6 Pelajaran Hidup dari Film The Big 4, Penuh Makna Kekeluargaan

Selain laga dan komedi, film The Big 4 juga angkat tema keluarga yang mendalam. Banyak pelajaran hidup mengenai kekeluargaan yang dapat dipetik dari film The Big 4, salah satunya keluarga tidak harus sedarah.

Diketahui, setiap tokoh utama di film The Big 4 dikisahkan tidak memiliki hubungan darah. Meski begitu, mereka berhasil membuktikan bahwa tidak harus sedarah untuk bisa menjadi sebuah keluarga karena tujuan yang sama.

Seperti halnya Petrus yang menjadi papa angkat bagi keempat anggota The Big 4 dan berjuang bersama untuk memberantas kejahatan. Serta anggota The Big 4 dan Dina yang jadi keluarga untuk mencari pembunuh Petrus.

Selain keluarga tak harus sedarah, terdapat makna mengenai kekeluargaan lainnya yang termuat dalam film The Big 4. Pelajaran hidup tentang keluarga yang bisa diambil ialah keluarga menjadi 'rumah' untuk pulang.

Seperti hubungan papa dan anak antara Petrus (Budi Ros) dan putri kandungnya Dina (Putri Marino). Meski Petrus selalu berbohong tentang pekerjaannya, Dina tetap percaya dan menyayangi papanya.

Meski memiliki niat mulia, namun Petrus akhirnya memutuskan untuk meninggalkan pekerjaannya dan mengutamakan putrinya. Seolah sejauh apa kita berkelana, akhirnya akan tetap kembali pulang ke keluarga.

Pelajaran hidup tentang arti keluarga yang tersirat dalam film The Big 4, yakni keluarga tidak akan meninggalkan satu sama lain. Bahkan keluarga selalu bersama meski berada di situasi yang sulit.

Seperti pada salah satu adegan, anggota The Big 4 Pelor disandera oleh musuh, Antonio. Meski harus memasuki kandang musuh yang penuh oleh bahaya, para anggota The Big 4 tetap berjuang menyelamatkan Pelor.

Keempat anggota The Big 4 juga melindungi Dina dari kejaran musuh yang membunuh Petrus. Selain saling menolong, para anggota The Big 4 juga saling melindungi satu sama lain layaknya saudara kandung.

Dikisahkan, The Big 4 dan Sang Petrus merupakan kelompok pembunuh bayaran. Bukan asal membunuh tanpa pandang bulu, The Big 4 memiliki niat mulia yaitu hanya memberantas kelompok kejahatan.

Meski memiliki niat yang baik, cara mewujudkan niat baik tersebut tidak tepat. Menggunakan cara jahat seperti kekerasan dan pembunuhan, pada akhirnya hal itu justru menjadi bumerang bagi mereka.

Maka dari itu, pelajaran hidup yang bisa dipetik dari film The Big 4 ialah kita harus mewujudkan niat baik dengan cara yang baik pula. Pasalnya, niat baik saja tidak cukup bila tidak diiringi langkah yang baik.

Selain makna kekeluargaan, karakter villain dalam film The Big 4 yaitu Antonio (Marthino Lio) juga mengajarkan nilai kehidupan yang penting. Dikisahkah, karakter tokoh Antonio bak peribahasa kacang lupa kulitnya.

Meski sudah diasuh dan dibesarkan oleh Petrus, Antonio berkhianat bahkan membunuh Petrus. Maka dari itu, hal ini bisa menjadi pengingat agar kita tidak lupa pada jasa dan kebaikan dari orang lain.

Bahkan, selain mengingat kebaikan mereka, kita harus berusaha membalas budi atas kebaikan tersebut. Pelajaran hidup yang satu ini akan membantu kita untuk membina hubungan di kehidupan sehari-hari.

Pelajaran hidup lainnya yang bisa dipetik dari film The Big 4 ialah pentingnya kerja sama dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan, masalah akan lebih mudah diatasi dengan kerja sama dibandingkan sendirian.

Mulanya, Dina menyelidiki kematian papanya yaitu Sang Petrus sendirian. Ketika sendiri, Dina menghadapi berbagai hambatan yang mengancam nyawa hingga akhirnya bertemu dengan anggota The Big 4.

Meski memiliki kepribadian berbeda yang saling tak cocok, Dina dan anggota The Big 4 memutuskan bekerja sama. Akhirnya, mereka berhasil mengetahui sosok pembunuh Petrus dan sukses menghadapi musuh bersama.

Itulah deretan pelajaran hidup yang bisa diambil dari film The Big 4. Bukan sekadar aksi laga mendebarkan atau komedi yang mengundang tawa, namun film The Big 4 sarat akan nilai kekeluargaan yang mendalam ya, Ma.