Lirik Lagu 'Pernah Singgah' Citra Scholastika, OST Film Layangan Putus

Untuk dirimu yang pernah singgah

Yang pernah buat hatiku patah

Hancur tak terarah

 

Kini dirimu bebas melangkah

Murah hati berpindah-pindah 

Sementaraku parah 

 

Di luar sana engkau bahagia 

Seolah tak terjadi apa-apa

Namun diriku 

Semakin sulit melupa

 

Adakah caranya 

Tuk lupakannya 

Karena mengapa semakin ingin lupa 

Semakin cinta

 

Apakah percuma bila mencinta 

Kamu yang tak cinta 

Terpaksa aku rela

 

Mudahnya dirimu untuk bahagia

Namun bagaimana diriku 

Susah lupa

 

Aaa….

 

Adakah caranya 

Tuk lupakannya 

Karena mengapa semakin ingin lupa

Semakin cinta

 

Apakah percuma (percuma) 

Bila mencinta 

Kamu yang tak cinta

 

Terpaksa aku rela 

Walau rela ku pura pura

Untuk dirimu yang pernah singgah

Yang pernah buat hatiku patah

Hancur tak terarah

 

Kini dirimu bebas melangkah

Murah hati berpindah-pindah 

Sementaraku parah

Pada lirik pembuka lagu 'Pernah Singgah' sudah terlihat jelas makna yang ingin disampaikan oleh Citra Scholastika, yaitu mengenai masa lalu.

Masa lalu orang yang pernah membuat patah hati, tetapi tidak hanya meninggalkan luka melainkan menciptakan rasa hancur yang tidak terarah. Hingga pada akhirnya merasa kebingungan setelah kepergian orang yang dicintai.

Tapi tidak sampai di situ, makna lagu 'Pernah Singgah' dari Citra hingga lirik akhir terasa lebih dalam.

"Kini dirimu bebas melangkah. Murah hati berpindah-pindah. Sementaraku parah" seolah menjadi lirik yang memberikan gambaran tentang bagaimana seseorang menerima perpisahan, bahkan mengalami kesulitan untuk menyesuaikan diri dengan realitas bahwa orang yang dicintai kini telah bahagia bersama sosok baru. 

Mudahnya dirimu untuk bahagia

Namun bagaimana diriku 

Susah lupa

Lirik ini secara keseluruhan menggambarkan ketidakseimbangan emosional di antara dua individu atau keadaan yang berbeda. Satu pihak dengan mudah meraih kebahagiaan, sementara pihak lain merasa kesulitan untuk melupakan masa lalu yang mungkin penuh dengan rintangan dan kesedihan.  

Kemudian, ungkapan "Namun bagaimana diriku, susah lupa" seolah menyiratkan bahwa sulit untuk melupakan sesuatu yang terjadi di masa lalu dengan dirinya. Ini bisa mencerminkan peristiwa atau kenangan bersama atau orang yang memiliki dampak signifikan dalam hidupnya.

Lirik selanjutnya menggambarkan pengorbanan dan kesediaan seseorang untuk menerima kenyataan meskipun apa yang terjadi tidak seperti yang diharapkan. Hal tersebut dilihat dari lirik "Terpaksa aku rela".

Untuk lirik selanjutnya yang berbunyi "Walau rela ku pura-pura" seolah menambah dimensi kompleksitas emosional dalam makna lirik lagunya. 

Meskipun seseorang mungkin bersedia untuk mengorbankan keinginan pribadi atau menyesuaikan diri dengan situasi tertentu, namun perasaan tersebut bisa saja tidak sepenuhnya tulus. Pura-pura rela seperti mencerminkan adanya konflik batin atau ketidaksetujuan yang tidak mau diungkapkan oleh diri seseorang. Hingga akhirnya terpaksa harus menutupinya. Sedih banget ya. Ma. 

Itulah tadi lirik lagu 'Pernah Singgah' Citra Scholastika soundtrack film Layangan Putus. Sudah mendengar lagunya belum nih, Ma?