Lirik Lagu 'Debu' Jemimah Cita, Punya Makna Tersirat

Aku debu di antara berlian
Aku runtuh di antara kalian
Tapi pernahkah ada yang menoleh?
Pernahkah ada tangan yang mencolek?

Sempat ragu yang tak berkesudahan
Sambut pilu munculkan pertanyaan
Haruskah aku kubur dalam-dalam?
Atau haruskah aku pertahankan?

Semua melupa
Menjadikanku seperti angin lalu
Mengabaikan kerja kerasku

Sempat ragu yang tak berkesudahan
Sambut pilu munculkan pertanyaan
Haruskah aku kubur dalam-dalam?
Atau haruskah aku pertahankan?

Semua melupa
Menjadikanku seperti angin lalu
Mengabaikan kerja kerasku

Semua membuta
Sampai aku jadi seorang yang berarti
Terlambat dihargai

Pastilah terus lupa
Pastilah terus buta
Sampai aku lewati ragu
Sampai aku tak lagi pilu

Semua melupa
Menjadikanku seperti angin lalu
Mengabaikan kerja kerasku

Semua membuta
Sampai aku jadi seorang yang berarti
Terlambat dihargai

Lirik 'Debu' yang dihasilkan Jemi mencerminkan keindahan dan kedalaman dalam penulisannya.

Dengan metafora yang kuat, Jemi menggambarkan dirinya sebagai debu di antara berlian, menunjukkan perasaan terpinggirkan dan tidak dihargai.

Kata-kata seperti "sempat ragu yang tak berkesudahan" menggambarkan kebingungan dan keraguan yang mungkin dirasakan oleh Jemi dalam mencari makna serta pengakuan.

Penggunaan elemen alam seperti angin dan kerja keras menambahkan dimensi emosional serta fisik pada kisah dalam liriknya. 

Makna lagu 'Debu' menggambarkan perasaan seseorang yang merasa tidak dihargai dan terpinggirkan dalam lingkungannya. Ia merasa seperti "debu di antara berlian" yang menunjukkan perasaan kehampaan di tengah gemerlapnya kehidupan orang lain.

Meskipun telah bekerja keras dan menghadapi keraguan, ia sering sekali diabaikan dan dilupakan oleh orang lain. Namun, meskipun terlambat dihargai, ia masih berharap untuk menjadi seseorang yang berarti dan mendapatkan pengakuan yang layak mereka terima.

Lagu 'Debu' seolah mencerminkan perasaan penolakan, rasa tidak dihargai, dan harapan untuk akhirnya diakui.

Masalah sosial dalam masyarakat sering sekali ada individu atau kelompok yang terpinggirkan dan tidak mendapatkan pengakuan atau perlakuan adil yang layak. Mereka mungkin berasal dari latar belakang ekonomi rendah, kelompok minoritas, memiliki keunikan atau perbedaan yang membuat mereka diabaikan.

Persamaan mereka dengan "debu di antara berlian" menunjukkan bahwa seseorang yang memiliki potensi dan nilai sering sekali tidak diakui oleh mayoritas. Hal ini dapat mengarah pada kesenjangan sosial, diskriminasi, atau ketidakadilan dalam akses terhadap pendidikan, pekerjaan, dan kesempatan hidup lainnya.

Namun, seperti yang disiratkan dalam lirik, ada harapan bahwa dengan waktu dan usaha, mereka dapat melampaui rasa terpinggirkan dan akhirnya mendapatkan pengakuan serta penghargaan yang seharusnya mereka dapatkan.

Lagu 'Debu' ini membangkitkan kesadaran terhadap pentingnya mengakui dan memperlakukan semua individu dengan adil, tanpa memandang latar belakang atau perbedaan mereka. Secara keseluruhan, lirik ini membentuk sebuah karya puitis yang memikat dan menggugah perasaan.

Nah, itulah tadi lirik lagu 'Debu' Jemimah Cita yang menggambarkan perasaan terpinggirkan dan tidak dihargai, memantik kesadaran akan pentingnya mengakui dan memperlakukan setiap individu dengan adil dalam masyarakat.

Sudah mendengarkan lagu ini belum nih, Ma?