4 Persalinan Alternatif yang Digemari Selebriti

Persalinan alternatif dipilih untuk menghilangkan rasa takut

16 Februari 2018

4 Persalinan Alternatif Digemari Selebriti
Freepik/freestockcenter

Masih ingatkah mama seberapa hype proses persalinan "Kawa" putra penyanyi Andien atau persalinan Sharena Delon saat melahirkan Ryshaka. Yap, kedua selebriti tersebut memilih metode persalinan alternatif ketimbang dengan persalinan konvensional lainnya seperti normal, normal induksi, normal vacum dan partus sectio capsaria (operasi cesar).

Nah, apa sih metode persalinan alternatif dan apa saja macamnya? Simak terus artikel ini ya, semoga bisa jadi referensi mama untuk melahirkan si kecil nanti.

Metode persalinan alternatif adalah metode persalinan yang menawarkan proses melahirkan tanpa rasa sakit pada ibu. Banyak mama yang ingin melahirkan bayinya secara normal tapi takut dengan rasa sakit yang akan dialaminya.

Bahkan bagi sebagian mama rasa sakit tersebut menimbulkan traumatik pasca persalinan. Sehingga banyak mama yang tertarik menjalani persalinan alternatif seperti home birth, gentle birth, akupuntur dan melahirkan secara berdiri. Berikut ulasannya:

1. Home birth

1. Home birth
beyondvitality.com

Home birthing, seperti namanya persalinan ini dilakukan di rumah. Bagi masayarakat Indonesia, metode ini dilakukan sudah sejak lama terutama di daerah yang sulit mendapatkan akses pelayanan kesehatan.

Secara keseluruhan persalinan home birthing berisiko rendah, tapi The American Medical Association And American College of Obstetricians And Gynecologists (ACOG) menentang metode persalinan ini karena relatif rumit dan masih berpotensi menimbulkan darurat medis.

Maka itu penting untuk Mama memilih asisten persalinan (doula) atau bidan berpengalaman dan bersertifikat.

Ada beberapa syarat jika ingin melakukan home birthing, yaitu sudah pernah melahirkan, fisik yang sehat, memiliki kehamilan normal (tidak berisiko tinggi), tidak memiliki riwayat diabetes dan tekanan darah tinggi, tidak pernah melahirkan caesar, tidak mengandung anak kembar.

Home birth yang dilakukan perempuan pada persalinan pertamanya berpotensi 25-37 persen dilarikan ke rumah sakit akibat komplikasi.

Editors' Pick

2. Gentle birth

2. Gentle birth
thebirthhour.com

Metode persalinan ini mengedepankan unsur alami yakni perasaan tenang, rileks secara fisik dan mental. Menghilangkan rasa takut dan stres menghadapi proses persalinan karena perasaan tersebut bisa menambah rasa sakit.

Tahapan gentle birth dilakukan mulai dari persiapan menuju persalinan. Calon mama harus menjaga pola makan teratur, olahraga, dan melakukan terapi pijat.

Dokter spesialis obgyn di Inggris Dr. Gowri Motha meminta pasiennya rutin berlatih pernapasan, pijat –termasuk pijat di daerah vaginal dan perineal–, rutin berolahraga ringan dan melakukan pengaturan konsumsi makanan yang benar.

Bukan hanya fisik, mental calon mama adalah yang terpenting untuk dipersiapkan jelang persalinan. Persiapan mental untuk calon mama dilakukan dengan cara rutin bermeditasi yang berfungsi membangun pikiran dan afirmasi positif tentang persalinan.

Meski pada faktanya proses gentle birth terlihat aman dan terkontrol, persalinan ini masih kontroversi. Dunia kedokteran belum merekomendasikan gentle birth, meski organisasi kesehatan dunia (WHO) merestuinya walaupun dengan syarat kondisi mama dan bayi tidak berpotensi komplikasi.

Belakangan persalinan gentle birth sering dilakukan, khususnya di kalangan selebriti dan kaum urban perkotaan. Jenis persalinan yang masuk kategori gentle birth adalah water birth, silence birth, dan hypno birthing.

3. Akupunktur

3. Akupunktur
healthline.com

Akupunktur termasuk pada teknik pendekatan sensori dengan cara menusukan jarum pada bagian tubuh tertentu yang berfungsi mengurangi rasa nyeri pada proses persalinan dan memperpendek durasi persalinan.

Akupunktur dilakukan memasuki fase kala I persalinan saat mulut rahim terbuka 4 sentimeter yakni menusukan jarum di bagian punggung. Penusukan jarum selanjutnya dilakukan saat masuk kala II yaitu setelah pembukaan lengkap sampai janin keluar.

Fase ini ditandai dengan terjadinya kontraksi dan mengejan. Bagian yang diakupunktur adalah tulang sakrum atau tulang ekor. Dua fase terakhir adalah kala III dan IV yaitu melepaskan plasenta serta pengawasan dua jam setelah bayi keluar.

4. Melahirkan berdiri

4. Melahirkan berdiri
whattoexpect.com

Posisi bersalin sangat memengaruhi mama beradaptasi dengan proses persalinan yang akan dilakukan. Posisi yang tepat mampu menghilangkan rasa sakit dan nyeri yang dirasakan saat persalinan berlangsung. Selain itu mudah atau sulitnya persalinan bahkan soal terjadinya sobekan juga bisa diantisipasi dengan memilih posisi bersalin yang tepat.

Posisi tepat yang sesuai dengan ciri-ciri persalian alternatif diatas adalah  melahirkan dengan posisi berdiri. Posisi berdiri atau tidak bersandar pada sesuatu bisa meningkatkan suplai oksigen dalam tubuh. Pusatkan berat tubuh anda sesuai dengan gaya gravitasi.

Cara ini membuat mama bisa beradaptasi dengan kontraksi sehingga membuat kontraksi jauh lebih efisien atau mempersingkat waktu persalinan. Berdiri condong ke depan dalam persalinan juga mampu meringankan nyeri punggung.

The Latest