Bagai disandera
Deadline di muka
Cemas meraja
Sesaknya di dada
Pada bait lirik di atas menggambarkan perasaan seseorang yang tertekan oleh tenggat waktu dan masalah hidup. Ada rasa cemas yang berlebihan hingga menyebabkan sesak di dada. Ini adalah perasaan yang sering dialami ketika tuntutan hidup terasa berat dan mendesak.
Banyak problema
Seperti tanggal tua
Ku tak berdaya
Akankah mereda?
Pada bait lirik di atas menggambarkan tentang masalah hidup yang datang terus-menerus seperti tanggal tua atau kondisi keuangan yang menipis di akhir bulan, menggambarkan keterbatasan yang sering kali membuat seseorang merasa tidak berdaya. Ada harapan akan adanya akhir dari masalah-masalah ini.
Ada kalanya
Merenung lagi manja
Harus bisa terima
Tak semua dalam kuasa
Pada bait lirik di atas merupakan ajakan kepada para pendengar untuk merenung dan belajar menerima bahwa tidak semua hal berada dalam kendali kita. Ada batasan yang membuat kita harus ikhlas dan tidak memaksakan diri untuk mengontrol segala hal.
Dasar!
Kita manusia, Ingin hidup yang
Senang-senang aja
Tenang-tenang aja
Walau,
Tak selalu indah, jangan
Ragu tuk melangkah
Senyumin dulu aja
Pada bait lirik di atas menyoroti sifat manusia yang ingin hidup tanpa masalah, namun ia juga menyadari bahwa hidup tak selalu seindah yang diinginkan. Oleh karena itu, ia mengajak untuk tetap melangkah maju dan "senyumin dulu aja" sebagai bentuk penerimaan dan optimisme dalam menjalani hidup.
Lupakan sejenak rasa
Beri ruang 'tuk berdoa
Serahkan pada Yang Punya
Rencana-Nya
Pada bait lirik di atas menggambarkan pentingnya menenangkan pikiran sejenak dan berserah diri kepada Tuhan. Ini adalah ajakan untuk memberi ruang pada diri sendiri untuk tenang, berdoa, dan percaya bahwa Tuhan memiliki rencana yang lebih baik.