Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
Foto Serial Sugar Daddy
Popmama.com/Muhammad Hafiez Hatta

Pada awal bulan Mei 2025, serial Sugar Daddy sudah resmi tayang. Serial ini dibintangi oleh pemeran-pemeran ternama dari Indonesia seperti Darius Sinathrya dan Megan Domani. Serial ini akan mengangkat tema hubungan yang kontroversial di zaman sekarang.

Serial Sugar Daddy ini disutradarai oleh sutradara terkenal dari Indonesia, Sondang Pratama. Inti cerita dari serial ini adalah kisah seorang perempuan muda yang menjalin hubungan dengan laki-laki yang jauh lebih tua. Serial Sugar Daddy juga mengajak penontonnya untuk lebih bijak menilai, memahami, dan merefleksikan fenomena sugar relationship yang selama ini sering disalahpahami.

Berikut Popmama.com telah merangkum informasi terkait tren sugar daddy merajalela karena serial Sugar Daddy bikin heboh.


Serial yang Diambil dari Kisah Nyata

Popmama.com/Muhammad Hafiez Hatta

Salah satu kekuatan utama dari serial Sugar Daddy, yakni ceritanya diangkat dari kisah nyata. Cerita-cerita dalam serial Sugar Daddy berasal dari pengalaman perempuan muda yang pernah menjalin hubungan dengan laki-laki dewasa kaya. Hubungan itu memengaruhi hidup mereka secara fisik, emosional, bahkan moral.

Dengan mengangkat cerita yang benar-benar terjadi, serial ini menjadi terasa sangat relate bagi sebagian penonton. Serial Sugar Daddy tidak berusaha mengglorifikasi atau mengecam secara langsung, tetapi lebih menunjukkan kenyataan seperti apa adanya.

Ada Alasan Terselubung

Youtube.com/Viu Indonesia

Tidak semua orang menjalani sugar relationship karena menginginkannya. Dalam serial Sugar Daddy ini, diperlihatkan bahwa banyak karakter perempuan yang sebenarnya tidak benar-benar ingin terlibat dalam hubungan tersebut.

Namun, tekanan hidup, trauma masa lalu, kesepian hingga rasa ingin “diakui” dan dimengerti, membuat mereka mengambil jalan ini. Serial Sugar Daddy berhasil membuka mata bahwa keputusan menjadi sugar baby bukan hanya soal ingin hidup enak. Ada alasan terselubung yang tidak selalu terlihat dari luar. 

“Dari judul Sugar Daddy orang mulai menilai bahwa ini adalah hal negatif. Tapi di sini kita coba, apa sih yang mau dibawakan dari serial Sugar Daddy ini? Ada pesan apa sih? Bahwa tidak semua Sugar Daddy atau Sugar Baby itu, mereka melakukan itu karena, memang keinginan mereka. Tapi pasti ada sesuatu yang mendesak hingga mereka lakukan hal itu,” ujar Sondang Pratama, sutradara serial Sugar Daddy saat Gala Premiere pada hari Jumat (2/5/2025).

Sering Terjadi karena Faktor Ekonomi

Youtube.com/Viu Indonesia

Faktor ekonomi menjadi pemicu paling dominan dari sugar relationship, baik dalam cerita di serial Sugar Daddy ini maupun kenyataan yang terjadi di masyarakat. Ketimpangan sosial dan tekanan ekonomi yang dihadapi perempuan muda, terutama dari kalangan menengah ke bawah.

Melalui serial Sugar Daddy, ditunjukkan bahwa tokoh utama yaitu Aurel (Megan Domani) berada dalam kondisi keuangan yang sulit. Faktor finansial yang sering dijadikan alasan untuk menormalisasikan hubungan sugar ini.

Ketika semua jalan tampak tertutup, hadirnya laki-laki dewasa yang menjanjikan bantuan keuangan dianggap sebagai "solusi tercepat".

Melahirkan Kesenjangan dalam Hubungan

Youtube.com/Viu Indonesia

Relasi antara sugar daddy dan sugar baby bukan hanya persoalan usia atau uang, tetapi juga persoalan kekuasaan. Dalam serial Sugar Daddy tergambar dengan jelas bagaimana hubungan semacam ini rentan tidak seimbang. Pihak laki-laki yang memegang kendali secara ekonomi sering kali merasa berhak menentukan hidup dan pilihan dari si perempuan.

Kesenjangan ini bisa memunculkan situasi yang tidak sehat, di mana perempuan merasa tidak punya kuasa untuk mengatakan "tidak" atau mengatur batasan. Hal ini yang membuat sugar relationship berisiko menjerumuskan seseorang ke dalam relasi yang manipulatif dan melelahkan secara emosional.

Mendorong Penonton untuk Tidak Menghakimi

Popmama.com/Muhammad Hafiez Hatta

Salah satu pendekatan unik dari serial Sugar Daddy, yakni cara penyajiannya yang netral dan tidak menghakimi. Serial ini tidak mencoba menjustifikasi, melainkan memperlihatkan semua sisi secara utuh. Dari sana, penonton diajak untuk memahami bahwa setiap keputusan hidup seseorang punya alasan tersendiri.

“Jadi di sini banyak pesan-pesan moral, tentang karakter masing-masing dan juga karakter-karakter yang ada di sekitar kita,” ucap Sondang Pratama.

Alih-alih memperkuat stereotip negatif, serial ini justru membuka ruang untuk berdiskusi dan berempati. Serial Sugar Daddy menunjukkan bahwa kita tidak pernah benar-benar tahu apa yang sedang dihadapi seseorang sampai kita memahami latar belakang dan perjalanan hidup mereka.

Itulah beberapa informasi penting yang bisa diambil dari serial Sugar Daddy bikin heboh karena tren Sugar Daddy merajalela. Semoga dengan informasi di atas, Mama bisa mengetahui perspektif terkait hubungan seperti ini, ya.

Editorial Team