7 Fakta Orangtua Chicco Kurniawan, Mama dan Papanya Sudah Bercerai

"Papa gue itu udah nggak bareng sejak gue SD," ucap Chicco Kurniawan.

Chicco Kurniawan mengungkapkan bahwa kedua orangtuanya bercerai ketika ia masih duduk di bangku SD. Kejadian ini menjadi titik balik besar dalam hidupnya dan memberikan pelajaran berharga tentang dinamika keluarga. Meskipun berat, peristiwa itu membentuk pandangannya tentang hubungan dan membuatnya lebih menghargai momen bersama keluarga.

Melalui pengalaman ini, Chicco belajar untuk beradaptasi dengan perubahan besar. Ia menyadari bahwa tidak semua hubungan berjalan mulus, tetapi dari situ ia tumbuh menjadi pribadi yang lebih kuat dan mandiri. Hal ini juga memberinya motivasi untuk terus mengembangkan dirinya.

Chicco Kurniawan adalah adik dari Bobby Samuel, kakak kandungnya, dan Christie Kurniawan, kakak angkatnya. Kehadiran kedua kakaknya menjadi dukungan emosional yang sangat berarti dalam hidup Chicco. Meskipun Christie adalah anak angkat, mereka tetap memiliki hubungan yang erat sebagai satu keluarga.

"Gue ada satu kakak kandung dan satu kakak angkat," jelas Chicco.

Kedekatan Chicco dengan Bobby dan Christie menunjukkan harmoni yang mereka jaga di tengah perbedaan latar belakang. Chicco merasa beruntung memiliki kakak-kakak yang selalu ada untuknya, baik dalam momen bahagia maupun saat menghadapi tantangan.

"Kakak gue yang perempuan diadopsi pada saat mama dengan suami pertamanya," ucap Chicco.

Mama Chicco dikenal sebagai sosok yang adil dalam memperlakukan anak-anaknya, baik kandung maupun angkat. Bagi sang mama, semua anak adalah sama dan layak mendapatkan kasih sayang yang setara. Prinsip ini menciptakan suasana harmonis dalam keluarga mereka.

"Ketika mama gue udah punya kakak gue, dia adopsi anak. Mama gue punya anak waktu itu, yaitu kakak kandung gue. Terus dia adopsi anak, yaitu kakak angkat gue, jadi gue punya dua saudara. Jadi intinya treatmentnya nggak ada yang beda karena di mata mama kita sama semua," jelas Chicco.

Perlakuan adil dari mamanya menjadi dasar bagi Chicco dan kakak-kakaknya untuk saling menghormati. Nilai kebersamaan yang diajarkan sang mama membuat mereka semakin dekat, menciptakan ikatan keluarga yang kokoh dan penuh kasih.

Setelah berpisah dengan mama Chicco, papanya menikah lagi dan membentuk keluarga baru dan dikaruniai dua orang anak. Pada awalnya, situasi ini terasa rumit bagi Chicco, tetapi ia berusaha menerima keadaan dengan hati terbuka.

Kini, Chicco menjalin hubungan baik dengan adik-adik sambungnya. Ia percaya bahwa keluarga tidak harus selalu berasal dari darah yang sama, tetapi dari hubungan saling mendukung dan kasih sayang yang tulus.

Papa tuh udah punya keluarga sendiri, udah nikah dan udah punya anak. Gue udah punya dua adik sambung," ucap Chicco.

Sebelum menikah dengan papa kandung Chicco, mamanya pernah bercerai dari pernikahan sebelumnya. Chicco memandang pengalaman ini bukan sebagai aib, melainkan sebagai perjalanan hidup yang memberikan banyak pelajaran berharga.

"Mama gue waktu itu dari finansial ekonomi menengah ke bawah, jadi waktu itu dia nggak punya pilihan yang lebih baik dan bahasa kasarnya itu morotin suami pertamanya, setelah itu mereka cerai. Tapi gue nggak lihat itu sebagai aib, rasanya itu adalah tempat belajarnya mama gue," jelas Chicco.

Melalui cerita mamanya, Chicco memahami bahwa keputusan sulit sering kali diperlukan demi kebaikan diri sendiri. Ia belajar untuk menghormati setiap pilihan hidup dan menjadikannya motivasi untuk terus berkembang.

"Mama gue itu skizofrenia. Tapi udah membaik selama 10 tahun terakhir. Waktu itu didagnosis skizofrenia waktu gue SMP. Kejadiannya menarik, waktu itu mama ngamuk, gue kaget. Anak SMP yang sangat amat manja sama mamanya, tiba-tiba sosok mamanya hilang. Terus pas mama ngamuk tuh gue nggak merasa sedih, cuman shock doang. Pas dia masuk RSJ juga gue belum realize sama yang terjadi," ucap Chicco Kurniawan. 

Saat Chicco masih SMP, mamanya didiagnosis mengidap skizofrenia, yang membuat perubahan besar dalam dinamika keluarga mereka. Kondisi ini sangat mengejutkan bagi Chicco, terutama karena ia memiliki hubungan yang sangat dekat dengan mamanya.

"Mama pernah tanpa sadar tiba-tiba dudukin gue terus ngeludahin. Pernah juga tiba-tiba teriak 'Agnes Monica adalah... Mana Agnes Monica?'. Jadi pas mendingan, halusinasinya berkurang, aku nanya 'Sadar nggak sih mama?', tapi mama itu lupa-lupa ingat," jelas Chicco.

Pengalaman ini membuat Chicco lebih memahami pentingnya mendukung orang-orang dengan masalah kesehatan mental. Ia belajar untuk menjadi lebih empatik dan sadar akan peran keluarga dalam proses pemulihan seseorang.

Ketika rumah sakit mental di Bogor penuh, mama Chicco harus dirawat di sebuah panti. Keputusan ini menjadi pengalaman emosional bagi Chicco, yang tetap berusaha menjaga komunikasi dan memberikan dukungan untuk mamanya.

Chicco selalu memastikan mamanya merasa didampingi meskipun berada jauh darinya. Ia menyadari betapa pentingnya kehadiran sebagai anak dalam masa-masa sulit tersebut, sekaligus menunjukkan rasa hormat dan kasih sayang kepada sang mama.

"Karena rumah sakit mental sudah penuh di Bogor, jadi mama di panti," ucap Chicco.

Itulah rangkuman terkait deretan fakta orangtua Chicco Kurniawan. Meski penuh tantangan, perjalanan hidup keluarga Chicco Kurniawan ini dapat menjadi pelajaran berharga ya, Ma.