Pihak Manajemen Buka Suara, Bantah Arawinda Kirana Jadi Pelakor

Pihak manajemen yang menaungi Arawinda, KITE Entertainment telah mengeluarkan siaran resmi mengenai isu perselingkuhan yang beredar. Dalam siaran pers tersebut, pihak manajemen turut mengungkap kronologi kejadian yang terjadi.

"Maraknya kembali teror dan cyberattack terhadap talent kami, Arawinda Kirana, tidak bisa dibiarkan terus dan perlu diluruskan," kata pihak manajemen.

Dikutip dari unggahan di akun Instagram @kite.entertainment, pihak manajemen menjelaskan bahwa talent mereka, Arawinda, mengenal Guiddo Ilyasa Purba pada tanggal 12 April 2022 saat sang aktris bersama temannya mengambil paket berdua di sebuah gym.

Kala itu, Arawinda dan temannya mengambil pair package untuk talent development yang membutuhkan serangkaian sesi dan assesment. Dari situlah terjalin komunikasi intens antara Arawinda dengan Guiddo seputar kesehatan dan workout plan.

"Saat itu kami melihat pria ini selalu menunjukkan sikap sopan dan ramah, sehingga memberi kesan yang baik," tulis pihak manajemen dalam tulisan yang diunggah.

Kronologi kejadian yang diungkap tak berhenti sampai di awal perkenalan mereka. Melalui siaran resmi, manajemen menyebut Guiddo mengajak Arawinda makan malam pada tanggal 25 April 2022.

"Dengan menggunakan alasan sebagai 'nutrisionist-nya', pria tersebut mengajak talent kami makan malam di luar karena ingin memantau makannya. Talent kami, yang memiliki eating disorder, mengiyakan ajakan pria tersebut dengan sepengetahuan orang dekatnya saat itu," sambungnya.

Pihak manajemen juga mengungkapkan, saat bertemu, Guiddo disebut selalu bercerita kepada Arawinda mengenai kesedihannya, rumah tangganya yang hancur, KDRT yang dialami dirinya dan bayinya, serta menunjukkan bekas cakaran dari istrinya.

"Pria tersebut juga mengaku bahwa rumah tangganya sudah chaos hampir 5 bulan dan berpisah dengan istrinya hampir 1 bulan dan mereka berdua sepakat melakukan open relationship yang membebaskan satu sama lainnya untuk mencari pasangan lain," beber pihak manajemen.

Pihak manajemen pun menjelaskan bahwa Guiddo mulai memberikan love bombing kepada talent mereka secara intens selama hampir dua minggu. Love bombing tersebut diberikan melalui perhatian, kata-kata manis, chat dan emoji flowers, love, dan hugs.

Tindakan yang dilakukan oleh Guiddo dirasa Arawinda sudah sangat berlebihan. Pihak manajemen menjelaskan bahwa talent mereka sudah memberikan respon tegas bahwa dia hanya sebatas teman curhat dan mendukung keluarga laki-laki tersebut supaya utuh kembali.

"Permintaan untuk mengakhiri perhatian berlebihan ini sudah pernah disampaikan oleh talent kami, tetapi pria tersebut tetap melanjutkan love bombing," papar pihak manajemen.

Manajemen juga menjelaskan bahwa pada saat Guiddo mengundurkan diri dari tempat kerjanya, dia menyebut bahwa semua karena Arawinda.

Hal itu pun memunculkan rasa bersalah Arawinda tanpa menyadari bahwa dirinya semakin dimanipulasi oleh laki-laki tersebut.

"Sejak malam itu, kami tidak tinggal diam. Mewakili management, CEO KITE Entertainment mengajak pria tersebut bertemu. Pada tanggal 23 Juni 2022 saya bertemu pria tersebut untuk konfrontasi tentang penyalahgunaan etika profesinya dan hari itu dia mengakui bahwa semua perhatian dan rayuan memang atas inisiatif dirinya," tulis mereka.

Saat CEO mereka meminta penegasan apakah ada bujukan, rayuan, ide atau inisiatif yang datang dari Arawinda untuk menggoda, laki-laki itu menjawab tidak ada.

Manajemen juga menyebut laki-laki tersebut mengaku bahwa semua komunikasi dengan Arawinda sudah berhenti sejak 25 Mei 2022.

Manajemen menyebut bahwa manipulasi yang diterima oleh Arawinda tidak berhenti di dunia nyata saja, tetapi juga terjadi di dunia maya.

Cerita viral yang diunggah oleh akun anonim di media sosial pada 25 Juni 2022 lalu dan diikuti dengan unggahan foto disebut manajemen telah membentuk persepsi buruk dari publik tentang Arawinda.

Hal itu diungkapkan oleh pihak manajemen telah membuat Arawinda mengalami cyberattack dan bully yang masif. Manajemen juga menyebut bahwa Arawinda menjadi korban kemarahan yang tidak proporsional, hoax, dan hate speech yang terstruktur secara intens.

Mereka juga mengaku bahwa Arawinda dihakimi oleh massa online secara membabi buta berdasarkan manipulasi fakta, rekayasa cerita, dan cocokologi tidak berdasar.

Di akhir tulisan dalam foto yang diunggah di Instagram, pihak manajemen yang juga mewakili Arawinda memberikan penegasan terkait dengan beberapa hal yang telah beredar di kalangan publik.

Mengenai unggahan InstaStory yang diunggah di kalangan teman dekat atau close friend, mereka menyebut bahwa tidak ada unggahan yang ditujukan kepada personal.

"Talent kami memasukan lebih dari 100 pengikutnya di close friend, sehingga tidak ada unggahannya yang ditujukan kepada personal. Jadi IG Story Close Friend yang beredar diambil di luar konteks dan tidak relevan," tulis mereka.

Tak hanya itu, pihaknya juga mengatakan bahwa cerita yang beredar di media sosial tidak jelas asal sumbernya dari mana. Mereka menyebut bahwa laki-laki tersebut telah berbohong tentang keadaan rumah tangganya, tukang tipu, dan sumber masalah.

Lanjutnya, mereka juga menjelaskan, mengaitkan nama kontak #PenyantetCantikSusuk dengan Arawinda Kirana adalah fitnah.

Taktop ungu yang sempat viral beberapa waktu lalu juga disebut bukan milik Arawinda. Mereka menyebut, mengaitkan tanktop ungu itu dengan dirinya berarti melakukan manipulasi dan menyebarkan berita bohong/hoax yang bisa dituntut secara hukum.

"Dengan demikian, kami menekankan Arawinda Kirana tidak pernah ingin mencuri atau merebut 'laki orang'," tandas KITE Entertainment.

Jadi, itulah rangkuman informasi mengenai pihak manajemen bantah Arawinda Kirana jadi pelakor. Bila diamati, ada banyak hal yang disampaikan oleh pihak manajemen terkait isu yang menyeret nama Arawinda.

Hingga saat ini, unggahan tersebut sudah menuai beragam reaksi dari warganet. Banyak dari warganet yang mengatakan bila statement yang dikeluarkan hanya sebuah alasan dan tidak masuk akal.

Bagaimana menurut tanggapan kamu terkait hal ini?