Apakah Warna Vagina Berpengaruh saat Berhubungan Seks?

Ketahui juga penyebab warna vagina bisa berubah yuk, Ma!

27 Juli 2021

Apakah Warna Vagina Berpengaruh saat Berhubungan Seks
Unsplash/Teras Chernus

Sering sekali ada yang mengatakan bahwa warna vagina berpengaruh pada kenikmatan saat berhubungan seks, tetapi itu semua tidak mesti kita percayai.

Misalnya beberapa menganggap warna vagina yang merah muda lebih memuaskan ketika sesi bercinta, dibandingkan warna vagina yang cokelat.

Terkadang juga banyak pemahaman keliru soal seksualitas, sehingga Mama pun akhirnya memikirkan hal tersebut sampai berakibat pada ketakutan bahkan rasa tidak percaya diri saat di atas ranjang.

Padahal kenikmatan bercinta bisa sama-sama diraih bersama pasangan dengan komunikasi, perlakuan lembut di atas ranjang dan tidak perlu mempermasalahkan warna ataupun ukuran alat kelamin masing-masing.

Untuk mengetahui lebih lanjut mengapa Mama tidak perlu khawatir soal warna vagina, kali ini Popmama.com akan merangkum informasinya secara detail. 

Diharapkan ini bisa menjawab pertanyaan terkait apakah warna vagina benar-benar berpengaruh pada kualitas bercinta atau tidak. 

1. Warna vagina setiap perempuan berbeda, dan itu normal terjadi

1. Warna vagina setiap perempuan berbeda, itu normal terjadi
Freepik/Atlascompany

Menurut anatomi, vulva adalah alat kelamin perempuan bagian luar yang di dalamnya termasuk labia atau bibir vagina.

Labia mayora juga bisa dikenal sebagai lipatan kulit luar dan labia minora merupakan lipatan dalam. Nah, sementara banyak orang yang khawatir alat kelaminnya tampak tidak terlihat ‘normal’.

Padahal, labia atau vulva setiap orang memiliki keunikan masing-masing. Keunikan tersebut bisa terjadi dalam hal bentuk, ukuran dan penampilan keseluruhan. Keunikan itu sendiri juga termasuk warna.

Jadi, tidak ada warna pasti yang harus dimiliki setiap perempuan. Misalnya beberapa orang ada yang memiliki vulva berwarna merah muda, keunguan, merah atau cokelat.

2. Penyebab warna vagina berubah

2. Penyebab warna vagina berubah
Pexels/cliffbooth

Menurut seorang ginekolog di New York Weill Cornell Medicine, San Loeb-Zeitlin, M.D., ketika labia seseorang berubah warna, maka biasanya ada hubungannya dengan hormon.

Pertama kali Mama melihat perbedaannya mungkin selama masa pubertas. Ketika labia berkembang, tumbuh lebih besar dan pada waktunya mungkin akan menjadi gelap.

Senada dengan Zeitlin, seorang ginekolog di New York University Langone Health, Tara Shizarian, M,D., menambahkan bahwa kehamilan juga berpengaruh pada warna keseluruhan labia perempuan.

Menurutnya juga, perubahan warna labia juga cukup umum dan wajar, kecuali jika memiliki gejala tambahan seperti benjolan bengkak.

3. Warna vagina tidak jadi patokan seks yang memuaskan

3. Warna vagina tidak jadi patokan seks memuaskan
Pexels/Anna Tarazevich

Jangan keliru lagi, bahkan menganggap bahwa vagina berwarna merah muda lebih memuaskan ketimbang berwarna cokelat. Perlu diingat bahwa warna pada vagina tidak akan berpengaruh terhadap kenikmatan selama sesi bercinta.

Satu-satunya cara di mana seks memengaruhi warna vagina, yakni selama klimaks. Itu juga hanya beberapa saat dan tidak permanen.

Selama orgasme juga, labia akan menjadi penuh dengan darah yang akan membuatnya tampak lebih besar dan berwarna gelap, tetapi itu tidak bertahan lama.

Kenikmatan seks pun tidak didasari dan tergantung warna labia atau vagina seseorang, seks yang memuaskan mesti melibatkan komunikasi intens antara pasangan suami istri. 

Nah, itulah penjelasan bahwa ternyata kepuasan seksual pasangan suami istri saat bercinta tidak berpengaruh pada warna organ intim seseorang.

Ingat juga bahwa kepuasan terjadi saat kedua belah pihak berhubungan seks dengan penuh kesadaran serta mengeksplorasi hal intim lainnya bersama.

Baca juga: 

The Latest