Kisah Nyata Racun Sangga, Santet Pemisah Rumah Tangga

Maya dan Andi menikah pada 2021 setelah melalui proses taaruf selama dua bulan. Dengan waktu sesingkat itu keduanya langsung merasa cocok hingga akhirnya memutuskan untuk menikah. 

Selain karena faktor kecocokan, mereka juga saling percaya kalau keduanya memang berjodoh sehingga dimudahkan dalam proses pernikahannya. Dengan kondisi ekonomi yang masih merintis, mereka memutuskan untuk tinggal di rumah kontrak setelah menikah. 

Satu minggu setelah menikah dan menetap di rumah kontrak, Andi mengalami banyak kejadian aneh. Ia sering merasa hawa panas dan ingin pergi setiap kali sedang ada di rumah. 

Andi sempat mengira jika hal tersebut terjadi karena cuacanya sedang panas, tapi kenyataannya ia justru merasa semakin panas meskipun hujan turun. Kejadian aneh lainnya adalah sering terdengar buah mangga jatuh di atap rumah saat malam hari menjelang tidur. 

Kejadian seperti itu bukan sekali saja, tetapi hampir setiap hari. Berdasarkan pendapat dari keluarga mereka, hal yang dialami tersebut adalah gangguan jin santetnya. Bahkan keluarga menyebut bahwa ada kiriman santet yang datang ke rumah Maya dan Andi. 

Pasangan ini merasakan kebahagiaan setelah diketahui bahwa Maya hamil anak pertama. Selama masa kehamilan ini, gangguan gaib masih sering terjadi. Oleh sebab itu, mereka sepakat untuk pindah kontrakan. 

Keputusan untuk pindah tak membuahkan hasil. Pasalnya, gangguan gaib terjadi lagi, bahkan melebihi sebelumnya. Maya sendiri didiagnosa oleh dokter mengalami lemah kandungan. 

Selain harus menjaga kesehatan kandungannya, Maya juga harus menghadapi berbagai hal aneh di rumahnya. Hal inilah yang membuat Maya semakin lelah dari segi fisik dan emosional. 

Kondisi Andi yang semakin parah ternyata berpengaruh pada mentalnya. Di sinilah pikiran dan mental Andi menjadi buruk. 

Tak hanya melihat penampakan atau mendengar suara-suara aneh yang membuatnya mengalami halusinasi, tapi Andi mulai mengalami dorongan untuk melukai diri. Setiap melihat benda tajam di rumah, dorongan untuk bunuh diri semakin kuat. 

Salah satu kejadian ketika Maya mendapati Andi menggunakan alat parut untuk melukai dirinya. Maya melihat Andi memarut kulit tangannya sendiri sampai robek dan luka. 

Dalam keadaan seperti itu, Andi mengaku obsesi dia akan rasa gatal tak tertahankan ditambah suara-suara dorongan di telinganya untuk melukai diri sendiri. 

Keadaan Andi yang sakit secara fisik dan psikis ini membuat Maya putus asa. Bahkan Maya mulai percaya bahwa ini adalah santet. 

Pengobatan alternatif Andi dimulai. Puluhan orang yang memiliki kemampuan spiritual dengan latar berbeda-beda mereka datangi hingga pelosok demi kesembuhan Andi.

Mereka berharap dengan pengobatan alternatif, semua akan segera membaik. Tapi justru sebaliknya. Setelah beberapa hari, penyakit Andi semakin buruk. Bahkan luka-luka, butiran bernanah, hingga gatal-gatal di tubuhnya semakin menjadi-jadi. 

Andi juga menjalani proses rukiah dan mendatangi banyak paranormal. Ia diberi air doa untuk diminum, dimandikan, dirajah, dianjurkan ganti nama, hingga proses ritual tertentu dan segala macam. 

Dalam kondisi ini mereka pun bertanya-tanya soal siapa sosok yang tega menyantet Andi? Jawaban dari sejumlah 'orang pintar' pun berbeda-beda. Namun sebagian besar mengungkapkan bahwa ini adalah ilmu hitam dari dukun. 

Salah satu paranormal mengungkapkan bahwa yang melakukan 'order' ke dukun santet adalah orang dari masa lalu Maya alias mantannya. Namun, informasi tersebut juga tak bisa menjadi patokan. 

Identitas valid memang tak diberikan, Maya dan Andi hanya diberikan clue atau ciri-ciri pelaku. Karena tak ingin tenggelam dalam ketakutan, mereka akhirnya memilih untuk fokus dalam penyembuhan dulu saja. 

Salah seorang kerabat mereka menyarankan berobat ke sebuah tempat terapi pengobatan holistik. Tempat tersebut dikenal bisa menyembuhkan penyakit karena ilmu hitam, bahkan mereka diberikan juga penjelasan ilmiah dan non ilmiah mengenai santet ini. 

Selain secara spiritual, sistem pengobatan ini juga akan diterapi secara batin dan diberikan obat herbal penunjang yang merupakan salah satu kekayaan di Tanah Kalimantan.

Di pengobatan holistik, Andi dibacakan doa-doa dan ia memberikan reaksi layaknya pasien santet. 

Gerak-gerik tubuh Andi memperlihatkan bahwa ia terkena santet yang tak biasa. Santet yang menimpanya merupakan sebuah racun, lebih tepatnya racun bernama Racun Sangga. 

