Pelumas untuk aktivitas seksual tersedia banyak di pasaran. Jika Mama sangat membutuhkannya, pelajari hal berikut sebagai preferensi dan pertimbangan sebelum membeli.
1. Pelumas berbasis air
Food and Drug Administration (FDA) merekomendasikan, agar orang menggunakan pelumas berbasis air untuk mencegah kerusakan (jika digunakan bersamaan dengan kondom lateks), iritasi, dan infeksi.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan penggunaan pelumas berbasis air dengan pH sekitar 4,5 untuk hubungan seks vaginal dan pH 5,5-7 untuk seks anal.
2. Pelumas berbasis glikol
Glikol adalah humektan yang ditambahkan oleh banyak pabrikan ke pelumas berbasis air (agar kulit tetap lembab setelah menggunakannya).
3. Pelumas berbasis silikon
Pelumas berbasis silikon umumnya kompatibel dengan karet alam dan kondom lateks, juga bertahan lebih lama dari pelumas berbasis air.
Namun, pelumas berbasis silikon cenderung lebih mahal daripada pelumas yang mengandung air atau glikol, juga sulit hilang saat dibilas dengan air.
4. Gel lidah buaya
Gel lidah buaya adalah senyawa berbasis air yang dapat diekstrak dari daun tanaman lidah buaya. Gel lidah buaya mengandung antioksidan dan glikoprotein yang bermanfaat bagi Kesehatan. Di antaranya mempercepat proses penyembuhan luka, meningkatkan hidrasi kulit, menghasilkan efek anti-inflamasi dan antimikroba, dan meningkatkan kadar air di dalam usus.
Gel lidah buaya adalah pelumas alami yang cocok, dan banyak produk pelumas komersial yang menggunakannya sebagai bahan utama.
Meski tak ada penelitian ilmiah yang mendukung klaim ini, secara teori kandungan air dalam produk lidah buaya 100% membuatnya relatif aman untuk digunakan dengan kondom lateks.