44,3 Persen Ibu Melahirkan Alami Baby Blues, Apa yang Harus Dilakukan?

Menurut dr. Ardiansjah Dara Sjahruddin, Sp.OG ibu yang baru melahirkan dan mengalami baby blues sangat membutuhkan support system.

Orang terdekat bisa menjadi pendengar atau tempat bertukar cerita mengenai perasaan dan kondisi yang dialami penderita baby blues. Hal tersebut akan membuat penderita baby blues merasa tak sendirian dan bisa meringani beban pikirannya.

Namun, apabila gejala baby blues yang dialami tak kunjung membaik selama 2 minggu. Segera konsultasikan diri atau bawa orang terdekat yang mengalami baby blues ke psikolog atau psikiater agar mendapatkan penanganan yang tepat.

Umumnya, selama kehamilan akan mengalami banyak perubahan. Salah satunya perubahan hormonal, selama kehamilan hormon progesteron dan estrogen akan mengalami peningkatan.

Peningkatan hormon tersebut akan menyebabkan ibu hamil mengalami depresi. Kondisi tersebut biasanya dimulai pada trimester kehamilan dan bisa berlanjut sampai setelah melahirkan, atau disebut baby blues.

Mama mungkin mengalami depresi pascapersalinan (baby blues), apabila mengalami gejala sebagai berikut:

• Khawatir berlebihan atau merasa gelisah.
• Merasa sedih, tidak berharga, merasa bersalah, atau putus asa.
• Kehilangan minat untuk beraktivitas.
• Perubahan nafsu makan yang drastis.
• Kehilangan energi dan motivasi.
• Kesulitan tidur atau ingin tidur sepanjang waktu.
• Menangis tanpa alasan atau berlebihan.
• Kesulitan berpikir dan fokus.
• Bepikir untuk bunuh diri atau berharap mati.
• Kurangnya minat pada bayi, atau merasa cemas apabila di sekita si Kecil.
• Berpikir menyakiti bayi atau tak mengingkan bayi tersebut.

Menurut dr. Ardiansjah Dara Sjahruddin, Sp.OG mengungkapkan ibu melahirkan dapat mengalami baby blues. Kondisi tersebut dapat terjadi 2 sampai 3 hari setelah melahirkan dan bisa berlanjut selama berminggu-minggu.

Selain itu, ibu melahirkan yang alami baby blues perlu penanganan yang tepat. Sebab, kondisi tersebut dapat mebahayakan ibu dan bayi.

"Hal ini berbahaya karena ibu dapat melakukan hal yang bisa membahayakan dirinya sendiri maupun sang Anak," ujar dr. Ardiansjah Dara Sjahruddin, Sp.OG.

Terdapat sebuah survei yang dilakukan pada 1.259 ibu yang memiliki anak berusia 0-5 tahun. Dengan hasil 44,3 persen ibu melahirkan alami baby blues.

Selain itu, 24,7 persen ibu membutuhkan suami atau orang terdekat untuk curhat. Dan 31,4 persen membutuhkan bantuan untuk menjaga sang Anak sebentar akibat kelelahan dan stres.

Dr. Ardiansjah Dara Sjahruddin, Sp.OG juga mengatakan ibu yang baru melahirkan perlu meluapkan emosi yang dirasakan kepada orang terdekat. Sebab, hal yang dialami ibu melahirkan cukup berat dan tak mudah.

Nah,itu tadi pembahasan mengenai 44,3 persen ibu melahirkan alami baby blues, apa yang harus dilakukan orang terdekat? Selalu jaga kesehatan dan jangan ragu untuk mengonsultasikan diri ke dokter apabila mengalami gejela di atas, ya, Ma!