Penyebab Sakit dan Tidak Nyaman di Area Vagina setelah Melahirkan

Apakah ada Mama yang mengeluhkan sakit di area vital? Ada baiknya Mama simak informasi berikut ini!

8 Maret 2023

Penyebab Sakit Tidak Nyaman Area Vagina setelah Melahirkan
freepik/drobotdean

Bagi Mama yang baru saja melahirkan, bayi yang baru lahir mungkin menjadi prioritas Mama, banyak dari Mama yang bahkan sampai lupa akan kebutuhan diri sendiri karena prioritas terbesar Mama saat ini adalah sang buah hati.

Walau begitu tetap harus ingat ya bahwa perawatan pascapersalinan juga penting, selain untuk mempercepat pemulihan berbagai kondisi tubuh Mama pasca bersalin, perawatan pasca persalinan juga penting untuk menghindarkan mama dari berbagai resiko infeksi yang sering terjadi pasca melahirkan, serta yang paling penting untuk mengurangi berbagai rasa ketidaknyamanan yang mungkin Mama alami sebagai akibat dari proses bersalin.

Salah satu ketidaknyamanan yang sering kali dikeluhkan oleh banyak Ibu pasca bersalin ialah adanya sakit di area vagina. Lalu apa sebabnya dan bagaimana cara mengatasinya? Berikut telah Popmama.com rangkumkan Penyebab Sakit dan Tidak Nyaman di Area Vagina setelah Melahirkan spesial untuk Mama. Yuk, disimak!
 

1. Nyeri akibat robekan perineum atau jalan lahir

1. Nyeri akibat robekan perineum atau jalan lahir
Freepik/freepik

Ruptur Perineum atau robekan area jalan lahir adalah robekan yang terjadi antara vagina dan anus akibat mengejan yang salah atau karena tindakan operatif yang dilakukan oleh dokter maupun bidan untuk mempermudah proses kelahiran janin akibat adanya hambatan selama proses persalinan.

Dikutip dari data  American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), sebanyak 53% hingga 79% Ibu akan mengalami robekan perineum saat melahirkan normal, tentu pada kondisi seperti ini Mama akan mendapatkan pertolongan yaitu jahitan pada area tersebut sesuai dengan tingkat keparahan dan kedalaman robekan. Hal ini berguna untuk mencegah terjadinya perdarahan serta memperbaiki kondisi kulit pada area vital setelah sebelumnya melalui proses bersalin. 

Dikutip dari Parents.com, walaupun sudah mendapatkan jahitan, pemulihan dari luka robekan ini tentu memerlukan waktu yang tidak sebentar, biasanya butuh waktu berminggu-minggu hingga berbulan-bulan agar luka jahitan ini benar-benar kering dan rasa nyeri yang ditimbulkannya hilang.

Oleh karenanya, selama masa ini sering kali berbagai aktivitas yang Mama lakukan dapat menimbulkan rasa sakit dan ketidaknyamanan pada area tersebut, seperti aktivitas buang air kecil, buang air besar, bahkan batuk atau bersin dapat membuat Mama merasa tidak nyaman.

Ada baiknya pada fase ini mama memperbanyak konsumsi makanan yang mengandung protein tinggi, khususnya protein hewani, karena kandungan zat di dalamnya sangat berperan dalam proses regenerasi sel sehingga luka dapat sembuh lebih cepat.

Beberapa tips yang dilansir dari mayoclinic.org, berikut ini juga dapat membantu Mama mengurangi nyeri akibat robekan perineum, diataranya :

  • Duduklah pada alas bantal yang empuk.
  • Kompres area yang nyeri dengan kompres es, atau letakkan pembalut yang telah didinginkan pada area antara lubang vagina dan anus (perineum).
  • Cobalah untuk berendam di bak mandi air hangat selama lima menit untuk merileksasi bagian tubuh yang terasa nyeri
  • Hubungi dokter untuk mendapatkan obat pereda nyeri serta tanyakan mengenai penggunaan pelunak feses atau obat pencahar untuk mencegah sembelit agar mengurangi risiko nyeri akibat susah BAB.
     

Editors' Pick

2. Rasa 'kering' pada area vagina

2. Rasa 'kering' area vagina
pexels/dainisgraveris

Dilansir dari healthline.com, dalam sebuah penelitian tahun 2018, didapatkan sebanyak 43% dari 832 wanita pascamelahirkan mengeluhkan adanya rasa 'kering' pada area vagina selama 6 bulan setelah melahirkan. Hal ini tentu membuat tidak nyaman, dan sering kali menyebabkan rasa sakit khususnya ketika Mama kembali memulai aktivitas bersenggama pasca melahirkan.

