9 Fakta Keluarga Talitha Curtis, Ditinggalkan Mamanya

Talitha Curtis merupakan artis kelahiran 6 Juli 2002 dari pasangan Curtis Winn dan Mulyatika. Jika dilihat dari nama kedua orangtuanya, Ratu FTV ini memiliki darah blasteran. 

Papanya merupakan laki-laki bule asal Eropa, sedangkan mamanya warga Indonesia asli. Sayangnya, pernikahan kedua orangtua Talitha tak bertahan lama. Mereka memutuskan bercerai sejak Talitha masih kecil.

Melalui podcast bersama Feni Rose, Talitha Curtis mengaku lebih dekat dengan papanya. Saat itu tiba-tiba saja ia dibawa ke Jakarta dengan kondisi tak tahu kalau orangtuanya sudah bercerai. 

"Sempat ngerasa lagi dekat-dekatnya sama papa, tiba-tiba nggak bisa ketemu lagi," kata Talitha. 

Dalam keadaan seperti itu sang mama justru melontarkan kalimat-kalimat penuh kebencian yang membuat Talitha merasa marah dengan papanya. Ia benar-benar kecewa dengan papanya karena harus memikul beban berat sebagai anak yang harus jadi tulang punggung keluarga. 

"Aku lebih ke kecewa sih bukan marah. Kecewa karena nggak say goodbye, kedua dari dianya tidak ada niat mau bertemu aku. Terus tidak ada tanggung jawab sebagai seorang papa untuk membiayai anak pada umumnya. Aku ngerasa, sedih banget ya jadi aku," tuturnya. 

Di usianya yang masih 12 tahun, mamanya Talitha mengizinkan putrinya untuk bekerja sebagai seorang pemain sinetron. Meskipun demikian, Talitha tetap menjalankan kewajibannya untuk menuntut ilmu di sekolah. 

"Aku berangkat syuting pulang jam setengah 6 pagi, terus aku tidur sebentar. Setengah 7 aku udah bangun lagi, mandi, terus di sekolah aku tidur. Nanti jam 12 siang aku dijemput lagi untuk syuting. Itu terus-terusan berulang sampai 60 episode," jelasnya. 

Beda dari mamanya, menurut sang papa, ilmu adalah yang paling utama. Namun, saat itu Talitha terpaksa harus mengikuti mamanya, sehingga ia harus menempuh pendidikan sambil memenuhi kebutuhan keluarga. 

Hal itu juga membuat pendidikan Talitha Curtis hanya sampai sekolah menengah pertama (SMP). 

Talitha Curtis menceritakan bahwa ia ditinggal pergi oleh mamanya karena pertikaian kecil. Saat itu, sang mama tidak terima jika putrinya menerima endorse tanpa adanya fee yang didapatkan. 

"Ceritanya aku dapat endorse makanan dari temanku, ya aku nggak mungkin minta fee dong. Terus tiba-tiba mama pulang kayak marah-marah kayak 'Ngapain sih makan-makan, entar gendut'. Di situ aku marah banget," tutur Talitha. 

Di momen seperti itu Talitha tak bisa lagi membendung emosinya. Keesokan harinya, sang mama tiba-tiba saja sudah tak ada lagi di rumah. 

"Di situ aku baru pertama kali ngerasain, ternyata orangtua bisa ninggalin kita ya. Padahal dalam keadaan dia ngelihat aku udah ngamuk, udah kelihatan mentalnya nggak benar. Bukannya diajak ngomong atau apa, aku malah ditinggalin," ucapnya. 

Talitha Curtis tak menyangka sang mama bisa tega meninggalkannya begitu saja setelah ia banting tulang untuk memenuhi ekonomi keluarga. Apalagi ia sudah rela mengorbankan masa kecil hanya untuk mencari nafkah. 

"Kenapa ibu bisa setega itu sama anaknya? Kayak meninggalkan aku, nggak pernah merangkul aku, selalu men-judgement kata-kata kayak 'Apa sih penyakit mental itu cuma pura-pura'. Nggak dirangkul gitu, nggak kaya hubungan ibu dan anak pada umumnya," tutur Talitha. 

