Ketidakharmonisan hubungan mertua dengan menantu dapat memicu konflik antara suami dan istri. Bahkan fatalnya hal ini akan berdampak pada perceraian.
Dalam Islam disarankan pasangan yang sudah menjadi suami istri untuk tinggal terpisah dari kedua orangtuanya. Langkah ini dilakukan untuk menghindari terjadinya konflik antara anak atau menantu dengan orangtua.
Tak hanya itu, Islam telah mengatur tentang adab mertua kepada menantu agar hubungan keluarga terjaga kehamonisannya. Berikut adab yang perlu diketahui, antara lain:
- Menyayangi menantu sebagaimana dengan anak sendiri
Jika seorang menantu harus menghormati mertua seperti pada kedua orangtuanya sendiri, maka tidak ada bedanya dengan mertua kepada menantunya sendiri. Ia pun harus menyayangi menantu layaknya anak sendiri dengan sepenuh hati.
Salah satu kunci dari terjalinnya hubungan antara mertua dengan menantu yang harmonis adalah komunikasi yang baik. Jadi, apabila terjadi suatu masalah dalam keluarga, maka mertua harus menghargai pendapat menantunya.
Jangan pernah menjadi mertua yang paling tinggi kedudukannya, sampai sang menantu pun harus tunduk dan nurut dengan semua kemauan orangtua pasangannya.
- Memberikan ruang kepada anak dan menantunya
Mertua yang ikut campur dalam rumah tangga anaknya, sama halnya dengan tidak memberikan ruang gerak agar anaknya bisa mandiri. Hal ini sudah tidak sewajarnya terjadi karena akibatnya hanya akan memperkeruh suasana rumah tangga anak.
Dalam buku Pernikahan Jariyah karangan Shofia Usmam dijelaskan bahwa mertua yang cerdas ialah mertua yang tidak ikut campur pada urusan rumah tangga anaknya.
- Menjalin silaturahmi dengan keluarga dari menantu
Saling mengenal dan bersilaturahmi kepada keluarga menantu, atau yang sering disebut dengan besan akan membuat hubungan rumah tangga lebih harmonis. Anak beserta pasangannya pun akan turut bahagia melihat kedua orangtua beserta keluarga saling akrab.
- Mencari tahu apa kesukaan menantunya
Sesungguhnya menantu adalah seseorang yang menemani anak kita hingga hari tua. Maka dari itu, sebagai orangtua kita harus bisa menjaga hubungan dengan menantu, agar anak kita dijaga dengan penuh kasih sayang dan tanggung jawab.
Salah satu cara mendekatkan diri dengan menantu yaitu dengan mencari tahu apa hal yang ia sukai. Tak ada salahnya sebagai mertua mengajak bicara menantunya, dan mencari tahu apa yang ia suka. Tujuannya untuk membuat hatinya senang karena merasa diperhatikan oleh orangtua pasangannya.
- Tidak membicarakan aib menantu kepada orang lain
Membuka aib menantu, yang sudah menjadi bagian dari keluarga kepada orang lain adalah salah satu perbuatan dosa. Walau perilaku dari menantunya itu buruk, namun mertua seharusnya menjaga dan menutupi aib tersebut dari pihak luar.
Apabila ada seorang mertua yang berani membongkar aib menantunya kepada orang lain, maka sama saja seperti ia menyakiti hati anaknya sendiri.
- Selalu mengingatkan kebaikan apapun dalam hal agama
Layaknya orangtua pada anak, sebagai mertua juga harus bisa mengingatkan kebaikan pada menantunya. Khususnya dalam hal agama, Mama memiliki hak mengingatkan menantu untuk menjalani kewajibannya beribadah.
Pada dasarnya sebagai mertua, Mama seperti memiliki anggota keluarga baru dari pasangan anakmu. Maka dari itu, bersikaplah sebaik mungkin agar menantu dapat nyaman berada di sisi keluarga mama.
Itulah hukum mertua fitnah menantu menurut Islam. Semoga informasi ini bisa bermanfaat, ya.