Bercinta Menggunakan Kaus Kaki Berpengaruh pada Orgasme, Benarkah?

Simak penelitiannya terlebih dahulu yuk, Ma!

4 Juni 2022

Bercinta Menggunakan Kaus Kaki Berpengaruh Orgasme, Benarkah
Freepik/gpointstudio

Beberapa orang menganggap melakukan seks yang hebat dan berbeda dari biasanya bisa dengan menggunakan beberapa cara, seperti kondom bergerigi atau alat bantu seks lainnya yang dapat menciptakan keintiman.

Namun, apakah Mama pernah mendengar bahwa berhubungan seks menggunakan kaus kaki bisa berpengaruh pada orgasme?

Hmmm… mungkin ini hal baru yang Mama tahu, tetapi ternyata ada beberapa penelitian yang mengatakan bahwa kaki dingin menghalangi serta menghambat terjadinya orgasme. Apakah benar seperti itu?

Berikut Popmama.com sudah merangkum informasinya dari Shape terkait informasi mengenai hubungannya kaus kaki dengan kemampuan orgasme saat berhubungan seks

Disimak sebagai pengetahuan baru yuk, Ma!

1. Awal mula kaitan antara kaus kaki dan orgasme

1. Awal mula kaitan antara kaus kaki orgasme
Freepik/pressfoto

Awal mula ini muncul ketika studi orgasme dilakukan pada tahun 2005 oleh Universitas Groningen di Belanda.

Penelitian tersebut dilakukan pada 13 pasangan yang heteroseksual, antara usia 19 sampai 49 tahun. Penelitian ini dilakukan dengan setiap pasangan saling merangsang satu sama lain.

Salah satu temuan utamanya, yakni hubungan antara kenyamanan dan kemampuan orgasme. Perempuan lebih khususnya mampu mencapai klimaks lebih mudah saat rasa takut dan cemasnya mereda.

“Saat takut, perempuan akan sulit untuk berhubungan seks,” kata Gert Holstege, salah satu peneliti utama studi tersebut.

Di sisi lain, para laki-laki umumnya merasa nyaman mengetahui bahwa mereka distimulasi atau dirangsang area vitalnya, seperti diusap di bagian penis. 

Editors' Pick

2. Apa hubungannya penelitian tersebut dengan kaus kaki?

2. Apa hubungan penelitian tersebut kaus kaki
Pixabay/Ri_Ya

Studi itu juga mencatat bahwa kaki yang dingin atau telanjang dapat menghalangi terjadinya orgasme. 50 persen pasangan bisa orgasme tanpa kaus kaki, tetapi saat mengenakan kaus kaki membuat persentasenya melonjak hingga 80 persen.

Sayangnya, penelitian tersebut hanya membagi hasil berdasarkan pasangan dan bukan berdasarkan jenis kelamin. Jadi tidak jelas siapa yang lebih banyak orgasme dengan kaus kaki, perempuan atau justru laki-laki. 

Namun, Holstege melaporkan bahwa perempuan khususnya perlu merasa terlindungi dan nyaman untuk cukup rileks selama sesi bercinta hingga mencapai klimaks. Masuk akal bahwa hasil ini mungkin lebih mencerminkan perempuan ya, Ma. 

3. Apakah teori tadi bisa dipercaya?

3. Apakah teori tadi bisa dipercaya
Pexels/Just Name

Studi yang sulit ditemukan yang dilakukan karena hanya dengan 13 pasangan, bukanlah lambang bukti ilmiah.

Namun, penelitian lain, pakar seks serta seksolog cukup setuju dengan penggunaan kaus kaki untuk meningkatkan kemungkinan orgasme.

Pertama, Holstege menyukai sesuatu dengan keseluruhan hal kenyamanan. Alex Fine, CEO dan salah satu pendiri Dame Products mengatakan bahwa menambahkan lapisan kenyamanan, maka secara harfiah melalui kaus kaki dapat meningkatkan perasaan aman dan menurunkan kecemasan.

Pada tahun 2016, sekelompok peneliti di Finlandia menerbitkan bahwa temuan mereka dari lima survei seks nasional dilakukan selama beberapa tahun. Ini untuk melihat faktor apa yang terkait dengan peningkatan kejadian orgasme perempuan.

Hasilnya pun menemukan bahwa bagi sebagian besar perempuan, kemungkinan orgasme mereka dipengaruhi oleh keamanan emosional.

Orgasme lebih mungkin terjadi ketika wanita berada dalam situasi dengan seseorang yang ‘merasa baik’ atau ‘bekerja dengan baik secara emosional’.

“Tentu saja, kenyamanan sama fisiknya dengan mental bahkan di luar pengalaman seksual. Kebanyakan orang dapat memahami fakta bahwa kehangatan membawa perasaan aman baik fisik maupun emosional," kata pelatih seks dan keintiman, Irene Fehr.

"Pada tingkat kelangsungan hidup biologis yang paling dasar, rasa dingin dialami sebagai bahaya dalam tubuh yang memicunya menjadi respons melawan," tambahnya

Ketika ada rangsangan peringatan bahaya, amigdala, bagian otak yang memproses rasa takut, bekerja secara otomatis untuk memindai lingkungan dan mengumpulkan informasi untuk menentukan apakah akan aman.

Kemudian, seperti dalam respon melawan atau lari, darah mengalir dari alat kelamin dan menuju bagian tubuh utama lainnya yang dibutuhkan untuk bertahan hidup, menahan gairah serta menghambat jalan menuju orgasme.

Namun, ketika tubuh secara alami rileks, otot pun akan rileks, pikiran melambat serta darah mengalir ke alat kelamin. Semuanya menciptakan gairah dan menambah kemungkinan orgasme.

4. Apakah berhubungan seks menggunakan kaus kaki bisa berpengaruh pada orgasme?

4. Apakah berhubungan seks menggunakan kaus kaki bisa berpengaruh orgasme
Freepik/svetlanasokolova

Apakah ini berarti bahwa setiap orang yang mengenakan kaus kaki pada saat berhubungan seks dijamin orgasme? Tentu saja tidak ya, Ma. 

Tetapi jika belum mencobanya atau selalu merasa kedinginan, maka itu layak dicoba. Hal ini juga bisa membantu untuk meningkatkan rasa nyaman dan aman selama sesi bercinta.

Lagi pula, kebanyakan pasangan pun menggunakan kaus kaki seksi sepaha saat melakukan seks, bahkan itu membuat ia dan pasangannya sangat terangsang bukan?

Hal terpenting dalam melakukan seks, yakni kenyamanan dan keamanan. Hal ini dikarenakan kedua hal tersebut bisa membantu pengalaman seksual tiap pasangan lebih menyenangkan.

Wah, ternyata sangat berpengaruh pada kenyamanan. Bukan semata-mata kaus kaki, tetapi tingkat kenyamanan dan keamanan dalam melakukan seks, sehingga kemungkinan orgasme mudah diraih.

Baca juga: 

The Latest