Menurut Topyaps, utamanya ada dua kategori pernikahan pada orang India kuno yakni Prashasta dan Aprashasta. Dari dua kategori tersebut memiliki empat turunan masing-masing diantaranya.
Perkawinan Prashasta dibagi menjadi Brahma, Daivya, Arsha, dan Prajapatya. Brahma adalah bentuk pernikahan Hindu yang paling murni karena sang Papa dari pengantin perempuan akan menikahkannya kepada laki-laki yang baik asal-usulnya.
Sementara itu, dalam Daivya seorang Papa akan memberikan putrinya sebagai untuk seorang imam muda. Dalam Arsha, sang Papa akan memberikan putrinya kepada mempelai pria setelah menerima sapi atau banteng. Terakhir di Prajapatya, sang Papa akan meminta putrinya dan mempelai pria untuk berjanji untuk melakukan Dharma sebelum kemudian menikah.
Lalu, untuk pernikahan Aprashasta dibagi menjadi empat jenis yakni Asura, Rakshasa, Paisacha, dan Gandharva. Asura melibatkan seorang Papa yang menerima bayaran atau mahar dari seorang laki-laki dengan imbalan putrinya.
Kemudian, Rakshasa adalah pernikahan di mana karena pengantin perempuan dipaksa diculik untuk menikah.
Lalu ada Paisacha, yang dalam artikel Topyaps disebut perkawinan pemerkosaan karena dilakukan oleh laki-laki mabuk untuk berhubungan seksual kepada perempuan.
Terakhir disebut Gandharva yang seperti yang sudah dikenal saat ini, di mana calon pengantin perempuan memilih pengantin laki-laki untuk dirinya.