Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App

"Kapan Nikah?" seakan menjadi sebuah pertanyaan yang menyangkut isu sosial yang sering kali muncul di kalangan keluarga, teman, atau bahkan orang asing. Bagi sebagian orang, pertanyaan ini bisa menjadi sebuah perbincangan ringan, namun bagi yang lain, ini bisa menjadi tekanan sosial yang cukup besar. Pertanyaan "kapan nikah?" kini menjadi sebuah isu yang menggugah perdebatan dalam masyarakat, terkait harapan sosial, ekspektasi, dan realita kehidupan pribadi.

Pertanyaan yang sering didengar saat berada dalam lingkungan keluarga besar, ternyata menjadi salah satu ide menakjubkan yang dituang oleh Kevin Aldrian ke dalam drama musikal "Kapan Nikah" yang akan diselenggarakan pada tanggal 21-23 Februari 2025 mendatang, di Teater Salihara, Jakarta Selatan.

Kali ini Popmama.com akan membahas seputar musikal interaktif "Kapan Nikah?" menggali dilema dan tekanan sosial. Disimak, ya!

1. Mengangkat isu sosial masyarakat

Di banyak Indonesia, pernikahan sering dianggap sebagai tonggak penting dalam kehidupan seseorang. Masyarakat sering kali memberikan tekanan, baik secara langsung maupun tidak langsung, bahwa menikah adalah langkah wajib dalam mencapai kesuksesan hidup. Dalam drama musikal "Kapan Nikah?", isu ini diangkat dengan cara yang menarik namun tetap penuh makna, memperlihatkan bagaimana pertanyaan sederhana tentang pernikahan dapat menjadi beban yang berat bagi banyak orang.

Musikal ini menceritakan tentang Monika yang berumur 31 tahun dengan karir yang sukses, dan pacarnya Adi yang memasuki umur 35 tahun yang siap mengambil langkah berikutnya untuk membangun keluarga bersama. Ditambah tekanan dari keluarga dan sekitar, Monika harus menghadapi dilema terbesarnya: kapan waktu yang tepat bagi dirinya untuk menikah?

"Kapan Nikah? imenjadi pertanyaan yang relateable untuk hampir semua anak muda di Indonesia. Kevin Aldrian selaku Produser Musikal Kapan Nikah mengungkapkan bahwa konsep interaktif yang ada dalam musikal dibuat agar para penonton tidak cuma bisa eksplorasi diri tapi juga melihat perspektif dibalik pertanyaan "Kapan Nikah?"

Tidak hanya itu, Shafiq Husein selaku Produser Musikal Kapan Nikah juga menambahkan bahwa musikal "Kapan Nikah?" bukan hanya sekadar hiburan, tetapi menjadi cerminan realitas sosial yang banyak dirasakan generasi muda. Ia berharap pertunjukan ini dapat memicu dialog yang lebih sehat tentang pilihan hidup dan menghargai keputusan setiap orang.

2. Cerita dari pemain musikal

Salah satu daya tarik utama dari musikal "Kapan Nikah?" adalah bagaimana cerita di dalamnya begitu dekat dengan pengalaman hidup dari beberapa para pemain. Karakter Monika dan Adi dalam drama musikal ini menggambarkan orang-orang yang merasa tertekan oleh ekspektasi sosial untuk menikah, yang bisa jadi adalah pengalaman nyata banyak orang, termasuk para aktor yang memerankan mereka. Pemain yang sudah berusia matang namun belum menikah sering kali harus menghadapi pertanyaan-pertanyaan yang sama, seperti "Kapan nikah?" yang terus datang dari keluarga atau masyarakat sekitar. Ini adalah realitas yang banyak dihadapi oleh generasi muda saat ini, dan menjadi salah satu isu utama dalam cerita.

Hal ini ternyata dirasakan dari sudut pandang yang berbeda oleh Amanda, selaku pemeran tokoh Amanda dalam drama musikal "Kapan Nikah". Amanda mengungkapkan bahwa cerita dari tokoh yang ia perankan tidak terhubung dengannya, karena justru ia sangat relate dengan karakter si penanya "kapan nikah?". Karena sudah menikah, Amanda menjelaskan bahwa sering bertanya "kapan nikah?" kepada saudaranya yang belum menikah. Namun, setelah berperan sebagai Monika dalam musikal ini, ia tersadar dengan isu tekanan sosial tersebut dan tidak lagi menyinggung "kapan nikah" pada saudaranya.

4. Musikal berbentuk interaktif

Musikal "Kapan Nikah" akan dipentaskan di Teater Salihara dan memiliki 2 kategori tiket yaitu, Interaktif dan Semi Interaktif. Perbedaan ini terletak pada pengalaman yang akan dirasakan oleh para penonton. 

Penonton yang memilih kategori tiket Interaktif akan merasakan experience yang bukan hanya bisa menentukan ending dari cerita, namun para penonton kategori Interaktif juga akan berpartisipasi ke dalam bagian dari cerita pada babak-babak tertentu. Untuk penonton yang memilih kategori tiket Semi Interaktif hanya bisa menentukan ending dari cerita musikal "Kapan Nikah?"

Selain itu, bentuk panggung yang intimate dan memiliki tata panggung arena empat sisi. Konsep ini ternyata pertama kali hadir di Indonesia dan akan membuat semua penonton memiliki pengalaman menonton secara interaktif dan imersif.

5. Daftar pemain musikal "Kapan Nikah?"

  • Amanda Elmasyafiqa sebagai Monika
  • Reza Andriyanto sebagai Adi
  • Amelia Budianto Anjani sebagai Astuti
  • Sandhy Thaddeus sebagai Satya
  • Gina Dewi sebagai Tante Puji
  • Ahira Audri Salshabila sebagai Tante Puja
  • Shana Arabella sebagai Farah/Ensemble
  • Thomas Jordy sebagai Rio/Ensemble
  • Kevin Wibowo sebagai Ayah Adi/Ensemble
  • Anggita Dewi Yunisa sebagai Bunda Adi
  • Florentina Resa Kawatu sebagai Ibu Dewi
  • Maria Giena sebagai Karina
  • Naya Watsukirana sebagai Ensemble
  • Karen Beverly sebagai Ensemble 
  • Jovita Octa sebagai Ensemble
  • Faizal Azhari Pratama sebagai Ensemble 

Nah, itulah penjelasan seputar musikal interaktif "Kapan Nikah?" yang menggali dilema dan tekanan sosial dan akan diselenggarakan dari tanggal 21-23 Februari 2025 dengan total 7 pertunjukan.

Editorial Team