Jangan Asal-asalan! Ini 5 Cara Tepat Membersihkan Sex Toys

Menurut Sparks, hindarilah pembersih sex toys berbahan kimia dan antibakteri, terutama yang memiliki antimikroba triclosan. 

"Bahan kimia antibakteri dapat meninggalkan lapisan pada sex toys, yang kemudian dapat diserap ke dalam aliran darah melalui vagina atau anus," jelas Sparks.

"Triclosan telah dikaitkan dengan toksisitas hati dan gangguan tiroid, bahkan dalam kadar yang rendah," tambahnya lagi.

Sebaliknya, dia merekomendasikan untuk mencari pembersih sex toys yang mengandung bahan-bahan alami atau organik.

Sparks mengatakan bahwa beberapa sex toys berbahan silikon non-medis mungkin akan menempel satu sama lain jika disimpan tanpa perlindungan.

Bahkan, sex toys berpori juga diketahui dapat mencemari satu sama lain. Meski begitu, kamu dapat menghindarinya dengan memisahkan dan memberikan perlindungan pada sex toys saat menyimpannya.

"Sebagian besar sex toys dilengkapi dengan tas kainnya sendiri, sehingga kamu dapat menyimpannya satu per satu," ujar Sparks. 

"Kamu dapat memasukkannya ke dalam tas masing-masing dan kemudian memasukannya ke kotak atau tas penyimpanan sex toys yang lebih besar," tambah Sparks lagi.

Jika kamu baru membelil sex toys dari toko atau online, jangan langsung menggunakannya! Bersihkanlah terlebih dahulu agar lebih aman dan higienis saat digunakan.

"Sex toys mungkin mengandung bahan kimia pada permukaannya dari kemasan tempat mereka disimpan," jelas Sparks. 

"Selalu cuci sex toys dengan pencucian bebas bahan kimia, organik, dan alami sebelum digunakan untuk pertama kali," tambahnya.

Sex toys adalah barang pribadi, jadi jangan sampai kamu berbagi sex toys dengan orang lain jika tidak ingin mengalami vaginosis.

"Meskipun vaginosis bakteri bukanlah penyakit menular seksual, namun terkadang bakteri di mulut atau vagina seseorang tidak bercampur dengan bakteri yang lain dan dapat memicu vaginosis," ujar Sparks, yang mencatat bahwa penyebaran ini dapat terjadi melalui mainan seks. 

Tak hanya memicu vaginosis, mainan seks ternyata juga dapat menularkan IMS. Hal tersebut telah dibuktikan pada sebuah studi di tahun 2014 yang diterbitkan dalam jurnal Sexually Transmitted Diseases.

Studi tersebut meminta peserta dengan human papillomavirus (HPV) memasukkan sex toys ke vagina dan kemudian membandingkan hasil antara sex toys yang terbuat dari silikon versus elastomer termoplastik (bahan berpori).

Bahkan setelah kedua sex toys dibersihkan, diketahui bahwa 56 persen sex toys berbahan termoplastik memiliki jejak HPV, sedangkan 44 persen mainan seks berbahan silikon memiliki jejak HPV. 

Dilansir dari laman NHS, ada beberapa tata cara yang tepat ketika ingin membersihkan alat bantu seks atau sex toys. Berikut langkah-langkahnya:

• Jika sex toy menggunakan baterai dan memiliki bagian yang tidak dapat dicuci, kamu harus membersihkannya dengan menggunakan jasa terpercaya. Pastikan selalu mengguankan jasa yang sama dan sudah mengenali jenis alat bantu seks yang kamu gunakan.
• Sementara itu, untuk mainan seks yang dapat dicuci yakni dengan menggunakan air hangat dan sabun yang tidak mengandung detergen setelah digunakan. Hal ini bertujuan agar meminimalisir risiko infeksi yang berbahaya bagi organ vital.
• Keringkan setelah mencucinya dengan benar. Masukkan sex toys ke dalam box penyimpannya setelah bersih dan kering. Simpan di tempat yang kering dan sterilisasi terlebih dulu agar tidak terpapar bakteri.

Nah, itulah kelima cara tepat membersihkan sex toys setelah menggunakannya. Tetap jaga kesehatan organ intim dan semoga bermanfaat!