10 Film Komedi Romantis di Netflix, Ada Film Angga Yunanda

Film Milly dan Mamet adalah film romantis komedi yang berfokus pada kehidupan pasangan muda setelah menikah dan memiliki anak.

Disutradarai oleh Ernest Prakasa, film Milly dan Mamet mengangkat cerita tentang dinamika rumah tangga yang diwarnai tantangan seperti perubahan peran dalam keluarga, konflik pekerjaan, dan adaptasi dengan rutinitas baru.

Diproduksi oleh Starvision dan Miles Films, karya ini menggabungkan unsur komedi dan drama untuk menggambarkan realitas kehidupan pasangan modern.

Dengan humor cerdas dan akting natural dari Sissy Priscillia serta Dennis Adhiswara memberikan hiburan sekaligus pelajaran tentang pentingnya kompromi dan komunikasi dalam hubungan rumah tangga.

To All the Boys I've Loved Before mengisahkan Lara Jean Covey, seorang remaja yang menulis surat cinta untuk setiap laki-laki yang pernah ia sukai, namun surat-surat tersebut tanpa sengaja terkirim.

Untuk menghindari ketegangan dengan Josh, mantan pacar kakaknya, ia terpaksa menjalani hubungan pura-pura dengan Peter Kavinsky, seorang siswa populer.

Seiring berjalannya waktu, hubungan pura-pura tersebut berkembang menjadi sesuatu yang lebih dalam. Diadaptasi dari novel karya Jenny Han, film ini berhasil menggabungkan komedi romantis dengan tema tentang kejujuran dan pemahaman diri dalam hubungan.

To All the Boys I've Loved Before juga memiliki sequel kedua melanjutkan kisah Lara dan Peter yang sudah bisa ditonton di Netflix.

Terlalu Tampan adalah film komedi romantis yang dirilis pada tahun 2019 dan disutradarai oleh Sabrina Rochelle Kalangie.

Dibintangi oleh Ari Irham dan Nikita Willy, film Terlalu Tampan mengisahkan Mas Kulin yang terkenal karena sosoknya yang memesona, sehingga sering dikejar orang-orang. Kondisi ini membuat Mas Kulin berusaha menghindari banyak orang.

Kisah berlanjut ketika ia bertemu dengan Rere, seorang perempuan yang melihatnya apa adanya tanpa terpesona oleh penampilannya. Dengan sentuhan komedi yang segar, film ini menawarkan pengalaman menonton yang menyenangkan dan ringan.

Natalie, seorang arsitek skeptis, mendapati dirinya terjebak dalam dunia yang menyerupai film komedi romantis setelah mengalami kecelakaan. Dalam dunia aneh ini, ia menghadapi berbagai situasi lucu sambil mencari jalan kembali ke kehidupan nyata.

Film Isn't It Romantic dibalut dengan genre komedi romantis dengan cara yang cerdas dan menghibur. Pesannya yang positif tentang penerimaan diri membuat film ini terasa segar dan menginspirasi.

The Perfect Date mengisahkan Brooks Rattigan yang diperankan oleh Noah Centineo. Brooks Rattigan berusaha mengumpulkan uang untuk mewujudkan impiannya. Ia menciptakan aplikasi kencan yang memungkinkan orang menyewa dirinya sebagai pasangan untuk berbagai acara, dimulai dengan menemani Celia ke pesta dansa.

Seiring waktu, hubungan mereka yang awalnya transaksional berkembang menjadi lebih dalam. Meskipun ceritanya cukup dapat diprediksi, film The Perfect Date menggali tema tentang pencarian identitas dan kejujuran dalam hubungan. Apalagi dengan chemistry yang kuat antara Brooks dan Celia.

Jenny, seorang jurnalis musik, memutuskan menghabiskan waktu bersama sahabat-sahabatnya sebelum pindah ke kota lain setelah putus cinta. Cerita Someone Great menyoroti tema kehilangan dan persahabatan dalam balutan humor.

Film ini menggambarkan realitas kehidupan muda di kota besar dengan alur yang relatable. Someone Great menunjukkan bahwa cinta tak hanya soal romansa, tetapi juga dukungan dari teman.

Film Holidate mengisahkan Sloane dan Jackson yang sepakat menjadi pasangan palsu saat liburan untuk menghindari tekanan keluarga soal hubungan asmara mereka. Namun, hubungan mereka perlahan berkembang menjadi sesuatu yang lebih.

Dengan dialog yang tajam dan chemistry yang kuat antara pemeran utama, film Holidate menghadirkan tema cinta dengan cara yang lucu. Film ini menawarkan pengalaman menonton yang ringan dan menyenangkan.

Mariposa menceritakan perjuangan Acha, siswi SMA berprestasi yang jatuh hati pada Iqbal, seorang siswa menawan namun cenderung bersikap dingin.

Upaya Acha menarik perhatian Iqbal menghadirkan banyak momen lucu dan emosional, termasuk saran dari sahabatnya untuk menggunakan pendekatan cuek demi membuat Iqbal tertarik.

Diadaptasi dari novel Luluk HF dan disutradarai oleh Fajar Bustomi, film ini menawarkan sinematografi menarik dan chemistry kuat antar pemeran utama. Meskipun terdapat perbedaan dari versi novel, kisah cinta remaja yang manis dan ringan ini tetap menjadi hiburan yang menyenangkan, terutama bagi penonton muda.

Film Afterlife of the Party (2021) mengisahkan kisah Cassie, seorang sosialita, mendapatkan kesempatan kedua setelah kematiannya untuk memperbaiki hubungan dengan orang-orang yang ia cintai. Dalam proses ini, ia mempelajari makna cinta dan kehidupan yang sebenarnya.

Campuran komedi dan drama membuat film Afterlife of the Party menyentuh sekaligus menghibur. Dengan pesan mendalam tentang menghargai waktu bersama orang terkasih, film ini menjadi tontonan yang bermakna. 

Kisah ini berpusat pada Natalie, seorang wartawan Los Angeles yang jatuh cinta pada laki-laki dari aplikasi kencan, namun justru tertipu oleh teman masa kecil kali-laki itu. Perjalanan Natalie menghadapi situasi konyol ini menyentuh tema cinta sejati dan kejujuran, sambil menyajikan banyak momen lucu.

Dinamika antara Natalie, Tag, dan Josh membawa kesegaran pada genre komedi romantis. Cerita ini memberikan sudut pandang baru tentang hubungan yang rumit namun menghibur. 

Nah, itulah rangkuman terkait deretan film komedi romantis di Netflix. Kira-kira dari kesepuluh deretan film bergenre komedi romantis di atas, mana yang buat Mama tertarik untuk menontonnya?