Bikin Sedih, Bayi Dipaksa Berpisah dari Mamanya karena Kebijakan Trump

Bagaimana perasaan Mama melihat bayi yang sedang disusui mamanya dibawa paksa aparat?

19 Juni 2018

Bikin Sedih, Bayi Dipaksa Berpisah dari Mama karena Kebijakan Trump
Instagram.com/realdonaldtrump

Sudah mendengar berita mengenai kebijakan “nol toleransi” yang terjadi di Amerika Serikat?

Kebijakan nol toleransi ini dinilai begitu miris karena harus memisahkan antara anak dengan orangtua mereka. Sekitar 2.000 anak terpaksa berpisah dengan orangtuanya. Beberapa perpisahan menimbulkan kemarahan warga dunia setelah rekaman suara anak-anak yang menjerit ketakutan beredar.

Untuk Mama yang belum begitu mengetahui berita dari kebijakan Trump ini. Berikut berita-berita yang sudah dikumpulkan Popmama.com.

Kebijakan nol toleransi ini nilai begitu miris

Kebijakan nol toleransi ini nilai begitu miris
bbc.co.uk

Banyak orang dewasa yang mencoba menyeberangi perbatasan karena bermaksud untuk mencari tempat berlindung, namun harus ditahan dan menghadapi tuntutan pidana. Mereka yang menyeberangi perbatasan ini dituduh masuk secara illegal.

Tak hanya itu, penahanan yang dilakukan orang dewasa mengakibatkan ribuan anak di bawah umur harus dipisahkan dari orangtua mereka. Pemisahan ini dilakuan selama orangtua mereka menjalani pemeriksaan oleh aparat. Anak-anak pun harus dikurung di pusat-pusat penahanan. Bahkan menurut laporan, penahanan anak-anak dampak dari kebijakan imigran illegal ini mencangkup bayi dan balita. Padahal, seharusnya bayi dan balita masih membutuhkan pendampingan orangtuanya.  

Seperti yang dilansir dari Associated Press, Sabtu (16/6/2018), terdapat 1.995 anak dipisahkan dari 1.940 orang dewasa pada periode 19 April hingga 31 Mei. Kalau melihat angkanya berarti sudah nyaris mencapai 2.000 anak yang sudah dipisahkan dari keluarga mereka!

Bayi dipisahkan saat sedang menyusui

Bayi dipisahkan saat sedang menyusui
bbc.co.uk

Dari kebijakan nol toleransi yang dilakukan oleh Trump, banyak orangtua beserta anak-anaknya yang menjadi korban.

Seorang wanita yang dinilai sebagai imigran gelap dari Honduras menceritakan kisah pribadinya akibat kebijakan nol toleransi ini. Dilaporkan oleh CNN, wanita ini dipisahkan dari bayinya yang sedang disusui saat sedang berada di pusat penahanan imigran. Wanita yang tidak mau disebutkan namanya ini juga sempat diborgol karena menolak perpisahan dengan anaknya.

Cerita ini menyebar dan warga dunia bereaksi negatif. Menanggapi hal ini, mantan Ibu Negara AS, Laura Bush mengecam keras. Menurutnya, Trump melakukan kejahatan melalui kebijakan tersebut. 

Melania Trump: memerintahlah dengan segenap hati nurani

Melania Trump memerintahlah segenap hati nurani

Melania Trump, istri sekaligus ibu negara Amerika Serikat mulai angkat bicara terkait kebijakan suaminya ini. Jarang sekali memang nih Ma, Melania ikut berbicara mengenai kebijakan dan politik dari Presiden Donald Trump.

Melania Trump mengatakan bahwa dirinya tidak senang saat melihat ada anak-anak yang terpisahkan dari keluarganya. Melania berharap kedua pihak antara Partai Republik dan Demokrat di dalam Kongres nantinya bisa bersatu agar mencapai reformasi imigrasi yang lebih baik.  

“Percayalah, kita tidak perlu menjadi negara yang terlalu mengikuti dan menegakkan aturan hukum, tetapi harus bisa menjadi negara yang memerintah dengan segenap hati nurani,” kata Melania Trump lewat juru bicara pribadinya.

Sebagai orangtua yang menyaksikan pemisahan antara anak dan keluarganya pasti sangat mengedihkan ya. Apalagi kalau dilakukan secara paksa dan memakai tindak kekerasan.

Bagaimana pendapat Mama mengenai kebijakan nol toleransi dari Trump ini?

The Latest