Najelaa Shihab: 3 Rumus Parenting yang Penting Dalam Membesarkan Anak

Daripada bingung harus browsing, berikut ini Najelaa Shihab kasih tahu kurikulumnya

6 April 2018

Najelaa Shihab 3 Rumus Parenting Penting Dalam Membesarkan Anak
Dok. Popmama.com/Chintiana

Seperti yang sudah Mama ketahui, keluarga adalah pendidik pertama dan utama. Anak Mama berkembang, tumbuh dan belajar berbagai keterampilan itu berawal dari keluarga, Ma.

Namun, perlu disadari oleh Mama dan Papa bahwa tidak sedikit hambatan pengetahuan dan pemahaman yang akan dilalui ketika menjalankan peran yang optimal. Selain itu, dukungan dan dorongan lingkungan pun masih sedikit sekali.

Pengasuhan bukanlah sesuatu yang mudah, Ma. Tidak ada satu jawaban yang dapat menyelesaikan semua pertanyaan yang ada, karena pengasuhan adalah urusan bersama.

Memang benar, orangtua yang ingin belajar atau mencari tahu bagaimana pola pengasuhan yang baik bisa mencari dari internet. Namun bacaan atau referensi yang keluar tidak hanya satu atau dua, Ma. Malah yang keluar ada sejuta page.

Maka dari itu, ditemui di salah satu tempat makan di Kelapa Gading, Jakarta Utara pada 04 April 2018, Najelaa Shihab atau Bu Elaa sapaannya, telah merangkum sejuta page itu menjadi 3 kurikulum dasar parenting.

Berikut informasi untuk Mama yang didapatkan Popmama.com dalam sesi pendidikan keluarga oleh Relawan Keluarga Kita

1. Hubungan reflektif

1. Hubungan reflektif
Unsplash/Jonathan Daniels

Mempraktikan hubungan reflektif akan menumbuhkan rasa bahagia pada Anak dan anggota keluarga. 

Refleksi dalam menjalani hubungan keluarga perlu dimulai dari miskonsepsi yang selama ini Mama dan Papa miliki. Banyak hal yang orangtua percayai. Padahal itu semua hanyalah sebuah asumsi berdasarkan pengalaman yang pernah dialami oleh Mama dan Papa, bukan didukung oleh data dan bukti. 

"Sebagian besar kita nih melakukan pola pengasuhan sama persis sebagaimana kita diasuh dulu gitu ya, nggak mencari ilmu. Memang, karena nggak ada sekolahnya buat jadi orangtua. Kita anggap, oh kalau kita udah cinta sama anak kita dan cinta itu memang fitrah dari Tuhan, itu berarti kita baik-baik aja, padahal cinta itu perlu dipelajari" disampaikan Bu Elaa.

Karena sadar atau tidak, pola pengasuhan yang dialami Mama dan Papa di masa lalu akan membawa pengaruh pada hubungan juga dalam mengasuh Anak. 

2. Disiplin positif

2. Disiplin positif
friendshipcircle.org

Menumbuhkan disiplin diri pada Anak adalah modal utama pendidikan dalam keluarga, yang akan mendorong kemandirian jangka panjang. 

Bahwa pada prinsipnya, perkembangan tiap anak berbeda, dan itu semua dipengaruhi oleh faktor bawaan, antara lain tempramen maupun faktor lingkungan.

Dikutip dari buku Keluarga Kita: Mencintai Dengan Lebih Baik, kita sering kali sibuk dengan tugas harian, memberi makan, atau memilihkan pakaian dan lupa tujuan jangka panjang. Anak yang perlu makan siang, tidak boleh makan dengan dipaksa, apalagi sampai muntah saat ia kekenyangan dan dibujuk menghabiskan.

Karena Anak yang sama ini, 10 tahun lagi akan memilih menu makanannya sendiri, mengatur porsi agar tidak kelebihan berat badan, serta harus menghadapi tekanan kelompok teman remaja yang sangat memengaruhi konsumsi makanan, bahkan obat terlarang. 

Menumbuhkan kemampuan anak dan memberi kesempatan anak untuk mencapainya sejak dini adalah esensi dari disiplin diri, Ma.

Ingatlah bahwa orangtua tidak selamanya hadir untuk mendampingi mereka.  

3. Belajar efektif

3. Belajar efektif
Unsplash/Kinga Cichewicz

Anak yang cerdas adalah salah satu tujuan utama pendidikan, di mana membutuhkan proses dan dukungan berkelanjutan dari seluruh anggota keluarga.

Mama dan Papa pasti sering menyamakan menghapal dengan belajar. Padahal keduanya itu berbeda, Ma.

Belajar memasak bukanlah ketika kita bisa menghapal 1001 macam resep, kan? Tapi ketika dicicipi,  makanan tersebut berkualitas atau tidak. 

Nah, Mama harus tahu menyamakan visi bahwa belajar adalah ketika Anak berhasil membangun sendiri dan memahami pemikiran di berbagai situasi. 

Maka, coba hindari mendefinisikan anak cerdas dengan mereka yang memiliki nilai bagus di kelas. Itu adalah sebuah persepsi yang salah, Ma. 

Belajar yang efektif itu harus menyenangkan, tapi bukan hanya bersenang-senang. Perlu tantangan, bukan beban.

Itulah 3 kurikulum dasar sebagai cara menerapkan parenting yang baik dalam membesarkan anak. Bagaimana Ma? Apa Mama punya rumus lainnya?

The Latest