Racun Sangga yang disebut dari Kalimantan ini sangat asing didengar. Bahkan hanya segelintir warga yang tahu, lebih tepatnya mereka yang pernah berurusan dengan jenis santet ini. 

Dijelaskan bahwa Racun Sangga termasuk racun gaib yang berarti memiliki 'roh' yang bekerja sebagai santet. Ketika racun telah masuk ke tubuh korban, maka racun tersebut mulai 'memakan' tubuh korban sedikit demi sedikit sampai akhirnya membunuhnya apabila sudah menjalar sampai jantung. 

Saat mendengar adanya racun ini, Andi sangat terkejut. Racun Sangga lebih susah diterapi dibandingkan santet biasa, tapi dengan dukungan dan keyakinan untuk sembuh, Andi mulai mendapat harapan.

Andi melalui proses penyembuhan dengan minyak oles untuk membuat luka-luka di kulitnya mengering sampai sembuh. Selain itu, Andi juga diminta untuk membaca dan melakukan amalan-amalan di rumah sebagai pembenteng diri. 

Sayangnya, kondisi tersebut hanya terjadi dalam waktu singkat. Sikap Andi sedikit demi sedikit mulai berubah, padahal anak pertama mereka baru lahir. Maya sendiri tak mengerti soal penyebab sikap suaminya yang berubah itu. 

Rupanya santet kembali datang ke rumah tangga mereka. Tapi bedanya ini bukan menyerang fisik, santet ini menyerang psikis Andi dan Maya. Keduanya jadi sering bertengkar dengan alasan yang jelas dan hal sepele. 

Inilah yang disebut sebagai santet pemisah rumah tangga. Santet yang mengirim setan penggoda sepasang suami istri untuk saling membenci. 

Santet yang dialami rumah tangga Maya dan Andi kali ini membuat mereka kembali lagi untuk terapi holistik. Usai diperiksa, pelaku memesan jenis santet berbeda dari seorang dukun. 

Kali ini santet yang digunakan adalah setan berupa jin dasim. Tujuannya untuk memisahkan sepasang suami istri. Berdasarkan sejumlah clue yang diberikan terapi holistik, pelaku merujuk pada sosok mantan Maya yang sakit hati. 

Kendati demikian, Maya merasa sulit untuk percaya. Pada kondisi ini dorongan untuk bercerai sangat kuat, namun karena keinginan bercerai adalah dampak dari santet, mereka mencoba untuk menahan diri. 

Pada kondisi ini tak hanya Andi yang terkena dampak santet, tapi Maya juga turut merasakannya. Ia mulai sakit-sakitan, gelisah, kerap merasa curiga, dan mudah merasa lelah dengan hubungan rumah tangga mereka. 

Tim terapi meminta pasangan tersebut untuk mengirim foto rumah. Kemudian diketahui bahwa rumah mereka terdapat banyak buhul yang berfungsi menarik jin sekitar dan meneror mereka di rumah. 

"Santetnya bekerja seperti mengirimkan buhul, dimasukkan ke dalam tubuh korban dan ditanam dalam rumah," tulis Maya di sebuah pesan WhatsApp. 

Setelah mengetahui bahwa rumah yang mereka huni ada buhulnya, Maya dan Andi kembali memutuskan untuk pindah rumah. Lagi-lagi keputusan untuk pindah rumah ini tak sesuai harapan mereka. 

Pasalnya, Andi sering kali melihat Maya yang dianggapnya tak enak dipandang, dari raut muka, terlihat gelap. Dalam beberapa keadaan, Andi melihat istrinya itu layaknya seorang nenek usia 90 tahun yang tua renta. 

Mereka memutuskan berhenti melakukan terapi dan mencoba bertahan dengan keadaan seperti itu. Walau keduanya bersikap biasa saja, Andi mulai berani untuk mencari kesenangan di luar. Bahkan Andi jadi jarang ada di rumah. 

Setahun berlalu, gatal-gatal kembali datang menghampiri Andi. Di saat yang bersamaan Andi juga ketahuan berselingkuh dari Maya. 

Hal itu membuat hati Maya hancur. Ia mengaku tak bisa menggambarkan rasa sakitnya dengan kata-kata. Maya menegaskan bahwa patah hati terparah yang ia alami bukan ketidakberdayaan suami, tapi saat kepercayaan istri dikhianati. 

Bersamaan dengan perselingkuhannya, Andi kembali sakit seperti semula. Butiran penuh nanah di kulitnya mulai bermunculan disertai dengan rasa gatal, panas, dan perih. Bahkan kali ini begitu cepat menjalar menuju area jantungnya. 

Melihat keadaan Andi seperti itu, Maya memilih untuk membantu suaminya berobat kembali. Racun sangga kembali menyerang bersamaan dengan santet pemisah rumah tangga mereka. 

Dalam thread yang tersebar di platform X, cerita mereka berakhir seperti itu. Sang penulis, Gusti Gina, merangkumnya secara lengkap dalam sebuah cetakan buku berjudul Racun Sangga.

Kini cerita tersebut diangkat sebagai film dengan judul yang sama. Jika Mama penasaran dengan kisah ini, saksikan tayangan selengkapnya di Netflix.