Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
Najwa Shihab dan Ibrahim Sjarief Assegaf
Instagram.com/najwashihab

Suami Najwa Shihab, Ibrahim Sjarief Assegaf, telah meninggal dunia pada Selasa (20/5/2025) pukul 14.29 WIB. Semasa hidup, sosok lelaki yang akrab disapa Baim itu tidak hanya sekadar seorang suami bagi Najwa Shihab.

Bahkan, Baim sudah menjadi pendukung setia bagi Nana, sapaan akrab Najwa Shihab. Hal tersebut dibuktikan oleh Nana sendiri kala menuliskan nama sang suami tercinta ke dalam lembar terima kasih pada skripsi miliknya.

Kini, tulisan romantis tersebut sudah beredar dan menjadi viral di media sosial. Kira-kira seperti apa ungkapan yang ditulis Nana kepada suaminya di skripsi masa lalu?

Kabar Najwa Shihab pernah tulis nama suami di lembar skripsi sudah Popmama.com rangkumkan di bawah ini!

1. Najwa Shihab tulis nama suami di lembar skripsi

Instagram.com/najwashihab/ifanislami

Nana sendiri mengakui kalau dirinya adalah tipe orang yang bucin pada pasangan. Kebucinan tersebut bisa langsung terlihat dari tulisannya pada lembar skripsi miliknya di masa lalu. Sekarang, tulisan itu sudah beredar di media sosial.

Nana pernah menulis nama suami paling atas pada bagian ucapan terima kasih di skripsinya. Dalam tulisan itu, Nana tak ragu menyebut Baim sebagai sumber dari segala kekuatan, ide dan inspirasinya dalam mengerjakan skripsi.

"Semua ini tidak lepas dari banyaknya orang yang membantu dan mendorong saya untuk dapat menyelesaikannya. Untuk itu saya mengucapkan terima kasih kepada: Ibrahim tersayang, pemicu semangat, sumber dari segala kekuatan, ide, dan inspirasi," tulis Nana.

Untuk diketahui, Nana memang menikah muda dengan Baim. Dia menikah dengan Baim saat usianya masih menginjak 20 tahun. Ketika itu, Nana masih menjadi mahasiswi semester 3 di Universitas Indonesia (UI).

Meski saat itu sudah menikah, Nana tetap melanjutkan studinya seperti biasa. Hal itu dilakukan sebagai bentuk ketaatan pada syarat yang sudah ditetapkan orangtua Nana. Dia ternyata diperbolehkan menikah muda asal studinya harus selesai.

2. Bagi Nana, Baim adalah suporternya nomor satu

Instagram.com/najwashihab

Dalam video obrolan bersama Merry Riana di kanal YouTube milik Merry, Nana pernah menjelaskan bahwa Baim memang merupakan sosok yang sangat mendukungnya. Dukungan itu mulai dirasakan saat Nana masih magang hingga bekerja sebagai reporter.

Lantaran Baim dulu pernah menjadi pemimpin redaksi atau pemred, dia akhirnya mengerti dengan pekerjaan Nana. Bahkan, Baim mau membantu merawat putranya, Izzaat Assegaf, saat Nana sedang sibuk.

Dari apa yang dilakukan Baim itulah kemudian membuat Nana memandang bahwa sang suami adalah suporternya nomor satu.

"Jadi, iya sih dia number one suporter sampai sekarang," kata Nana dalam video yang diunggah 3 Februari 2020 lalu.

3. Nana merasa tak pernah ada di titik kariernya kalau tidak ada Baim

Instagram.com/najwashihab

Besarnya dukungan dari Baim memang sangat berarti bagi Nana. Dalam video bersama Ashanty di kanal YouTube NGOBROL ASIX, Nana pernah menyebut bahwa dia merasa tak akan pernah bisa berada pada titik kariernya saat ini bila tidak bersama Baim.

"Dia sabar, dia suportif banget sih. Aku merasa kalau misalnya bukan dengan Baim, kayaknya aku nggak akan berada di titik karierku saat ini, deh, dan dengan berbagai hal yang aku lalui," katanya dalam video yang tayang perdana 15 September 2022.

Nana pun tak memungkiri kalau sebenarnya Baim merupakan sosok yang paling mendukungnya, selain keluarga besar. Di sisi lain, Nana juga sangat membutuhkan Baim. Terlebih lagi, Nana juga turut tumbuh dewasa bersama sang suami.

"Aku merasa karena aku 'kan masih kecil ya umur 20 (menikah), jadi aku tuh dewasa bersama dia. Jadi, aku berproses gimana aku melewati berbagai hal, baik dari karier, baik dari apa yang dalam kehidupan. Jadi, ya aku tumbuh bersama dia gitu," kata Nana.

Kepergian Baim untuk selama-lamanya karena meninggal dunia jelas meninggalkan perasaan dukacita mendalam bagi seorang Najwa Shihab. Kita doakan saja, semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan ketabahan.

Editorial Team