7 Tanda yang Dirasakan Richa Novisha sebelum Gary Iskak Meninggal

Gary Iskak meninggal dunia usai mengalami kecelakaan tunggal hingga mengalami luka yang amat parah. Sebelum kecelakaan terjadi, aktor senior kelahiran 1974 tersebut sempat memeluk istrinya dengan sangat erat. 

Momen itu terjadi pada Jumat sore, tepat setelah ia menunaikan salat Asar. Menurut Richa, sikap manja Gary memang bukan hal baru, tetapi kali ini pelukannya terasa jauh lebih kuat dan hangat dari biasanya. 

"Sebelum aku pergi ya sore-sore itu, entah kenapa tiba-tiba dia meluk aku kencang banget. Di hari Jumat sorenya. Aku berangkat itu kurang lebih, abis salat Asar aku jalan. Almarhum itu kan orangnya tuh manja, ya. Aku itu dipeluk, dicium dulu sama dia," cerita Richa. 

Tak disangka, pelukan dan ciuman penuh kasih itulah yang menjadi momen terakhir kebersamaan mereka sebelum tragedi kecelakaan terjadi. Richa mengatakan bahwa ia tidak memiliki firasat apa pun pada hari itu. 

Namun setelah Gary pergi selamanya, ia mulai menyadari bahwa kebiasaan kecil tersebut ternyata merupakan isyarat yang kembali ia kenang di kemudian hari.

"Yang paling berasa pelukannya sih. Karena pelukannya tuh hangat banget," tambahnya pelan.

Tak hanya memberikan pelukan dan ciuman kasih sayang, Gary bahkan menunggu Richa sampai ia mengeluarkan mobil dari rumah. Saat itu, Richa sama sekali tidak terpikir bahwa itu adalah tatapan terakhir yang akan ia lihat dari sosok Gary.

Ia mengaku baru memahami kejanggalan-kejanggalan kecil tersebut setelah Gary meninggal dunia. Saat kembali mengingat momen sebelum kecelakaan, barulah ia merasakan bahwa sikap suaminya kala itu seperti sebuah pesan perpisahan yang tidak terucap. 

Richa pun menyebut bahwa semua hal itu terasa lebih jelas ketika ia melakukan kilas balik setelah kepergian sang suami.

"Gak ada (feeling) sama sekali. Mungkin kalau beliau masih ada, kita gak ada kepikiran. Setelah beliau meninggalkan kita gitu, baru aku ngeh, 'Oh pantesan begini, pantesan begitu.' Jadi, kita flashback aja," cerita Richa.

Sebelum kecelakaan terjadi, tidak ada firasat kuat yang Richa rasakan secara pribadi. Namun, sikap Gary kepada anak-anak ternyata meninggalkan kesan yang berbeda.

Saat hendak pergi, Gary hanya mengucapkan pamit dengan nada yang begitu tenang, seolah semuanya berjalan seperti hari-hari biasanya. Meski sederhana, kalimat itu kini terasa sangat membekas di hati Richa dan keluarga.

"Kalau firasat ke aku sih sebenarnya nggak ada ya. Cuma mungkin lebih ke anak-anak aja. Terus ngomong bilangnya, 'Ayah pamit dulu ya', cuma gitu aja sih," ujar Richa dengan mata yang berkaca-kaca.

Yang membuat Richa semakin terharu adalah momen kecil antara Gary dan sang putra, Adilla. Sebelum berangkat, Gary memberikan topi kesayangannya kepada Adilla dan menyebutnya sebagai hadiah.

"Dia ngasih barang ke Adilla, topi. Katanya, 'Ini hadiah buat kamu ya, dijaga baik-baik. Kamu pasti suka'," kenang Richa menirukan pesan terakhir suaminya.

Richa secara jujur mengatakan bahwa ia sempat mendapatkan penglihatan yang membuatnya resah. Dalam visual yang muncul di benaknya, ia melihat Gary mengalami kecelakaan motor dan tidak berhasil selamat. 

Penglihatan itu membuatnya gelisah, hingga ia langsung istighfar karena takut pikirannya tersebut menjadi kenyataan. Dalam penglihatan itu, ia bahkan melihat banyak orang datang mengenakan pakaian putih. 

"Tiba-tiba dikasih penglihatan gitu. Dia kecelakaan motor, terus nanti gak ada, gak selamat. Terus nanti banyak orang yang datang pakai baju putih. Sempat kepikiran gitu. Terus aku, 'Astagfirullah. Gak boleh gitu, gak boleh gitu.' Jatuhnya (parno) begitu," ucapnya.

Setelah kejadian kecelakaan yang merenggut nyawa Gary, Richa akhirnya memahami bahwa penglihatan tersebut memang seperti gambaran dari apa yang akan terjadi.

Namun ada beberapa hal yang berbeda. Dalam kenyataan, pihak keluarga justru berkumpul di rumah Mama dari Gary, bukan di rumah Richa seperti apa yang ia lihat dalam penglihatan.

"Ternyata, ini yang dikasih lihat, tapi bedanya bukan di rumah aku. Kita kumpulnya di rumah mama, di rumah mamanya almarhum. Rata-rata semua pakai baju hitam," ungkap Richa Novisha. 

Sebelum kecelakaan, Richa dan keluarga sempat melihat sejumlah perubahan pada Gary. Ia terlihat pucat dan kehilangan selera makan. Gary juga tampak kehilangan gairah hidup.

"Aku sudah melihat, beberapa dari kami pihak keluarga juga sudah melihat, kok ada yang berbeda gitu dari beliau. Kayak sudah tidak ada gairah untuk ibaratnya, buat makan saja sudah nggak mau," katanya.

Salah satu sahabat Gary juga mengungkap bahwa mendiang pernah mengeluh kelelahan dan sempat berucap bahwa usianya mungkin tidak lama lagi. 

Menurut sahabatnya itu, Gary merasa sudah banyak berusaha membuat banyak orang bahagia dan kini tubuhnya terasa sangat lelah. 

Kata-kata itulah yang semakin membuat keluarga teringat bahwa Gary sebenarnya sudah menunjukkan tanda-tanda sebelum ia pergi untuk selamanya.

Richa juga menuturkan bahwa sebelum kepergian Gary, mereka sebenarnya sudah merencanakan liburan keluarga ke Bali pada akhir tahun. Gary bahkan yang paling antusias menyiapkan itinerary liburan tersebut. 

"Pengen liburan sama anak-anak ke Bali. Dia tiap hari ngasih rekomendasi. Harusnya bulan ini," tutur Richa.

Sayangnya, rencana liburan itu berubah menjadi sesuatu yang tidak pernah terwujud. Liburan yang seharusnya menjadi momen berharga bagi keluarga justru kini harus pupus akibat duka kehilangan sosok berharga. 

Itu dia beberapa tanda yang dirasakan Richa Novisha belum Gary Iskak meninggal. Turut berduka cita atas kepergian Gary Iskak.