Tak tahan dengan semua emosi yang dipendam, akhirnya Talitha mengeluarkan seluruh amarahnya ketika sang mama marah hanya karena sebuah makanan endorse. 

Pertikaian dengan sang mama membuat mental Talitha Curtis cukup hancur. Padahal ia mengaku tak meminta apa pun dari sang mama, ia hanya ingin dipeluk dan mendapat kasih sayang seperti anak-anak pada umumnya.

"Hubungan aku sama mamaku tuh jauh dari kata pelukan sih. Aku lebih merasa hubunganku sama mamaku itu transaksional, jadi kaya as long as aku tidak menguntungkan dia ya rasa itu tidak ada," ucapnya. 

Talitha merasa jika ia tak menguntungkan, maka sang mama akan pergi meninggalkannya. 

Setelah beberapa kali memberi kesempatan untuk mamanya, Talitha Curtis akhirnya memutuskan untuk pergi dari rumah. Saat itu, ia tinggal di rumah sahabatnya untuk beberapa saat sebelum akhirnya Talitha tinggal bersama om dan tantenya. 

Saat tinggal bersama om dan tantenya, Talitha merasakan titik balik kehidupannya dimulai. Ia mengaku jadi merasakan banyak hal yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. 

"Setiap pagi, setiap bangun tuh tanteku yang kayak 'Good morning, gimana perasaannya hari ini? Lagi stres, lagi mikirin apa? Kalau mau nangis, nangis aja ya. Kenapa, butuh apa? Kita jajan ya' terus kita jajan. Kaya jadi anak kecil gitu sama dia," ungkap Talitha. 

Talitha merasa semangat lagi untuk melanjutkan hidupnya karena om dan tantenya memberi kepercayaan kalau keponakannya itu bisa bangkit. 

Tak ingin berlama-lama hidup di tengah keterpurukan, Talitha Curtis dan sang tante membangun sebuah bisnis kuliner. Di tengah mempersiapkan bisnis tersebut, tiba-tiba saja papanya Talitha menghubungi dan mengirimkan modal secara materi untuk menjalankan bisnisnya tersebut. 

"Modal aku buka usaha itu dari papa. Aku dapat uang itu harus ngajuin 2 proposal ke dia. Aku ngajuin proposal pertama 'Not good, revisi ya'. Aku disuruh bikin proposal usaha kaya mengajukan ke bank," ungkapnya. 

Hal ini harus dilakukan karena papanya Talitha ingin putrinya itu menjalankan bisnisnya dengan benar. Talitha sendiri berhasil membuktikan kepada papanya kalau bisnis tersebut berjalan lancar, bahkan kini sudah viral di media sosial. 

Setelah memberi modal usaha kepada putrinya, hubungan papa dan anak itu kembali harmonis meskipun tetap terpisah oleh jarak. Papanya Talitha Curtis sendiri saat ini hidup di London, Inggris. 

"Bangga aku sama dia. Umur papaku sekarang 72 tahun, hidup sendiri cuma punya adik satu-satunya. Dia sekarang kalau liburan ke rumah-rumah panti jompo, dia merasa lebih kayak 'Aku masih sehat nih'," tutur Talitha. 

Pada akhirnya, sang papa juga telah meminta maaf pada Talitha karena belum menjadi orangtua yang baik. 

"Aku mau bilang makasih ke papa. Walaupun aku harus ngajuin 2 proposal, tapi uang dari dia bikin aku bisa bertahan hidup. Aku jadi nggak mikir besok harus makan apa lagi," pungkasnya. 

Itulah fakta keluarga Talitha Curtis yang penuh perjuangan dan keteguhan. Tekanan menjadi tulang punggung keluarga di usia muda, hubungan yang rumit dengan mamanya, hingga perasaan kehilangan kasih sayang membuatnya mengalami masa-masa sulit secara mental dan emosional. 

Namun, berkat dukungan om, tante, hingga papanya, Talitha Curtis berhasil bangkit dan memulai bisnis kuliner yang kini mengembalikan hidupnya. 

Semoga bisa menginspirasi ya, Ma.