5 Alasan Perempuan Sering Orgasme Palsu saat Berhubungan Seks

Hanya ingin memuaskan pasangannya atau justru ada alasan lain ya?

15 November 2022

5 Alasan Perempuan Sering Orgasme Palsu saat Berhubungan Seks
Pexels/Erik Mclean

Ketika melakukan hubungan seksual bersama pasangan, maka kedua belah pihak ingin mencapai orgasme secara bersama-sama. Kenikmatan selama sesi bercinta semestinya dirasakan oleh laki-laki dan perempuan ditandai dengan orgasme dari keduanya.

Namun ternyata, sering sekali perempuan memilih untuk berpura-pura orgasme atau dikenal dengan istilah fake orgasm.

Mengapa Perempuan Melakukan Fake Orgasm? Apa Penyebabnya?

Mengapa Perempuan Melakukan Fake Orgasm Apa Penyebabnya
Freepik/pressfoto

Fake orgasm adalah berpura-pura atau memalsukan orgasme dirinya sendiri ketika sedang berhubungan seks dengan pasangan. Orgasme palsu ini bisa juga ditandai dengan gerakan tubuh atau desahan yang seolah-olah menikmati padahal tidak sama sekali. Kebohongan orgasme yang terjadi pada perempuan di atas ranjang ini juga bisa terjadi karena berbagai faktor penyebab. 

Dilansir dari Vox, sebuah penelitian Archives of Sexual Behavior dilakukan oleh Erin Cooper dan rekan di Temple University dan Kenyon Collage menemukan beberapa alasan mengapa perempuan melakukan orgasme palsu. 

Untuk lebih jauh mengetahui alasan perempuan melakukan orgasme palsu atau kenapa seharusnya aktivitas tersebut tidak perlu dilakukan, kali ini Popmama.com sudah merangkum beberapa infonya.

Disimak infomasinya sampai akhir yuk, Ma!

1. Ingin membuat pasangan merasa senang

1. Ingin membuat pasangan merasa senang
Freepik/nikitabuida

Laki-laki yang mampu membuat perempuan orgasme dianggap hebat dalam memuaskan pasangannya, namun bagaimana jika sebaliknya?

Belum lagi saat laki-laki ternyata egois dan hanya mementingkan kepuasannya sendiri saja tanpa melihat bahwa perempuan butuh distimulasi, sehingga bisa orgasme bersama. Perlu diketahui juga kalau perempuan juga memiliki peran sebagai penerima dalam urusan berhubungan seks.

Alasan inilah yang membuat perempuan memilih berpura-pura merasakan orgasme demi menyenangkan pasangannya, bahkan tidak ingin membuat pasangannya merasa kecewa.

Editors' Pick

2. Ingin menghentikan aktivitas seksual dengan pasangan

2. Ingin menghentikan aktivitas seksual pasangan
Freepik/cookie_studio

Perempuan yang mencoba memalsukan orgasme saat di atas ranjang terjadi bukan tanpa alasan. Bisa saja orgasme palsu dilakukan karena ia sudah merasa kelelahan, sehingga ingin berusaha menghentikan sesi bercinta di atas ranjang. 

Ketika tidak ingin jujur kepada pasangannya, maka perempuan akan berpura-pura mengaku orgasme agar aktivitas seksual berhenti.

3. Malu dan belum rileks selama menjalani aktivitas seksual bersama pasangan

3. Malu belum rileks selama menjalani aktivitas seksual bersama pasangan
Pexels/mikoto.raw

Tidak hanya laki-laki, perempuan juga malu jika tidak mampu mencapai puncak kenikmatan atau orgasme. Imbasnya, sering sekali perempuan memilih untuk berbohong dan berpura-pura orgasme ketika sedang melakukan hubungan seksual.

Rasa malu dan kurang rileks terhadap berbagai aktivitas seksual di atas ranjang pun bisa terjadi karena tidak adanya komunikasi. 

Padahal pasangan suami istri perlu berkomunikasi, termasuk saat satu atau yang lainnya belum siap dalam melakukan aktivitas seksual. 

4. Merasa khawatir tidak bisa mencapai orgasme

4. Merasa khawatir tidak bisa mencapai orgasme
Freepik/jcomp

Beberapa faktor yang membuat libido rendah antara lain stres dan kecemasan berlebih. Saat berhubungan seks bersama pasangan, hal tersebut memang sulit dan tidak bisa dihindarkan.

Kecemasan itu bisa jadi muncul karena adanya rasa khawatir tidak mampu mencapai orgasme, sehingga perempuan menjadi tidak menikmati hubungan seksual bersama pasangannya.

Hal tersebut membuat perempuan memilih untuk berpura-pura orgasme, ketimbang menikmati dan benar-benar mencapai puncak kenikmatan saat sesi bercinta.

5. Tidak mengetahui rasanya orgasme

5. Tidak mengetahui rasa orgasme
Freepik/lookstudio

Proses orgasme laki-laki dan perempuan memang berbeda. Laki-laki ditandai dengan keluarnya sperma, sedangkan perempuan tidak ada ciri khusus dan hanya bisa dirasakan oleh dirinya sendiri.

Durasinya orgasme masing-masing orang pun sangat berbeda. Biasanya laki-laki cenderung lebih cepat, sedangkan perempuan terbilang lama dan perlu stimulus foreplay yang cukup untuk mencapai kepuasan selama sesi bercinta.

Perempuan yang tidak memahami rasanya orgasme akan kebingungan, sehingga cukup menirukan reaksi orgasme dari yang dilihatnya dalam sebuah film atau fantasi yang ia bayangkan.

Terjadinya fake orgasm dikarenakan adanya proses komunikasi pasangan yang tidak berjalan. Laki-laki semestinya bertanya tentang kebutuhan pasangannya untuk mencapai orgasme bersama.

Di lain pihak, perempuan juga harus jujur dan terbuka karena dalam hubungan seksual tidak hanya aktivitas fisik yang dibutuhkan, tetapi juga kepercayaan dan kejujuran.

Perempuan bisa memberitahukan bagian mana saja yang mengundang kenikmatan ketika berhubungan seksual dan bisa disampaikan kepada pasangannya. Jika orgasme palsu ini justru memperburuk hubungan rumah tangga dan membutuhkan pertolongan lebih lanjut, ada baiknya untuk berkonsultasi dengan profesional.

Sekarang sudah semakin paham terkait apa saja alasan perempuan ketika memalsukan orgasmenya?

Ketika ada yang tidak sejalan saat berhubungan seks, lebih baik jangan langsung menghakimi atau menuduh yang tidak-tidak. Cobalah bangun komunikasi yang terbuka dengan pasangan, sehingga terciptanya keharmonisan dan keinginan bersama.

Hubungan yang sudah lama tak menjamin hal ini tidak dialami, jadi komunikasi adalah kunci. Setuju?

Baca juga :

The Latest