Pernahkah kau pulang
Tapi rasanya seperti
Belum sampai
Pada bait lirik di atas menggambarkan pernahkah orang itu pulang kembali ke tempat yang seharusnya memberikan kenyamanan, tetapi tidak merasakan kehadiran emosional atau keterikatan.
Padahal kau pulang
Pulang ke rumah yang lengkap
Lengkap isinya
Pada bait lirik di atas menggambarkan rumah itu penuh dengan orang-orang atau fasilitas yang memadai, tetapi tetap saja ada rasa kosong. Itu semua tidak menjamin adanya rasa nyaman di rumah.
Oh, ternyata
Aku asing di rumah sendiri
Tempatku bukan di sini
Pada bait lirik di atas menggambarkan perasaan asing, meskipun ia berada di rumahnya sendiri. Ia merasa rumahnya itu bukanlah tempatnya.
Pernahkah kau ramai
Tapi rasanya seperti sedang sendiri
Padahal kau ada
Ada di tempat yang sama dengan mereka
Pada bait lirik di atas menggambarkan dirinya yang merasa kesepian di tengah keramaian. Meskipun ia dikelilingi oleh banyak orang di rumahnya, seperti keluarganya sendiri, tetapi perasaan kesepian tetap mengelilinginya.
Percakapan selama ini terasa basa basi
Terkesan kosong dan tak ada isi
Dan akhirnya semua terasa
Jika dirasa-rasa
Di manakah rumahku yang sebenarnya
Pada bait lirik di atas menggambarkan percakapan basa-basi yang terjadi dalam hidupnya itu mencerminkan bahwa dirinya merasa terasa tidak akrab dengan anggota rumah. Ia pun akhirnya mempertanyakan makna rumah yang sebenarnya, yaitu tempat di mana seseorang merasa diterima dan dimengerti.
Ke manakah aku harus pulang?
Tempatku bukan di sini
Tempatku bukan di sini
Pada bait lirik di atas menggambarkan tentang perasaannya yang semakin kuat akan rumah yang diinginkannya itu bukanlah rumahnya sekarang. Ia benar-benar merasa bahwa memang rumahnya bukanlah tempatnya untuk tinggal karena dirinya merasa asing.