Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
IMGR 2026: Ada Penurunan Angka Pernikahan Milenial dan Gen Z
Freepik/freepik

Intinya sih...

  • Menurut Indonesia Millennial and Gen Z Report 2026, jumlah pernikahan di Indonesia terus menurun, terutama di kalangan anak muda.

  • Bagi Gen Z, pernikahan dipandang sebagai komitmen sadar yang mendukung kesehatan mental dan pertumbuhan pribadi.

  • Tren pernikahan minimalis semakin populer, dengan fokus pada kesederhanaan, keintiman, dan keberlanjutan finansial.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Menurut Indonesia Millennial and Gen Z Report 2026, cara pandang anak muda terhadap pernikahan dan membangun keluarga telah banyak berubah.

Banyak dari mereka yang memilih menunda, bahkan mempertimbangkan ulang apakah pernikahan benar-benar menjadi tujuan utama dalam hidup. Perubahan ini dipengaruhi berbagai faktor, mulai dari tekanan ekonomi, perkembangan karier, hingga keinginan menjaga kesehatan mental.

Kini, menikah bukan lagi soal memenuhi tuntutan sosial, tetapi lebih pada komitmen sadar yang lahir dari pilihan pribadi. Tak heran, tren pernikahan di kalangan anak muda pun ikut berubah, termasuk di Indonesia.

Berikut ini Popmama.com telah merangkum beberapa fakta pernikahan Milenial dan Gen Z mengalami penurunan.

Yuk, disimak!

Deretan Fakta Pernikahan Milenial dan Gen Z

1. Jumlah pernikahan di Indonesia menurun

Freepik/ijeab

Menurut Indonesia Millennial and Gen Z Report 2026, tren pernikahan di Indonesia mengalami perubahan besar dalam lima tahun terakhir. Data nasional menunjukkan bahwa jumlah pernikahan turun dari lebih dari 2 juta pada tahun 2018 menjadi hanya sekitar 1,57 juta pada tahun 2023.

Penurunan ini paling terasa di kalangan anak muda, di mana hanya 30,61 persen dari generasi muda Indonesia yang menikah pada 2023, turun signifikan dari 44,45 persen pada 2014.

Hal ini menandakan bahwa semakin sedikit anak muda yang menikah, dan mereka yang tetap menikah melakukannya dengan cara serta waktu yang berbeda dari generasi sebelumnya.

2. Makna pernikahan berubah, fokus pada kesehatan mental dan pertumbuhan

Freepik/freepik

Bagi generasi Millennial dan Gen Z, pernikahan bukan lagi sekadar kewajiban sosial. Kini, pernikahan dipandang sebagai kemitraan yang berlandaskan pertumbuhan emosional, keseimbangan hidup, dan kesehatan mental.

Karier, pendidikan, dan kebebasan pribadi sering kali menjadi prioritas utama sebelum melangkah ke jenjang pernikahan.

Menurut Indonesia Millennial and Gen Z Report 2026, banyak anak muda memilih menunda atau bahkan tidak menikah sama sekali demi menjaga kesehatan emosional, rasa aman, serta keinginan untuk membangun hubungan yang autentik.

3. Tren pernikahan minimalis semakin populer

Freepik/freepik

Jika dulu pesta pernikahan megah dianggap sebagai standar, kini banyak pasangan muda lebih memilih konsep sederhana yang sesuai dengan nilai dan kemampuan finansial mereka. Tren pernikahan minimalis yang lebih intim dan penuh makna menjadi pilihan.

“Media sosial memang masih memengaruhi tren pernikahan, tetapi alih-alih mengikuti secara buta. Semakin banyak pasangan yang mulai menyesuaikannya dengan cara yang personal dan berkelanjutan secara finansial,” ungkap Ayunda Shandini, CEO Bridestory.

Pasangan muda semakin berani keluar dari ekspektasi sosial dan memilih merancang pernikahan yang terasa personal, autentik, dan berkelanjutan secara finansial.

Itulah beberapa fakta pernikahan Milenial dan Gen Z. Perubahan cara pandang ini menunjukkan bahwa generasi muda semakin berani menentukan arah hidupnya sendiri.

Bagi Gen Z, menikah bukan lagi sekadar kewajiban, melainkan sebuah pilihan yang penuh kesadaran. Apa pun bentuknya megah atau sederhana yang terpenting adalah pernikahan mampu mencerminkan nilai, keinginan serta kebahagiaan pasangan itu sendiri.

Editorial Team