Popmama.com/Michael Andrew
Pertama kali Marco mengenal sang Istri adalah ketika dirinya berada di bangku sekolah dasar. Ia bercerita bahwa saat itu sang Istri merupakan sosok anak populer pada zamannya, sedangkan dirinya tidak.
Meski sudah mengenalnya sejak SD, Marco dan Indah tidak langsung mengenal dekat. Mereka mulai saling mengenal justru karena adanya sosok lain yang membuat mereka dekat.
"Saya itu dulu pacaran sama istri sempat putus nyambung sampai 3 kali, sudah kenal dari SD juga. Ya pokoknya dekatnya gara-gara saya dekat sama teman sepermainannya," kenang Marco.
"Saya waktu itu sempat bilang ke teman saya, dari semua mantan yang sudah ada dan semua teman perempuan yang saya kenal, cuma Indah yang bisa saya bayangkan ada di masa depan saya. Padahal saat itu saya belum pacaran sama dia, kita cuma lagi ngomongin masa depan saja. Nah dari situ, teman saya malah nyolong hp saya untuk WhatsApp Indah, abis dari situ langsung jadian lagi. Jadi dari situ lumayan berhutang juga sama dia," tambahnya lagi.
Bukan tanpa alasan, ternyata Marco mempunyai alasan tersendiri mengapa hanya Indah lah yang ia bayangkan berada di masa depannya.
"Alasan kenapa Indah ada dipikiran saya saat itu adalah dia juga tipe orang yang sama seperti saya. Kebetulan saya juga nggak terlalu suka tipe perempuan yang dandan banget, saya lebih suka yang agak tomboy tapi dia tahu kalau dia perempuan dan bisa dandan kalau perlu, sifatnya juga yang lebih ke cuek dan nggak ribet. Salah satu yang bikin kita cocok juga adalah kita berdua nggak punya ekspektasi apa-apa, jadi misalnya kalau tiba-tiba gagal, ya sudah jalanin saja," tandasnya.
Saat mereka sudah saling cocok dan memutuskan untuk menikah, keluarga dan sahabat terdekat Marco sempat kaget mendengarnya.
Pasalnya, mereka pikir Marco merupakan sosok yang santai dan tidak ingin terlalu cepat untuk menikah.
"Orangtua dan teman-teman saya sebenarnya lumayan kaget ketika saya memutuskan untuk menikah karena mereka mengira saya akan paling terakhir menikahnya bahkan dari adik saya. Mereka melihatnya saya bukan orang yang mau cepat nikah dan punya anak, tapi ternyata saya memakan omongan saya sendiri," kenangnya.
"Contoh makan omongan sendiri yang lain itu misalnya, dulu saya sempat benci sama anak kecil, tapi setelah saya sudah tahu anak kecil dan punya anak ternyata saya nggak sebenci itu sama anak kecil. Terus dulu sempat bilang kalau nggak mau nikah cepat, nggak taunya istri saya ini ternyata bisa sangat sepengertian itu dengan semua sikap yang saya miliki," tambahnya lagi.