Alami 13 Kali Keguguran, Perempuan Ini Akhirnya Bisa Melahirkan Bayi

Perempuan berusia 35 tahun dari Kenilworth, Warwickshire, Inggris ini mengalami keguguran pertamanya yang memilukan dengan sang Suami, Dave, di tahun 2008 yang lalu.

Selama dua tahun berikutnya, ia kembali mengalami keguguran sebanyak 3 kali. Saat itu ia segera dirujuk ke Profesor Siobhan Quenby dan Unit Penelitian Biomedis di Rumah Sakit Universitas Coventry dan Warwickshire (UHCW) untuk dilakukan penelitian.

Rujukan tersebutlah yang kini membawa Worsley kepada jalan keberuntungannya.

Quenby mendiagnosis Worsley dengan sindrom antifosfolipid, penyakit autoimun yang membuat darah lebih mungkin untuk membeku sehingga menyebabkan keguguran, kelahiran bayi dengan kondisi mati, Chronic Histiocytic Intervillositis (CHI), dan penyakit radang plasenta.

Setelah mengetahui hal tersebut, Worsley pun akhirnya mendapatkan perawatan khusus.

Sayangnya, meski ia sudah menerima perawatan khusus, Worsley masih saja harus kehilangan 2 calon anak laki-lakinya lagi pada 17 minggu dan 20 minggu masa kehamilan.

"Saya tidak tahu bagaimana saya mengatasinya, jujur ​​saja," ujar Worsley kepada media saat itu.

Meskipun menghadapi ribuan kali sakit hati, Worsley tetap bertekad untuk terus berusaha.

"Saya sempat yakin untuk tidak ingin mencobanya lagi," katanya. 

"Tetapi Profesor Quenby meyakinkan saya bahwa ia telah berhasil membantu perempuan lainnya untuk bisa hamil. Saya pikir jika ada sedikit harapan, saya harus mencoba lagi. Saya juga telah berbicara dengan Dave tentang hal tersebut dan ia juga merasakan hal yang sama. Akhirnya, saya berkata pada diri saya sendiri, ini adalah kesempatan terakhir bagi saya untuk melakukannya," tambah Worsley.

Pada bulan Maret 2018, akhirnya ia dirawat dengan steroid yang digunakan untuk menekan sistem kekebalan tubuhnya sehingga kehamilan pun dapat berkembang hingga 24 minggu, dengan begitu otomatis ia telah hamil secara alami untuk ke-14 kalinya.

Tim medis juga menggunakan obat-obatan khusus untuk menghentikan pembekuan darah, sehingga Worsley pun dapat melahirkan bayinya pada usia kehamilan 30 minggu.

Bayi perempuan tersebut diberi nama Ivy, ia dilahirkan melalui operasi caesar darurat dengan berat hanya 1 pon, 7 ons.

Setelah 11 minggu mendapatkan perawatan khusus di NICU akibat bronkitis, akhirnya Ivy pun diberi lampu hijau untuk pulang.

Worsley mengungkapkan rasa terima kasih dan ketidakpercayaannya, yang masih ia alami sampai hari ini. 

"Sembilan bulan yang lalu hingga sekarang pun saya tidak percaya bahwa ia akhirnya benar-benar milik saya," kata Mama baru tersebut.

"Saya benar-benar berterima kasih kepada para peneliti dan tim bersalin di Rumah Sakit Universitas Coventry dan Warwickshire, mereka telah membantu saya untuk memiliki bayi yang selalu saya impikan," ujarnya.

Tak hanya itu, ia juga berharap agar ceritanya akan menginspirasi orang lain agar tetap semangat dan pantang menyerah.

"Saya pernah melihat mukjizat yang orang lain rasakan, dan sekarang saya pun merasakan mukjizat tersebut," tambahnya.

Nah, itulah ketiga fakta penting mengenai Worsley, seorang perempuan kuat yang tak mudah putus asa untuk mendapatkan anak yang ia impi-impikan.

Sungguh menginspirasi!