Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
Fakta Kisah Cinta Uya Kuya
Instagram.com/king_uyakuya

Intinya sih...

  • Awal pertemuan Uya Kuya dan Astrid yang tidak biasa, bertemu kembali secara kebetulan di warung nasi goreng.

  • Astrid Kuya mualaf sebelum menikah dengan Uya Kuya, sempat mendapat penolakan dari keluarganya.

  • Perjuangan ekonomi di awal pernikahan, tinggal di rumah kontrakan tanpa kasur karena pekerjaan minim, hingga kariernya berkembang menjadi presenter terkenal.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kisah cinta Uya Kuya, seorang presenter dan komedian yang saat ini terjun ke politik. Ia memiliki istri bernama Astrid Khairunnisha dan dua orang anak yakni Cinta Kuya dan Nino Kuya. 

Pasangan ini dikenal harmonis dan kompak sejak menikah hingga kini membesarkan dua anak mereka. Tidak hanya kisah asmara, perjalanan hidup mereka juga penuh perjuangan. Dari masa-masa sulit di awal pernikahan, karier yang terus menanjak, hingga kini Uya Kuya sukses di dunia hiburan, bisnis, bahkan politik. 

Berikut Popmama.com sudah rangkum fakta kisah cinta Uya Kuya secara lebih detail.

Deretan Fakta Kisah Cinta Uya Kuya

1. Awal pertemuan dengan Astrid Kuya yang tidak biasa

Instagram.com/astridkuya

Dikutip dari berbagai sumber, Surya Utama atau akrab disapa Uya Kuya pertama kali bertemu istrinya, Astrid Margaretha saat sama-sama punya kekasih. Namun, empat tahun kemudian, mereka bertemu kembali secara kebetulan di warung nasi goreng.

Uya sampai menyamar jadi penyanyi dan membawakan lagu khusus untuk Astrid hingga akhirnya cinta tumbuh di antara mereka. Keduanya pun menjalin hubungan dan bertunangan sebelum menikah.

2. Astrid Kuya mualaf sebelum menikah dengan Uya Kuya

Instagram.com/astridkuya

Astrid berasal dari keluarga non-muslim, bahkan beberapa anggotanya adalah pendeta. Hubungannya dengan Uya Kuya sempat mendapat penolakan dari keluarganya. 

Berkat tekad dan doa, akhirnya hubungan mereka bisa diterima oleh keluarga Astrid. Istri Uya Kuya ini juga menceritakan bahwa sebelum menikah, ia sempat bertunangan dengan laki-laki lain. 

Entah kenapa kehadiran Uya membuatnya yakin dan tertarik untuk mengenal Islam dan memutuskan menjadi mualaf.

3. Perjuangan ekonomi di awal pernikahan

Instagram.com/astridkuya

Proses lamaran pasangan ini baru menikah satu setengah tahun kemudian. Selama waktu tersebut, Astrid dan Uya pun mempersiapkan segala sesuatunya mulai dari pertemuan orangtua, sampai berbagai keperluan pernikahan mereka. Mereka resmi menikah pada 17 Mei 2003.

Rupanya kehidupan berumah tangga Uya dan Astrid sempat sulit di awal pernikahan. Mereka sempat tinggal di rumah kontrakan dan tidak memiliki kasur karena pekerjaan Uya yang minim pada saat itu. Namun, perlahan kariernya berkembang hingga menjadi presenter terkenal.

4. Kehadiran Cinta Kuya dan Nino Kuya di hidup pasangan ini

Instagram.com/king_uyakuya

Setelah dua tahun menikah, Uya Kuya dan Astrid dikaruniai anak pertama bernama Cinta Rahmania Putri Khairunnisha atau Cinta Kuya pada 2 Februari 2005. Kehadiran Cinta membawa warna baru dalam rumah tangga mereka. 

Tiga tahun kemudian, tepatnya 27 Juli 2008, lahirlah putra kedua mereka, Nino Kuya. Keduanya tumbuh menjadi remaja yang dikenal mandiri dan aktif mengejar pendidikan sampai ke luar negeri.

5. Rumah tangga romantis Uya Kuya dan Astrid

Instagram.com/king_uyakuya

Setelah melewati masa-masa sulit, kehidupan keluarga Uya Kuya jauh lebih mapan. Uya dikenal sebagai salah satu presenter papan atas sekaligus pengusaha yang aktif berbisnis. Baru-baru ini ia juga terjun ke politik dan menjadi anggota DPR RI 2024-2029.

Astrid pun tetap mendampingi sebagai partner hidup dan ibu bagi anak-anak mereka. Anak-anak mereka, Cinta dan Nino, menempuh pendidikan di Amerika Serikat sekaligus menjalankan usaha kecil-kecilan di sana. 

Itulah rangkuman terkait kisah cinta Uya Kuya. Rumah tangga pasangan ini yang sudah lebih dari dua dekade jarang mendapat gosip miring. Hubungan keduanya semakin kuat dan mendukung satu sama lain di pilihan karier masing-masing.

Editorial Team