Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
Pexels/SHVETS production
Pexels/SHVETS production

Lima tahun pertama pernikahan adalah masa yang paling krusial bagi pasangan suami-istri. Pasalnya, kehidupan pernikahan yang masih tergolong "baru" bagi mereka menuntut adaptasi dan toleransi yang tingkat kesulitannya lebih menantang daripada saat tahun-tahun sebelum menikah.

Hal itu tidak bisa dipungkiri karena menjalani pernikahan dan membuatnya selalu harmonis adalah hal yang tak mudah. Selalu ada saja berbagai persoalan yang membuat hubungan suami-istri jadi diuji dalam tahun-tahun pertama pernikahan.

Lantas, apa saja ujian yang biasa terjadi di lima tahun pertama pernikahan pasangan? Berikut 15 ujian di lima tahun pertama pernikahan yang Popmama.com  rangkum untuk Mama. Yuk, disimak, Ma!

1. Masalah Finansial

Pexels/Karolina Grabowska

Masalah finansial merupakan ujian berat bagi pasangan suami-istri di lima tahun pertama pernikahan. Pasalnya, masalah finansial ini lebih besar kemungkinannya untuk membawa pasangan pada meja hijau perceraian.

Untuk mengatasi atau menghindari masalah ini, bicarakan dengan pasangan dari sebelum menikah. Bahas segala sesuatu menyangkut finansial mulai dari pemasukan dan pengeularan, harta warisan, hutang dan piutang, dan hal lain yang termasuk. Kuncinya adalah komunikasi dan kejujuran dalam membicarakan hal ini.

2. Rencana Masa Depan

Pexels/RODNAE Productions

Rencana masa depan juga sebaiknya dibicarakan dengan pasangan sebelum menikah. Mulai dari cita-cita, keinginan, maupun rencana-rencana jangka pendek maupun jangka panjang.

Biasanya, rencana masa depan yang tidak dibicarakan sebelumnya menjadi sumber permasalahan dari hubungan suami-istri yang belum lama menikah. Misalnya saja seperti saat suami dan istri memiliki keinginan yang berbeda perihal jumlah anak yang ingin mereka miliki.

3. Kebiasaan Pasangan

Pexels/Ketut Subiyanto

Kebiasaan juga bisa tak sepenuhnya diterima oleh pasangan, lho. Kebiasaan ini meliputi banyak hal, mulai dari kebiasaan tidur, makan, kebersihan diri, dan lain-lain. Meski terlihat sepele, namun kebiasaan pasangan ini kerap menjadi perdebatan berkelanjutan bagi pasangan baru menikah.

Tak ayal karena kebiasaan pasangan mungkin saja belum terlihat sampai akhirnya tinggal bersama di satu atap. Kebiasaan pasangan menjadi semakin jelas karena setiap hari bertemu dengannya.  

4. Egoisme dan Altruisme

Pexels/Keira Burton

Ujian selanjutnya di tahun-tahun pernikahan adalah soal egoisme. Pasangan yang cenderung egois dan selalu ingin mendominasi dalam sebuah hubungan tentu menjadi masalah. Bahkan, hubungan tersebut bisa dikategorikan toksik dan tidak sehat.

Bukan hanya egoisme, altruisme atau sikap yang terlalu peduli dengan orang lain juga bisa menjadi cikal bakal permasalahan rumah tangga. Pasalnya, pasangan yang demikian biasanya jadi kurang memperhatikan dirinya sendiri. Ada beberapa pasangan yang tidak suka jika pasangannya menjadi demikian.

5. Hubungan Seksual

Pexels/Kampus Production

Perihal hubungan seksual juga bisa menjadi ujian permasalahan bagi suami-istri. Biasanya, banyak pasangan yang tak sejalan soal hal ini.

Masalahnya pun beragam, mulai dari gaya dan performa seks, frekuensi seks, improvisasi, dan hal lain yang memengaruhi kualitas hubungan suami-istri secara seksual. Ada baiknya untuk menjaga komunikasi yang baik untuk mengatasi permasalahan ini.

6. Pola Asuh Anak

Pexels/Emma Bauso

Ketika pasangan suami-istri memiliki anak pertama mereka, maka di sinilah ujian yang sebenarnya akan dimulai. Sebagai orangtua baru, baik Mama maupun Papa memerlukan banyak pembelajaran dalam merawat si Kecil.

Tidak jarang Mama dan Papa dalam hal ini mempunyai pola asuh anak tersendiri yang dibawa dari kebiasaan keluarga. Untuk hal ini, harus ada toleransi bahwa setiap orangtua pasti menginginkan yang terbaik untuk anak-anak mereka.

7. Konflik dengan Mertua

Pexels/cottonbro

Ujian rumah tangga bukan hanya soal masalah internal saja, melainkan bisa juga datang eksternal. Seperti masalah yang terjadi karena konflik dengan mertua. Ini terutama terjadi bagi mereka yang tinggal berdekatan dengan orangtua salah satu pasangan.

Ada yang berpengalaman bahwa mertua kerap ikut campur dengan urusan rumah tangga anaknya, padahal itu adalah urusan mereka. Selain itu, ada juga yang pernah mengalami bagaimana terlalu diatur oleh mertua, hingga melakukan apapun jadi serba salah. Untuk menghadapi ujian ini, Mama atau Papa memang harus banyak bersabar dan komunikatif dengan mertua.

8. Karakter Keluarga

Pexels/Craig

Setiap keluarga pasti memiliki karakter dan kebiasaan sendiri yang berbeda dengan keluarga lain. Oleh karena itu, penting untuk memahami karakter dan kebiasaan keluarga pasangan.