Hal ini disebabkan karena adanya perubahan hormonal pada tubuh Mama pasca persalinan, khususnya hormon estrogen dan progesteron yang menurun drastis bahkan pada 24 jam pasca melahirkan, hal ini dikarenakan hormon tersebut sudah tidak berperan diluar masa kehamilan, bahkan disebut hormon estrogen justru akan mengganggu produksi ASI mama.

Padahal estrogen sangat penting kaitannya dengan gairah seksual, estrogen dalam meningkatkan aliran darah ke vagina, termasuk meningkatkan pelumasan vagina. Berkurangnya kadar estrogen ini lah yang kemudian bertanggung jawab atas ketidaknyamanan rasa 'kering' di area vagina pasca persalinan.

Apabila Mama merupakan salah satu yang mengalami kondisi seperti ini dan merasakan sakit dan ketidaknyamanan yang amat sangat, ada baiknya mama menghubungi dokter untuk diberikan penanganan lebih lanjut seperti krim vagina, suplemen estrogen, maupun lainnya yang akan membantu Mama mengurangi rasa ketidaknyamanan tersebut.

Beberapa tips yang juga dapat Mama lakukan, diantaranya :

  • Gunakan pelumas saat Anda berhubungan seks.
  • Cobalah untuk menggunakan Moisturizer atau pelembab vagina secara berkala
  • Minum air sesuai kebutuhan dan jaga kecukupan cairan agar tubuh tetap terhidrasi
  • Hindari penggunaan douche dan semprotan kebersihan area vital karena dapat membuat iritasi jaringan sekitar vagina yang sensitif.
  • Bicaralah dengan pasangan tentang kekhawatiran Mama kaitannya dengan aktivitas hubungan seksual
     

3. Kontraksi yang masih bisa dirasakan

3. Kontraksi masih bisa dirasakan
pexels/andreapiacquadio

Dilansir dari mayoclinic.org, walaupun, proses persalinan sudah berlalu beberapa lamanya. Sesekali Mama mungkin merasakan kontraksi khususnya selama beberapa hari pertama setelah melahirkan. Rasa sakit akibat kontraksi ini tak jarang menjalar hingga ke area vagina, terkadang juga memiliki sensasi rasa menyerupai kram menstruasi.

Sebenarnya terjadinya kontraksi ini, tak lain merupakan mekanisme alami tubuh untuk mencegah perdarahan yang lebih lanjut dan berlebihan setelah bersalin dengan cara menekan pembuluh darah di area dalam rahim, proses tubuh ini tak jarang juga menimbulkan sedikit rasa sakit pada perempuan.

Mama dapat menghubungi dokter apabila merasa terganggu akibat rasa nyeri yang Mama alami ini, nantinya dokter akan merekomendasikan obat pereda nyeri untuk mengatasi ketidaknyamanan yang Mama rasakan.

4. Area vagina yang terasa 'kendor'

4. Area vagina terasa 'kendor'
pexels/cottonbrostudio

Beberapa Mama mungkin merasakan adanya sensasi 'kendor' pada tubuh bagian bawah yaitu vagina setelah melahirkan, sering kali kondisi ini membuat banyak orang menjadi tidak nyaman.

Dilansir dari healthline.com, hal ini merupakan kondisi yang wajar, bagaimanapun juga, ketika persalinan berlansung otot-otot vagina Mama menjadi meregang agar bayi Anda dapat keluar dan melewati jalan lahir.

Ukuran bayi yang juga tidak kecil tentu akan membuat vagina terasa sedikit lebih longgar daripada biasanya dan hal ini sangatlah normal terjadi.

Namun, Mama tidak perlu khawatir, karena bentuk vagina Mama nantinya akan kembali merapat beberapa hari setelah melahirkan, meskipun mungkin tidak akan kembali ke bentuk semula seutuhnya secara alami. Namun, Mama bisa mengusahakan untuk mengembalikan elastisitas otot-otot sekitar vagina serta otot panggul dengan rutin melakukan senam kegel.

Itulah tadi, Ma, beberapa hal tentang Penyebab Sakit dan Tidak Nyaman di Area Vagina setelah Melahirkan yang telah dirangkumkan Popmama.com untuk Mama. Semoga penjelasan dan tips yang diberikan dapat membantu menyelesaikan permasalahan Mama ya!
 

Baca Juga :

The Latest