Ketaatan seorang istri terlihat dari sikapnya saat melayani suami. Apabila ia menjalankan hal tersebut dengan tulus, ikhlas, dan niat karena Allah SWT, maka pintu surga akan terbuka lebar untuknya.
Seorang suami akan senantiasa memberikan jalan kepada istrinya yang salihah, menuju surga Allah SWT dari pintu mana saja.
Hal ini diterangkan dalam hadis dari Hasan Shahih bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda:
Dan seorang istri yang taat pada suaminya, niscaya ia akan masuk surga dari pintu mana saja yang dikehendakinya." (Hadit Hasan Shahih no.1296)
Dalam hadis dari HR. Ahmad hubungan suami dan istri juga perlu diperhatikan untuk menjamin wujud kehidupan istri di akhirat nanti.
Perhatikan bagaimana hubunganmu dengannya karena suami merupakan surgamu dan nerakamu." (HR Ahmad)
Ciri-ciri perempuan penghuni surga adalah dia yang memiliki rasa kasih sayang terhadap suami, hal tersebut diwujudkan dengan melayani secara sungguh-sungguh, Sebab istri hanya bisa mengharap rida dari suaminya.
Hal ini diterangkan dalam hadis dari Mu;jamul Ausath bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda:
Wanita yang menjadi penghuni surga ialah yang penuh kasih sayang, banyak kembali kepada suaminya yang apabila suaminya marah ia mendatanginya dan meletakkan tangannya di atas tangan suaminya dan berkata : aku tidak dapat tidur nyenyak hingga engkau rida." (Mu'jamul Ausath no.5644)
Walaupun dalam semasa hidupnya sang istri taat dalam beribadah, tetapi ia pernah tak melayani suaminya. Maka Allah SWT tidak akan menerima ibadahnya sebagai amal salih.
Hal ini diterangkan dalam hadis dari HR. Tirmidzi bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda:
Ada tiga orang yang Allah tidak tenerima ibadahnya sebagai amal shaleh. Pertama, budak yang kabur hingga dia kembali kepada tuannya. Kedua, istri yang menolak ajakan suami hingga suaminya marah. Ketiga, pemimpin kaum, namun mereka membenci pemimpinnya ini (karena ketidak adilannya atau kedzalimannya)." (HR. Tirmidzi)
Bahkan ketika istri membuat suaminya marah, maka amalannya pun tidak akan diterima oleh Allah SWT sampai perempuan tersebut mendapatkan maaf dari sang suami.
Hal ini ditegaskan dalam hadis dari HR. Muslim bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda:
Allah tidak menerima shalat istri yang dimurkai oleh suami hingga suaminya memafkannya." (HR Muslim)