7 Penyebab Menangis setelah Berhubungan Seks, Apakah Normal?

Bisa menjadi pertanda baik atau bahkan pertanda buruk!

20 April 2022

7 Penyebab Menangis setelah Berhubungan Seks, Apakah Normal
Freepik/Shisuka

Pada umumnya, hubungan seksual akan menimbulkan perasaan bahagia, nyaman, dan rileks pada tubuh. Namun, ada pula orang yang justru menangis setelah melakukannya.

Ternyata, menangis setelah bercinta merupakan hal yang cukup normal dan bisa terjadi pada siapa saja. Dalam artian, banyak orang yang mengalami hal ini.

Survei tahun 2015 dari Women's Sexual Health menunjukkan bahwa 46 persen perempuan yang menjadi responden pernah mengalaminya.

Studi lain menunjukkan bahwa 41 persen responden laki-laki juga pernah menangis setelah seks. Dalam dunia medis, fenomena ini disebut sebagai postcoital disphoria.

Mengutip dari laman Medical News Today, tangisan tersebut umumnya diiringi dengan berbagai macam perasaan. Mulai dari sedih, terganggu, hingga bahagia. Penyebab dari poscoital disphoria pun bermacam-macam dan berbeda untuk setiap orang.

Untuk lebih jelasnya, berikut Popmama.com telah merangkum ketujuh penjelasan penyebab menangis setelah berhubungan seks yang dilansir dari laman IDN Times.

1. Tangisan bahagia saat bercinta dengan orang yang tersayang

1. Tangisan bahagia saat bercinta orang tersayang
Freepik/master1305

Setelah berhubungan seksual, bisanya kita sulit untuk memprediksi bagaimana tubuh bereaksi. Apalagi jika kamu baru saja mengalami orgasme terhebat atau pengalaman unik lain yang belum pernah kamu rasakan sebelumnya.

Perasaan yang intens tersebut bisa saja membuatmu emosional dan akhirnya menitikkan air mata. Dalam kata lain, kamu merasa bahagia hingga menangis. Hal ini sering terjadi ketika seks dilakukan dengan orang yang kita cintai.

2. Menangis akibat faktor hormonal

2. Menangis akibat faktor hormonal
Freepik/Jcomp

Selain rasa bahagia, menangis saat berhubungan seks juga bisa disebabkan oleh faktor hormonal. Umumnya, orgasme membuat tingkat hormon dopamin dan oksitosin melejit. Keduanya berperan dalam menciptakan perasaan bahagia.

Akan tetapi, pada kasus tertentu kedua hormon tersebut justru menurun drastis setelah orgasme. Hal tersebut akhirnya membuat kita merasa sedih dan hampa hingga menangis. 

Editors' Pick

3. Rasa sakit setelah berhubungan seksual

3. Rasa sakit setelah berhubungan seksual
Freepik/drobotdean

Menangis juga erat kaitannya dengan hubungan seksual yang menyakitkan. Dalam dunia medis, kondisi ini disebut sebagai dispareunia atau munculnya rasa sakit selama bercinta.

Umumnya, perempuanlah yang mengalami hal ini. Ada beberapa penyebab dari rasa sakit tersebut. Berikut ini di antaranya:

  • Kurangnya proses lubrikasi,
  • iritasi pada organ intim,
  • infeksi vagina,
  • infeksi saluran kencing,
  • eksim di area organ intim,
  • tegangnya otot vagina,
  • penyakit radang panggul, dan
  • efek samping menopause. 

4. Ada masalah dalam hubungan rumah tangga

4. Ada masalah dalam hubungan rumah tangga
Freepik/free picture

Walaupun tidak selalu seperti ini, menangis setelah bercinta juga bisa menjadi tanda dari adanya masalah dalam hubungan. Apalagi ketika hal itu dipendam sendiri dan tidak dikomunikasikan dengan pasangan.

Akibatnya, rasa marah dan sedih yang menumpuk pun meluap setelah seks. Rentang masalah yang mungkin terjadi pun beragam.

Mulai dari hilangnya rasa saling percaya, komunikasi yang buruk, masalah finansial, hingga tak terpenuhinya keinginan salah satu pihak dalam berhubungan seksual. 

5. Trauma di masa lampau

5. Trauma masa lampau
Freepik/free picture

Seperti yang disinggung sebelumnya, seks dan orgasme secara umum dapat membuat seseorang berada dalam kondisi yang rentan, rapuh, atau terekspos. Sebab, pada momen tersebut kita memperlihatkan tubuh dalam kondisi telanjang di hadapan pasangan.

Ini bukanlah hal yang mudah, terutama jika seseorang memiliki pengalaman buruk terkait seks, pelecehan, atau kekerasan di masa lalu. Jika ini adalah hal yang pernah kamu alami, komunikasikan pada pasangan dan jangan ragu untuk meminta pertolongan pada psikolog.

6. Gangguan kecemasan saat berhubungan seks

6. Gangguan kecemasan saat berhubungan seks
Freepik/lookstudio

Menangis setelah berhubungan seksual juga bisa terjadi karena gangguan kecemasan. Hal ini sering kali dialami oleh seseorang yang memiliki sexual performance anxiety atau kecemasan akan performa seksualnya.

Mereka umumnya khawatir tidak bisa memenuhi ekspektasi pasangan, cemas akan bentuk tubuh, ekspresi wajah, dan lain sebagainya. Ketika perasaan tersebut muncul ke permukaan, orang yang mengalaminya pun tertekan dan akhirnya menangis.

Selain itu, gangguan kecemasan secara general juga bisa menyebabkan tangisan setelah bercinta. Rasa cemas tak harus tentang seks, bisa juga mengenai hubungan, pekerjaan, keluarga, dan lain sebagainya.

Kekhawatiran dan stres yang menumpuk akan membuat seseorang banjir air mata. Apalagi seks sering kali membuat kita emosional dan rentan.

7. Depresi yang memengaruhi kehidupan seks

7. Depresi memengaruhi kehidupan seks
Freepik/free picture

Studi tahun 2019 dari Queensland University of Technology, Australia, menunjukkan bahwa depresi dan berbagai masalah psikologis lain berkaitan erat dengan postcoital disphoria. Kondisi tersebut memengaruhi semua aspek kehidupan, termasuk seks.

Depresi sulit untuk diidentifikasi. Namun, umumnya kondisi ini ditandai dengan kesedihan yang berkelanjutan, perasaan hampa, cemas, mudah marah, sulit tidur, dan hilangnya ketertarikan terhadap semua hal.

Jika kamu atau pasanganmu mengalami hal ini, sebaiknya segeralah konsultasi dengan psikolog atau psikiater.

Nah, itulah ketujuh alasan penyebab menangis setelah berhubungan seks. Apakah kamu pernah mengalaminya dan merasakan salah satu perasaan di atas?

Disclaimer: Artikel ini sudah diterbitkan di laman Popbela dengan judul: "Menangis Setelah Bercinta Apakah Normal? Berikut 7 Penyebabnya!"

Penulis: Izza Namira

Baca juga:

The Latest