Kunci dari penyelesaian konflik adalah tidak membahas konflik secara terus menerus.
Mama bisa menerima konflik dan belajar untuk menyelesaikannya bersama.
Selain itu Mama dapat menyampaikan segala isi hati kepada suami dengan cara yang lebih lembut dan menggunakan kata-kata membangun.
Selanjutnya, perhatikan reaksi si Papa saat sedang berbicara dengan cara yang lebih halus. Pasti suami ikut terbawa suasana dan lebih tenang.
Sebenarnya saat berargumen tidak perlu diributkan, yakni bisa saling mendengarkan dan memberi kesempatan untuk menceritakan masalah.
Sertakan juga kejujuran dan saling terbuka satu sama lain. Sebab kejujuran merupakan salah satu kunci untuk membangun keluarga yang harmonis.
Jadi jangan memendam pikiran dan membiarkan Mama atau suami mengatasi konflik sendiri. Jika ini terjadi maka hanya akan menjadi bom waktu dan berdampak buruk bagi kesehatan hubungan rumah tangga.