7 Fakta Rahmat Shah Papa Raline Shah, Konglomerat Sukses

Perjalanan karier Rahmat Shah dimulai dari tempat yang sangat sederhana, yakni bengkel keluarga. Dari tahun 1965 hingga 1970, ia bekerja sebagai asisten tukang reparasi di bengkel tersebut. Pengalaman ini mengajarkannya tentang kerja keras dan ketelitian.

Tak disangka, pengalaman di bengkel inilah yang membuka jalan bagi kariernya selanjutnya. Berkat ketekunannya, Rahmat Shah mendapat tawaran bekerja di PT Ika Diesel, distributor kendaraan Ford di Indonesia. Ini menjadi titik balik dalam kariernya, seolah membuktikan bahwa tidak ada pekerjaan yang sia-sia.

Bakat bisnis Rahmat Shah mulai terlihat saat ia bekerja di PT Ika Diesel. Rahmat berhasil melakukan lobi-lobi luar biasa hingga menembus pasar asuransi kendaraan dan perkebunan. Keberhasilan Rahmat ini menjadi fondasi bagi imperium bisnisnya di masa depan.

Pada tahun 1980, Rahmat mendirikan PT Unitwin Indonesia yang bergerak di bidang pertanian, pengembangan properti, serta ekspor impor. Ia juga mendirikan PT Wiraco dan PT Cakra Alumunium Industry.

Selain sebagai pebisnis ulung, Rahmat Shah juga pernah terjun ke dunia politik. Rahmat pernah bergabung dengan Partai Golkar, meski kemudian mengundurkan diri pada tahun 1999. Namun, hal ini tidak menghalanginya untuk tetap berkontribusi bagi negara.

Rahmat pernah menjadi anggota MPR RI perwakilan Sumatera Utara periode 1999-2004. Selanjutnya, ia juga menjadi wakil Sumatera Utara di DPD periode 2009-2014.

Pengalamannya di dunia politik menunjukkan bahwa seorang pengusaha juga dapat berkontribusi langsung dalam pembangunan negara.

Salah satu hal yang paling menonjol dari Rahmat Shah adalah kepeduliannya terhadap lingkungan dan konservasi. Rahmat dikenal sebagai tokoh konservasi alam terkemuka di dunia. Sebagai Ketua Umum Lembaga Konservasi Perhimpunan Kebun Binatang Se-Indonesia (PKBSI), ia aktif dalam upaya pelestarian flora dan fauna.

Rahmat Shah juga mendirikan "Rahmat" International Wildlife Museum & Gallery, sebuah museum yang didedikasikan untuk ilmu pengetahuan dan konservasi.

Kepeduliannya terhadap lingkungan membuktikan bahwa kesuksesan bisnis dapat berjalan seiring dengan tanggung jawab terhadap alam.

Dedikasi Rahmat Shah dalam berbagai bidang telah membuahkan banyak penghargaan, baik nasional maupun internasional.

Rahmat menjadi orang Indonesia pertama yang meraih penghargaan African Big Five Grand Slam Award. Selain itu, ia juga menerima The International Conservation Award dan World Hunting Award di Amerika Serikat pada 1995.

Penghargaan-penghargaan ini bukan hanya menjadi bukti kesuksesan pribadinya, tetapi juga mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional. Rahmat membuktikan bahwa orang Indonesia pun mampu berprestasi di tingkat dunia.

Pengakuan atas dedikasi dan kontribusi Rahmat Shah tidak hanya datang dari dunia bisnis dan konservasi, tetapi juga dari institusi kerajaan tradisional. Pada 17 Februari 2024, Rahmat menerima anugerah gelar kehormatan "Datuk Seri Duta Peduka Raja" dari Kesultanan Deli.

Pemberian gelar ini bukan tanpa alasan. Sultan Deli, Mahmud Lamanjiji Perkasa Alamsyah, menganugerahkan gelar tersebut sebagai bentuk apresiasi atas peran penting Rahmat Shah dalam upaya penyelamatan lingkungan hidup.

Rahmat Shah berperan penting dalam pengembangan olahraga di Sumatera Utara, khususnya dalam cabang olahraga karate. Ia menjabat sebagai Ketua Umum Pengprov Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (FORKI) Sumatera Utara.

Dalam posisinya di FORKI, Rahmat Shah tidak hanya sekadar menjadi figur simbolis. Ia aktif terlibat dalam upaya memajukan prestasi atlet karate Sumatera Utara. Pada PON XXI Aceh-Sumut 2024, misalnya, Rahmat Shah memimpin kontingen FORKI Sumut dengan target meraih dua medali emas.

Ia juga berperan penting dalam mempersiapkan atlet dan infrastruktur untuk event tersebut, seolah menunjukkan dedikasinya dalam memajukan olahraga di tingkat daerah hingga nasional.

Nah, seperti itulah rangkuman terkaitn beberapa fakta Rahmat Shah Papa Raline Shah yang begitu menginspirasi.