Kisah Haru Pasangan Suami Istri Meninggal Sambil Pegangan Tangan

Doyle Thomas "Tommy" Stevens Jr. lahir pada perayaan Natal tahun 1931 di Kingsport. Hanya beberapa bulan kemudian, tepatnya pada Maret dan sejauh 71 mil ke selatan Kingsport, Virginia McKarem lahir di Jefferson City.

Keduanya bersekolah di Dobyns-Bennett High School. Sekolah tersebut menjadi tempat di mana mereka bertemu dan menjadi kekasih sejak masa kecil. Cerita itu sesuai dengan keterangan obituari keduanya.

Sejak saat itu, Tommy dan Virginia tidak pernah terpisah. Setelah lulus sekolah menengah, mereka berdua melanjutkan pendidikan di University of Tennessee di Knoxville sebelum akhirnya menikah pada tahun 1954.

Setelah bertugas di Angkatan Darat Amerika Serikat, pasangan ini menetap di Memphis. Mereka berdua membesarkan sepasangan putra dan putri bernama Greg serta Karen.

Setelah 50 tahun berbisnis dengan DTS, keduanya memutuskan untuk pensiun dan pindah ke Franklin, tepat di luar Nashville. Tujuannya agar lebih aktif dalam memantau kehidupan cucu-cucu mereka, sesuai dengan keterangan obituari Virginia.

Tahun-tahun terakhir pasangan ini diisi dengan menghadiri kegiatan sekolah dan acara olahraga bersama cucu-cucu hingga liburan di pantai bersama keluarga. Sebagai pasangan, keduanya selalu bersama satu sama lain hingga kesehatan Tommy mulai menurun.

Dalam akhir yang mengharukan, pasangan ini tetap bersama-sama hingga akhir hayat mereka berdua. Pasangan ini saling berpegangan tangan seiring perjalanan mereka menuju ke keabadian.

Tommy Stevens meninggal pada tanggal 8 September pada usia 91 tahun, tepat sehari sebelum peringatan hari pernikahan ke-69 mereka berdua. Sembilan hari setelahnya, Virginia yang juga berusia 91 tahun akhirnya meninggal dunia.

Meskipun terakhir kali mereka ada di Vanderbilt University Medical Center, namun hari-hari terakhir pasangan ini masih penuh dengan senyuman dan bersama keluarga.

Nah, itu tadi kisah pasangan suami istri meninggal sambil pegangan tangan. Kisah cinta Virginia dan Tommy Stevens menjadi bukti bahwa cinta yang tulus dan berkekalan dapat menghadapi segala rintangan dan kematian itu sendiri.

Mereka mengajarkan kepada semua orang bahwa cinta sejati tidak mengenal batas waktu. Ketika pasangan meninggal dunia, pegangan tangan mereka tetap erat bersatu, seolah mencerminkan cinta abadi yang tak akan pernah pudar.