8 Fakta Penikahan Roro Fitria dan Andre Irawan, Maharnya Unik

Meskipun suasana di sana sangat kental dengan adat Jawa, sebelum mulainya akad ada sebuah tradisi Palang Pintu khas Betawi saat mempelai laki-laki datang. Palang Pintu dimulai dengan iringan musik hadroh terlebih dahulu. 

Prosesi Palang Pintu diselenggarakan dengan aksi pantun, beladiri, dan iringan musik hadroh. 

Momen pernikahannya ini sekaligus menjadi kado istimewa bag Roro Fitria karena sekaligus menjadi perayaan ulang tahunnya, tepat pada 29 Desember. Setelah penantian panjang akhirnya Roro menikah di usianya yang menginjak 32 tahun. 

"32 tahun penantian akhirnya Nyai menemukan arjuna," ungkap Roro. 

Akad nikah dihadiri lengkap oleh mempelai laki-laki, penghulu, wali nikah, yakni Muhammad Sigit Nurcahyo. Dilengkapi saksi Habib soleh dan Abut Hadiyanti. Memasuki tahap ijab kabul, mereka dinikahkan oleh kakak kandung Roro Fitria, yakni Digie Sigit. 

Sambil berjabat tangan, Andre mengucapkan ijab kabul dengan lantang dan lancar. 

Dengan diucapkannya ijab kabul oleh Andre, kini mereka resmi melepas lajang dengan status pasangan suami istri. Keduanya terlihat bahagia saat pemasangan cincin dan memamerkan buku nikahnya. 

Acara akad nikah diakhiri dengan sungkeman kepada orangtua kedua mempelai.

Acara resepsi dimulai dengan tradisi panggih, yakni perjalanan mempelai perempuan menuju ke tempat pelaminan yang disusul oleh mempelai laki-laki. Dalam resepsi ini keduanya mengenakan pakaian kebaya berwarna hijau sesuai adat Jawa. 

Dikarenakan Roro Fitria telah memutuskan untuk berhijab, paes ageng Roro Fitria tak sembarang rias. Dia mendatangkan langsung paes ageng Keraton khusus dari Yogyakarta. 

Jadi, pada bagian sanggulnya dimodifikasi semaksimal mungkin dengan ditutupi berbagai aksesori hingga rambutnya tak terlihat.

Upacara panggih dilanjut dengan lempar sirih antar kedua mempelai. Dalam kepercayaannya jika salah satu mempelai lebih dulu melempar sirih, tandanya dialah yang jatuh cinta pertama kali. 

Kemudian, Andre Irwan menetaskan telur dengan kakinya. Roro Fitria pun membasuh kaki sang Suami hingga bersih dengan air kembang setaman. Pembasuhan ini mencerminkan bakti istri kepada suami agar rumah tangga mereka bahagia dan harmonis.

Usai melewati prosesi pecah telur dan lempar sirih, mereka melanjutkan perjalanan ke pelaminan bersama keluarga. Perjalanan tersebut juga diiringi oleh tarian yang dilakukan oleh dua sejoli perempuan dan laki-laki. 

Di pelaminan mereka melanjutkan prosesi pengantin laki-laki menuangkan kantong berisi biji-bijian, uang receh, dan beras ke sebuah wadah yang dipegang oleh pengantin perempuan. Kemudian diterima oleh Roro Fitria dan selanjutnya diikat dalam kain. 

Acara resepsi pernikahan Roro Fitria dan Andre Irawan berjalan dengan khidmat dan lancar hingga akhir. Sebagai penutup, di akhir acara Roro Fitria membawakan sebuah lagu yang dipersembahkan untuk ‘Kang Mas’ tercinta.

Dengan fasih dan lantang, Roro Fitria menyanyikan lagu langgam Jawa yang berjudul Yen Ing Tawang Ono Lintang dengan sedikit tarian yang ditemani oleh sang Suami. 

Itulah beberapa fakta pernikahan Roro Fitria dan Indra Irawan yang berlangsung dengan khidmat serta lancar. Semoga Roro Fitria dan Indra Irawan dapat menjalin kasih langgeng hingga akhir hayat ya, Ma.

Sekali lagi, selamat menempuh hidup baru untuk Roro Fitria dan Indra Irawan!