Sedih! Serangan Jantung Mendadak, Suami Meninggal Setelah Main Futsal

Seperti disebutkan sebelumnya, Amirul diduga kuat meninggal karena mengalami serangan jantung. Peristiwa ini terjadi setelah Amirul bermain futsal dengan teman-temannya.

Waktu itu, dilaporkan Amirul tampak pucat dan bahkan sempat pingsan. Ia kemudian dilarikan ke rumah sakit terdekat.

Airina pun diberi kabar, kemudian ia segera menyusul. Sayangnya, belum sempat bertemu dengan sang suami, ia harus menerima kabar bahwa suaminya tersebut telah meninggal dunia.

Sebelum Amirul meninggal, diungkapkan bahwa ia terus-menerus menitipkan ucapan maaf pada Airina karena tidak bisa bertahan lebih lama. Amirul sempat mengatakan bahwa ia menyesal tidak bisa pergi berbulan madu dengan Airina.

Oleh tim dokter, dikonfirmasi bahwa penyebab kematian Amirul adalah penyakit jantung iskemik atau sering dikenal juga dengan serangan jantung.

Tak sempat menemani suami di saat-saat terakhirnya, Airina menyebutkan bahwa kini kenangan terindah dari Amirul yakni berupa rekaman suara atau voice note.

Voice note kerap menjadi salah satu bentuk komunikasi antara keduanya, mengingat jarak mereka yang cukup jauh. Kali terakhir Airina bertemu dengan Amirul adalah tanggal 31 Oktober, sekitar 6 hari sebelum Amirul meninggal dunia. Kala itu, Amirul juga sempat mengirimkan voice note untuk Airina.

Kini, Airina mengaku masih terus mendengarkan voice note tersebut, yang kini menjadi suara terakhir suaminya sebelum meninggal.

Airina pun mencoba bangkit dari kesedihan dengan cara berbagi cerita tentang perjalanan hidupnya di Instagram. Bukan bermaksud untuk menakut-nakuti karena peristiwa meninggalnya Amirul terjadi setelah bermain futsal, tetapi lebih kepada pengingat supaya pasangan suami istri bisa lebih menghargai momen bersama pasangan.

Tim dokter setempat menyebutkan bahwa Amirul meninggal dunia karena serangan jantung akibat penyakit jantung iskemik. Iskemia sendiri terjadi ketika ada kekurangan suplai darah ke jaringan atau organ tubuh karena masalah pada pembuluh darah. Akibatnya, jaringan atau organ pun tidak mendapat cukup oksigen.

Salah satu efek yang membahayakan dan bisa terjadi adalah serangan jantung dan stroke. Pada jantung, iskemia bisa memicu gangguan irama jantung dan bahkan serangan jantung mendadak yang mematikan.

Gejalanya seperti nyeri dada, detak jantung menjadi lebih cepat, sesak napas, mual dan muntah, banyak berkeringat, tubuh terasa lemas dan pingsan.

Dikutip dari Mayo Clinic, penyebab paling sering dari iskemia adalah aterosklerosis, yakni ketika ada plak berlemak yang menempel pada pembuluh darah. Lama-kelamaan plak ini bisa menghambat aliran darah.

Beberapa faktor bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami iskemia atau bahkan serangan jantung, di antaranya seperti memiliki riwayat hipertensi, kolesterol tinggi, gangguan pembekuan darah, serta gaya hidup tidak sehat seperti merokok, minum minuman beralkohol dan jarang olahraga.