5 Pelajaran Cinta dari Sosok Aris di Layangan Putus the Movie

Konflik utama yang terjadi di Layangan Putus the Movie adalah Aris lebih memilih untuk menikah dengan selingkuhannya. Aris seakan tidak berpikir jangka panjang sebelum mengambil keputusan tersebut. Apalagi dirinya ternyata tidak bahagia bersama Lydia dan masih saja mencintai sosok Kinan. 

Jadi, penting sekali untuk berpikir panjang terlebih dahulu sebelum bertindak. Pahami, kira-kira konsekuensi apa yang akan dihadapi jika mengambil keputusan tersebut, apa keputusan tersebut sudah benar? Pikirkan juga dampaknya ke diri kita sendiri dan orang lain, seperti teman, keluarga, anak, hingga pekerjaan. 

Dengan berpikir jangka panjang, maka akan membantu kamu dalam menghadapi kemungkinan masalah yang akan terjadi di masa depan. Selain itu, juga akan membentuk pola tindakan yang lebih bijaksana di kehidupan sehari-hari.

Hal lainnya yang dapat dijadikan pelajaran, yakni lelaki harus paham komitmen. Ini ditekankan kepada seluruh laki-laki yang ada di dunia, terutama yang sudah menikah atau yang sedang merencanakan ingin membangun rumah tangga. 

Sosok Aris di Layangan Putus the Movie diceritakan sebagai seorang lelaki yang sudah memiliki istri dan seorang anak. Namun, Aris masih saja tak bisa menahan nafsu untuk memikat perempuan lain. Sampai pada akhirnya harus bercerai dengan istri pertamanya, lalu menikahi Lidya yang menjadi selingkuhannya. Dampaknya pun beragam, ada banyak masalah yang datang ke kehidupan Aris. 

Seperti diketahui, hidup itu penuh dengan tantangan dan perubahan. Dengan adanya komitmen pernikahan, maka akan membuat hidup kamu menjadi lebih solid dan stabil. Kamu pun jadi memiliki sosok yang dipercaya untuk melalui kesusahan dalam pernikahan secara bersama-sama.

Ketiga, selalu jujur dengan pasangan. Karakter dari sosok Aris di Layangan Putus the Movie masih sama seperti di serialnya, yakni kerap kali berbohong. Terutama untuk menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan kehidupan rumah tangganya. 

Bersikap tidak jujur terhadap pasangan itu hanya akan memperkeruh masalah. Sebab, kejujuran memainkan peran penting dalam penyelesaian konflik dalam suatu hubungan. Jujur bersama pasangan dapat mengatasi perbedaan pendapat dengan cara yang lebih konstruktif, tanpa menyakiti atau mengecewakan pasangan dengan kebohongan. 

Itu semua karena kejujuran merupakan fondasi utama untuk membangun dan memelihara kepercayaan dalam suatu hubungan. Tanpa kejujuran, kepercayaan tersebut sulit untuk dibangun apalagi dipertahankan.

Seperti diketahui, Lydia awalnya merupakan selingkuhan dari Aris. Maka dari itu, Aris dan Lydia tidak merasakan kebahagiaan setelah memutuskan untuk hidup bersama. Itu semua karena keduanya harus menerima konsekuensi dari kesalahan yang sudah mereka perbuat. 

Terutama untuk Aris, setelah memutuskan menikah dengan Lydia, hidupnya menjadi berantakan. Dia tidak bisa dengan mudah melupakan sosok Kinan yang sudah begitu baik dengan dirinya.

Ditambah lagi ada sosok Raya, buah hati Aris dan Kinan yang masih tidak mau menganggap Lydia sebagai mamanya. Raya hanya ingin agar papanya Aris bisa hidup bahagia bersama mamanya, Kinan. 

Penonton film ini pada akhirnya diingatkan bahwa selingkuh itu bukan solusi. Selingkuh hanya akan menambah masalah baru, bahkan meningkatkan kompleksitas dalam hubungan rumah tangga.

Pelajaran terakhir ini bisa menjadi teguran sekaligus pengingat, terutama kepada para laki-laki yang kadang susah untuk merasa puas dan bersyukur. Mencintai dua orang secara adil adalah hal yang kompleks atau rumit.  

Perlu diketahui juga bahwa mencintai dua orang pada saat bersamaan hanya akan menimbulkan pertanyaan moral, konflik emosional, dan kesulitan dalam berlaku adil pada kedua belah pihak. 

Selain hal tersebut juga akan menambah beban tanggung jawab seseorang. Mulai dari tanggung jawab atas perasaan, tanggung jawab akan janji, hingga tanggung jawab atas kebutuhan. 

Itulah tadi beberapa pelajaran cinta dari sosok Aris di Layangan Putus the Movie. Semoga jalan cerita film ini dapat dijadikan pelajaran untuk para suami di rumah ya, Ma!