Banyak pasangan di Indonesia masih menganggap pembahasan seputar seksualitas sebagai hal yang tabu. Bahkan di antara suami dan istri sendiri, topik ini sering dihindari.
Padahal, memahami tubuh dan kebutuhan masing-masing adalah bagian penting dari membangun hubungan yang sehat.
“Hubungan seksual yang sehat bukan soal performa, tapi soal rasa nyaman dan saling percaya,” tutup dokter Dimas.
Kurangnya edukasi sering membuat pasangan terjebak dalam salah paham dan ekspektasi yang tidak realistis. Misalnya, merasa bahwa penurunan gairah setelah menikah adalah tanda cinta yang berkurang, padahal bisa jadi disebabkan oleh faktor hormon, stres, atau perubahan tubuh.
Dengan pemahaman yang tepat, pasangan bisa lebih saling mendukung dan menerima perubahan tersebut. Edukasi bukan hal memalukan, tetapi bentuk kepedulian terhadap diri dan pasangan.
Itulah beberapa masalah tersembunyi yang bisa merusak hubungan suami istri. Jika Mama dan Papa mulai merasa hubungan terasa berbeda, jangan langsung menyalahkan rutinitas atau waktu yang kurang. Mungkin ada hal yang belum sempat dibicarakan dengan jujur.
Keharmonisan rumah tangga bukan hanya tentang cinta, tetapi juga tentang keberanian untuk saling memahami di semua aspek, termasuk yang paling pribadi.
Yuk Ma, jangan biarkan Silent Epidemic diam-diam menggerogoti kebahagiaan rumah tangga. Mulailah percakapan dari hati ke hati, dan bila perlu, jangan ragu mencari bantuan profesional. Perlu diingat kalau cinta yang sehat selalu dimulai dari komunikasi yang jujur dan saling memahami.
Apa itu “Silent Epidemic” dalam hubungan suami istri? | Silent Epidemic adalah fenomena ketika pasangan mengalami masalah seksual seperti disfungsi ereksi, nyeri saat berhubungan, atau hilangnya gairah, tetapi memilih diam karena malu atau tabu. Masalah ini bisa berdampak besar pada kedekatan emosional dan keharmonisan rumah tangga. |
Apakah masalah seperti disfungsi ereksi atau nyeri saat berhubungan bisa disembuhkan? | Ya, tentu bisa. Masalah ini bersifat medis dan dapat diatasi dengan perawatan yang tepat. Penting bagi pasangan untuk tidak merasa malu atau menganggapnya aib, melainkan segera berkonsultasi ke dokter spesialis. |
Bagaimana cara pasangan menjaga hubungan agar terhindar dari “Silent Epidemic”? | Kuncinya adalah komunikasi terbuka dan saling pengertian. Jangan ragu membicarakan kebutuhan, kenyamanan, dan perubahan dalam hubungan. Bila perlu, dapatkan edukasi serta pemeriksaan medis bersama untuk membangun hubungan yang lebih sehat dan harmonis. |