Hal ini bisa menyangkut adat dan istiadat, budaya, prinsip dan pandangan keluarga, dan berbagai hal lain yang biasanya menjadi pegangan hidup dalam sebuah keluarga. Apabila tidak dimengerti dan dipelajari dengan baik, maka biasanya perbedaan soal karakter keluarga ini bisa jadi masalah dalam kehidupan rumah tangga.

9. Rasa Jenuh atau Bosan

Pexels/Alex Green

Bukan hanya saat pacaran, rasa jenuh atau bosan juga bisa datang dalam kehidupan rumah tangga. Hal ini disebabkan karena intensitas bertemu dengan pasangan yang jadi jauh lebih besar terlebih sejak tinggal dan hidup bersama.

Jika dibiarkan terus-menerus, rasa bosan ini bisa menjadi pemicu hubungan yang tidak harmonis. Untuk itu, buatlah percikan-percikan baru yang bisa membuat hubungan suami-istri serasa seperti saat jatuh cinta untuk yang pertama kalinya. Mama atau Papa bisa membuat jadwal staycation saat bosan di waktu weekend, atau bisa juga mengadakan liburan bersama ke destinasi yang diinginkan.

10. Manajemen Waktu

Pexels/Keira Burton

Menikah berarti memahami jadwal pasangan masing-masing, mulai dari bekerja, mengurus anak, hingga memiliki waktu sendiri untuk sekadar beristirahat. Kebanyakan pasangan suami-istri baru, berupaya keras untuk menyeimbangkan waktu antara keluarga dan pekerjaan.

Namun, hal itu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Waktu adalah sesuatu yang fleksibel dan tidak pasti, sehingga hal ini terkadang menyulitkan terutama bagi pasangan yang mempunyai kesibukan di luar rumah. Selalu ada hal yang harus dikorbankan untuk mengatasi soal manajemen waktu ini.

11. Peran Rumah Tangga

Pexels/Annushka Ahuja

Setelah menikah, biasanya perempuan akan ditanyai apakah akan memilih tetap bekerja atau jadi ibu rumah tangga yang berada di rumah. Pertanyaan ini adalah hal yang penting ditanyakan sejak sebelum menikah.

Ujian yang menyangkut peran rumah tangga ini biasanya akan menuju pada pembagian tugas pada rumah tangga. Satu hal yang harus diingat adalah bahwa setiap pasangan suami-istri, sama-sama memiliki peran dalam membangun keluarga yang harmonis, termasuk dalam mengerjakan urusan domestik. Jadi, masalah peran rumah tangga ini bisa diatasi dengan pengertian satu sama lain.

12. Stres dan Beban Moral

Pexels/Mikhail Nilov

Bagi pasangan yang harus mengemban tanggung jawab menjadi tulang punggung keluarga, tidak mudah memang untuk memisahkan urusan pekerjaan dengan urusan rumah tangga. Pasalnya, tiap ada permasalahan di tempat kerja, mungkin saja masalah itu masih dibawa ke rumah.

Padahal, bukankah rumah itu adalah tempat yang seharusnya memberikan rasa nyaman dan aman? Ujian rumah tangga ini bisa terjadi apabila pasangan tidak bisa mengontrol emosi, stres, dan beban moralnya sendiri, sehingga tak menutup kemungkinan ia bisa melampiaskan emosi negatifnya ke pasangan.

13. Perbedaan Pandangan

Pexels/PNW Production

Setiap manusia pasti memiliki sudut atau cara pandang yang berbeda satu sama lain dan ini adalah hal yang wajar terjadi. Namun terkadang, perbedaan pandangan inilah yang bisa menjadi lahirnya permasalahan-permasalahan baru dalam sebuah hubungan.

Padangan yang berkaitan dengan prinsip hidup biasanya menjadi hal yang dipegang kuat-kuat oleh seseorang, sehingga ia berani memperdebatkan pegangan hidupnya tersebut. Jika pasangan suami-istri memiliki perbedaan pandangan tentang sesuatu hal, mereka bisa sama-sama belajar mengerti dan memahami bahwa perbedaan itu wajar dan tak harus disamakan.

14. Perasaan Cemburu

Pexels/Budgeron Bach

Ujian kecil yang bisa menjadi besar dalam hubungan rumah tangga lainnya adalah kecemburuan pasangan. Hal ini mudah sekali untuk menjadi masalah besar apabila salah satu pasangan tipe yang cemburuan dan posesif.

Seseorang yang cemburu bisa jadi tak bisa mengendalikan emosi dan jadi curiga dengan pasangan. Padahal, kunci dari hubungan yang langgeng adalah sikap saling percaya satu sama lain. Apabila Mama atau Papa pernah merasakan cemburu, itu merpakan hal yang normal. Namun, perlu diingat cemburu yang tak beralasan itu tidak baik bagi sebuah hubungan.

15. Komunikasi dan Relasi

Pexels/cottonbro

Komunikasi adalah kisi-kisi hubungan yang baik dan sehat. Pasangan suami-istri komunikatif itu berarti menghindari risiko permasalahan yang umum dalam rumah tangga.

Seperti misalnya, di zaman teknologi komunikasi dan informasi yang maju seperti saat ini, orang menjadi lebih kerap menghabiskan waktunya dengan bermain ponsel. Akibatnya, pasangan yang berada di dekatnya jadi cenderung diabaikan dan tak dipedulikan. Hal ini tentu bisa menjauhkan relasi antara suami dan istri dalam rumah tangga.

Itulah 15 ujian di lima tahun pertama pernikahan yang biasa terjadi pada pasangan suami-istri. Apakah Mama sudah melalui semua ujian itu?

Editorial Team