5 Kesalahan Mama saat Menyusui Pertama Kali, Sering Tidak Disadari
Hindari 5 kesalahan menyusui pertama kali supaya si Kecil mendapat ASI maksimal
18 Maret 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Menyusui bayi boleh dibilang sebagai sesuatu yang alamiah. Sudah menjadi kodrat bagi Mama untuk menyusui si Kecil begitu ia terlahir ke dunia.
Maka, sejak kehamilan Mama biasanya sudah mulai membekali diri dengan berbagai pengetahuan seputar menyusui. Namun, tak jarang semua pengetahuan itu meluap begitu saja saat Mama memeluk si Kecil pertama kalinya.
Faktor kelelahan pasca persalinan dan hormon yang belum stabil membuat Mama lupa pada semua teori menyusui yang pernah dibaca. Pada akhirnya, menyusui memang proses learning by doing, tidak bisa sekadar dibaca tanpa dipraktikkan langsung.
Wajar kok kalau saat pertama kali menyusui Mama melakukan kesalahan. Supaya Mama lancar menyusui, simak dulu 5 kesalahan menyusui pertama kali hasil penelusuran Popmama.com.
1. Menganggap produksi ASI sedikit
Benar bahwa tidak semua Mama yang baru melahirkan bisa langsung memproduksi ASI dalam jumlah melimpah. Melihat ASI baru keluar setetes dua tetes, Mama sering langsung khawatir produksi ASI sedikit.
Padahal, pasca melahirkan produksi ASI memang belum banyak, Ma. Apalagi, ukuran lambung bayi baru lahir pun sangat kecil dan ia masih lebih banyak tidur.
Perlu Mama tahu, produksi ASI berdasar pada prinsip supply and demand. Pasca persalinan, Mama dan bayi sama-sama tengah berada dalam masa penyesuaian antara produksi dan kebutuhan ASI. Ada Mama yang produksi ASI masih sedikit, ada pula Mama yang memiliki ASI banyak hingga hiperlaktasi.
Seiring waktu, produksi ASI Mama akan bisa menemui seberapa kebutuhan bayi, jika Mama sering menyusui si Kecil. Daripada terburu-buru memberikan susu formula, lebih baik Mama coba maksimalkan produksi ASI supaya semakin stabil dengan cara menyusui dan pompa payudara.
Editors' Pick
2. Posisi pelekatan belum tepat
Kalau Mama merasa sakit saat menyusui, jangan berhenti memberikan ASI pada bayi. Perhatikan kembali bagaimana posisi pelekatan payudara pada bayi.
Posisi pelekatan yang kurang pas membuat bayi hanya mengempeng pada bagian puting Mama saja. Proses pengisapan ASI pun kurang maksimal dan puting Mama terluka karena gesekan lidah bayi.
Bagaimana mengetahui posisi pelekatan sudah pas? Bagian bawah aerola payudara harus tertutupi bagian bawah mulut bayi, sehingga posisi puting payudara tepat berada di langit-langit mulut bayi.
Mama juga dapat memerhatikan gerakan mulut bayi ketika mengisap payudara. Pelekatan benar ditandai dengan pipi bayi menggembung, gerakan menelan yang konstan, dan telinga bayi juga bergerak naik turun.