5 Perbedaan Kisah Cinta Dilan Bersama Milea dan Ancika

Dalam film dan buku Dilan 1990 bercerita tentang pertemuan yang dialami oleh dua remaja yang masih sekolah di SMA. Film ini mengangkat kisah romansa remaja SMA di Bandung yang bernama Dilan dan Milea.

Kisah cinta mereka begitu menggemaskan dengan intrik orang ketiga yang juga menyukai Milea. Meski begitu, Milea dan Dilan akhirnya bisa berpacaran saat itu. Milea adalah cinta pertama Dilan di SMA.

Sementara itu, Ancika sendiri dalam bukunya Ancika: Dia yang Bersamaku Tahun 1995 disebutkan kalau Dilan akhirnya menikahi kekasihnya itu. Meski kisah cinta mereka tidak mulus dan banyak cobaan, Ancika memilih Dilan untuk menjadi suaminya.

Kisah cinta Dilan dan Milea atau Ancika sama-sama memiliki romansanya tersendiri. Namun, perkenalan keduanya memiliki kesan yang tidak baik.

Milea yang merupakan murid pindahan dari Jakarta mengenal Dilan karena memberikan gombalan aneh kepadanya. Bahkan Dilan yang saat itu anggota geng motor juga menjadi hal yang kurang disukai oleh Milea.

Ancika sendiri mengenal Dilan karena menganggapnya tidak sopan. Apalagi statusnya yang sebagai geng motor saat berkuliah di ITB juga membuat Ancika berpikir kurang baik terhadapnya.

Namun, setelah mengenal keduanya mengenal keunikan Dilan masing-masing justru semakin tertarik. Milea tertarik dengan cara unik romantisnya Dilan, sementara Ancika tertarik dengan kedewasaannya saat itu.

Jika dideskripsikan, kisah cinta Dilan dan Milea begitu romantis di zaman SMA. Gombalan Dilan begitu unik dan tidak biasa, bahkan saat berbentuk buku banyak yang menggemari tokoh fiksi Pidi Baiq ini.

Milea tertarik dengan sosok Dilan yang pintar, baik hati dan romantis. Dilan selalu punya cara untuk memberikan hadiah unik. Mulai dari cokelat kepada melalui pos hingga memanggilkan tukang pijat saat Milea jatuh sakit.

Lalu momen yang berkesan adalah saat ulang tahun, Dilan memberi kado Milea berupa teka-teki silang (TTS). Di TTS itu Dilan menuliskan "Selamat hari lahir Milea, Ini aku persembahkan hadiah untuk kamu. Hanya sebuah TTS, tapi semuanya sudah aku isi, aku cinta kamu, aku tidak ingin kamu jadi pusing karena mengisi TTS ini."

Ancika mengenal Dilan saat laki-laki kelahiran Bandung itu ada di tingkat 3 masa kuliahnya di ITB. Sosok Dilan yang romantis dan pintar tidak berubah, tetapi ia jauh lebih dewasa.

Dalam bukunya, kisah cinta Ancika dan Dilan berawal tidak mulus. Namun, Ancika yang mencoba dekat dengan Dilan menemukan banyak sisi lain dari laki-laki tersebut.

Dilan yang berkuliah di ITB pun akhirnya menjadi mentor belajar Ancika. Saat itulah, keduanya menjadi semakin dekat. Membuat mereka menanam rasa suka satu sama lain hingga hubungan keduanya semakin serius.

Campur tangan Bunda (mama dari Dilan) berperan dalam hubungan mereka hingga sampai jenjang pernikahan. Sempat menjalani LDR (long distance relationship) saat pacaran, pasangan ini tetap bisa duduk di pelaminan bersama.

Perbedaan yang paling menonjol tentunya dari akhir kisah cinta Dilan dengan dua perempuan ini. Kisah cinta Dilan dan Milea berakhir saat Dilan lulus SMA. Ketidakcocokan menjadi alasan mereka tidak melanjutkan kisah romansa itu.

Sementara itu, Ancika dan Dilan bertemu saat keduanya sama-sama siap. Dilan juga sudah menjadi versi terbaiknya saat berhubungan dengan Ancika. Hal itu terlihat dari bukunya yang menyebut Dilan sangat dewasa dan mengayomi Ancika.

Antara cinta pertama dan cinta terakhir, itulah tadi perbedaan kisah cinta Dilan bersama Milea dan Ancika. Keduanya merupakan dua perempuan penting di kehidupan Dilan pada masanya masing-masing.