

Perannya sebagai ketua organisasi mahasiswa terbesar itulah membuatnya berada di tengah pusaran perubahan politik pada Reformasi 1998. Di era itu pula, Anas menjadi anggota Tim Revisi Undang-Undang Politik atau Tim Tujuh yang menjadi salah satu tuntutan Reformasi.

Pada pemilihan umum demokratis pertama tahun 1999, Anas diketahui menjadi anggota Tim Seleksi Partai Politik atau Tim Sebelas yang memiliki tugas memverifikasi kelayakan Partai Politik untuk ikut dalam Pemilu.

Setelah itu, ia menjadi anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) periode 2001-2005 yang mengawal pelaksanaan Pemilu 2004.

Ia pun kemudian mengundurkan diri dari KPU dan memilih bergabung dengan Partai Demokrat. Anas kemudian pernah menjadi Ketua Umum Partai Demokrat periode 2010-2013.

Anas Urbaningrum kini diketahui sudah berkeluarga. Ia menikah dengan Athiyyah Laila pada tanggal 10 Oktober 1999 di Yogyakarta. Peristiwa itu terjadi satu tahun pasca Athiyyah lulus dari Universitas Gadjah Mada.

Kehidupan pernikahan yang dibina oleh Anas dan Athiyyah semakin lengkap dengan hadirnya empat anak yang kini sudah beranjak dewasa.

Keempat anaknya itu bernama Akmal Naseery yang lahir pada tahun 2000, Aqeela Nawal Fathina lahir di tahun 2001, Aqeel Najih Enayat lahir pada tahun 2003, dan Aisara Najma Waleefa lahir di tahun 2005.

Selama ini memang tidak banyak orang yang tahu soal latar belakang keluarga istri Anas Urbaningrum, Athiyyah Laila.

Setelah ditelusuri lebih dalam, Athiyyah ternyata merupakan keturunan dari KH Ahmad Dahlan, tokoh sekaligus penggagas lahirnya organisasi Muhammadiyah.

Selain itu, papa dari Athiyyah adalah KH Attabik Ali yang merupakan mantan Rais A'aam PB (Pengurus Besar) NU. Selain itu, papanya juga dikenal sebagai pengasuh Pondok Pesantren Krapyak, Yogyakarta.

Dari segi pendidikan, Athiyyah Laila, istri Anas, ternyata merupakan seorang jebolan jurusan Pemasaran di Universitas Gadjah Mada (UGM). Athiyyah sendiri lulus dari pendidikannya pada tahun 1998 silam.

Saat menempuh pendidikan tinggi, Athiyyah sebagai mahasiswa juga aktif di berbagai organisasi. Salah satu organisasi tersebut mempertemukan dirinya dengan Anas Urbaningrum. Organisasi tersebut adalah HMI (Himpunan Mahasiswa Islam).

Bertemu di organisasi yang sama, HMI, membuat Athiyyah dan Anas sama-sama tumbuh di organisasi tersebut.

Menariknya, pertemuan Anas dan Athiyyah terjadi dari dikenalkan oleh teman-teman yang ada di HMI. Setelah itu, keduanya tak lama menjalin hubungan pacaran. Hanya 4 bulan saja, Athiyyah dan Anas kemudian menikah.

Seperti yang diketahui, beberapa tahun silam, Anas pernah menjadi tersangka atas dugaan suap pengurusan anggaran proyek Pusat Pendidikan Pelatihan serta Sekolah Olahraga Nasional di Desa Hambalang, Bogor, dan proyek lainnya.

Kejadian itu pun berujung pada penahanan dirinya. Menurut informasi yang beredar, keluarga dan kolega yang setia mendampingi Anas sudah memperkirakan hal ini sebelumnya.

Walau Anas sudah ditahan kala itu, pihak keluarga tampaknya merasa tidak rela jika dia berada di balik jeruji besi. Bahkan, setelah Anas ditahan, pihak keluarga tetap mencoba kirim pesan.

Ada beberapa pesan yang sempat dikirimkan pihak keluarga kepada Anas, pertama, melarang Anas menyantap makanan dari KPK. Adik Anas, Anna Luthfie menjelaskan alasan Anas tidak boleh menyantap makanan dari KPK adalah demi keamanan.

Selain itu, pihak keluarga dalam pesan yang dikirimkan juga meminta Anas untuk tetap sabar dan tabah. Tak hanya itu, pihak keluarga juga memberikan dukungan kepada Anas untuk menerima ujian tersebut dengan baik.

Saat Anas tengah ditahan, pihak keluarga berusaha untuk tabah menghadapi kenyataan tersebut. Athiyyah Laila bahkan sempat mengucapkan kalimat singkat, "Selamat berjuang", kepada Anas saat akan berangkat menuju gedung KPK untuk memenuhi panggilan kedua.

Jadi, itulah beberapa fakta keluarga Anas Urbaningrum yang sudah dihimpun dari berbagai sumber. Dari beberapa ulasan rangkuman fakta di atas, terungkap banyak hal yang selama ini tidak diketahui mengenai Anas dan keluarganya.