Aman atau Tidak: Melahirkan Normal Setelah Operasi Caesar

Metode VBAC ini banyak ingin dicoba, tapi aman tidak ya?

20 Agustus 2018

Aman atau Tidak Melahirkan Normal Setelah Operasi Caesar
Pixabay/Sasint

Setelah melakukan operasi caesar untuk anak pertama, tak sedikit para Mama yang ingin mencoba melahirkan normal pada persalinan anak keduanya. Tidak bisa langsung lho, Ma, ada yang perlu dicek terlebih dahulu.

Metode yang dikenal sebagai VBAC alias Vaginal Birth After Cesarean Section ini memerlukan pertimbangan dari dokter.

Selain itu, kondisi tubuh Mama pasca operasi caesar juga menjadi perhatian.

Jika Mama terlalu memaksakan diri ingin melakukan persalinan normal pasca operasi caesar padahal tidak dianjurkan dokter, risikonya bisa mengancam nyawa Mama dan si Kecil.

Nah, seperti apa sebenarnya tingkat keamanan metode VBAC ini? Apa saja daftar risiko yang mungkin terjadi?

Berikut Popmama.com rangkum informasinya dari perbincangan dengan dokter spesialis kebidanan dan kandungan RSUD Dr Soetomo Surabaya, dr Hari Nugroho, SpOG:

1. Apa itu VBAC?

1. Apa itu VBAC
Pixabay/Parentingupstream

VBAC alias Vaginal Birth After Cesarean Section, memiliki nama lain yakni TOLAC alias Trial Of Labor After Cesarean. Ini merupakan upaya untuk melahirkan melalui vagina atau persalinan normal, pasca persalinan secara operasi caesar sebelumnya.

Menurut dr Hari, anak ke berapapun selama sebelumnya pernah operasi caesar akan masuk dalam kategori VBAC.

Tindakan ini biasanya dilakukan di rumah sakit dengan pemeriksaan dan pengawasan ketat dari tim medis, termasuk dokter kandungan dan dokter anak.

Editors' Pick

2. Apa syarat utama seorang ibu boleh menjalani VBAC?

2. Apa syarat utama seorang ibu boleh menjalani VBAC
Pexels/Pixabay

dr Hari menuturkan, seorang ibu diperbolehkan menjalani metode VBAC dengan beberapa syarat. Salah satunya perhatikan dulu luka irisan operasi caesar sebelumnya, VBAC aman dilakukan apabila luka irisan tersebut berada di rahim melintang di segmen bawah.

Dilihat juga ukuran janin terlebih dahulu, untuk melakukan VBAC, ukuran relatif janin harus disesuai dengan ukuran panggul Mama. Jika janin terlalu besar, maka risikonya terlalu tinggi untuk melakukan VBAC.

Perhatikan juga letak kepala janin, untuk VBAC sebaiknya tidak didapatkan adanya kelainan letak. Dengan kata lain, letak kepala harus normal yakni sudah di bawah jalan lahir, Ma.

Yang tak kalah penting, perhatikan juga di mana lokasi Mama hendak bersalin. VBAC dianjurkan oleh dr Hari dilakukan di rumah sakit yang dokter kandungannya siap siaga selalu ada selama 24 jam.

“Hal ini wajib hukumnya, karena apapun itu perlu disadari bahwa angka kejadian ruptur (robek spontan) rahim pada rahim yang pernah melahirkan caesar sebelumnya lebih tinggi dibanding yang belum pernah caesar,” ujar dr Hari.

Sehingga apabila pada proses persalinan terdeteksi tanda ruptur, dapat langsung dilakukan persalinan caesar dengan waktu kurang dari 30 menit.

Jadi apabila rumah sakit pilihan Mama tim kamar ooperasinya tidak siap 24 jam, maka terlalu berisiko untuk menjalani VBAC. Apalagi jika Mama memutuskan untuk bersalin di rumah atau rumah bersalin tanpa fasilitas kamar operasi. Berbahaya, Ma.

Bagaimana dengan informasi yang menyebutkan syarat utama adalah jarak antara operasi caesar dengan persalinan normal minimal 2 tahun? Dr Hari menyebutkan jarak operasi sebelumnya saat ini tidak lagi dipertimbangkan dalam upaya melakukan VBAC.

Dulu dipercaya 2 tahun adalah batas aman, namun penelitian terbaru menunjukkan tidak ada bukti ilmiah bahwa dalam periode waktu tersebut meningkatkan risiko ruptur.

3. Kondisi seperti apa yang membuat seorang ibu dilarang VBAC?

3. Kondisi seperti apa membuat seorang ibu dilarang VBAC
Pixabay/Engin_Akyurt

Seorang ibu dilarang menjalani VBAC apabila luka irisan di rahim (bukan di kulit) adalah irisan di garis tengah dan memanjang atau di fundus (bagian belakang rahim).

Hal ini tidak bisa diketahui dengan melihat irisan di kulit, tetapi dengan melihat rekam medis operasi sebelumnya atau menanyakan ke dokter sebelumnya luka irisan di dalam rahim seperti apa.

VBAC juga dilarang dilakukan apabila operasi caesar dahulunya dilakukan karena masalah rahim yang mendadak robek atau ruptur uteri spontan.

Perhatikan juga riwayat Mama. Jika Mama pernah melakukan operasi angkat mioma dengan irisan di rahim yang lebar dan menembus lapisan dalam, Mama sebaiknya tak menjalani VBAC.

dr Hari menyebutkan, ada beberapa keadaan yang secara umum (bukan bekas operasi caesar) mengapa calon Mama tidak boleh melahirkan normal. Misalnya saat plasenta menutupi jalan lahir, keadaan yang tidak memungkinkan melahirkan normal seperti bayi besar panggul sempit, dan kelainan letak seperti letak lintang.

Seperti disebutkan sebelumnya, jika Mama memutuskan untuk bersalin di rumah sakit yang dokter kandungan, kamar operasi dan tim anestesinya tidak standby 24 jam, maka VBAC tidak boleh dilakukan.

4. Apa saja risiko yang mungkin dialami ibu saat VBAC?

4. Apa saja risiko mungkin dialami ibu saat VBAC
Pixabay/Pexels

Risiko yang paling berbahaya dialami ibu saat menjalani VBAC di antaranya robek pada bekas irisan operasi sebelumnya. Faktanya, risiko robek pada rahim meningkat secara signifikan jika ada riwayat operasi cesar sebelumnya. Apalagi jika operasi caesar sudah dilakukan lebih dari satu kali.

Robeknya rahim ini juga berpotensi merobek plasenta dan bagian selaput ketuban lainnya.

5. Adakah persiapan yang bisa dilakukan jika hendak VBAC?

5. Adakah persiapan bisa dilakukan jika hendak VBAC
Pexels/Pixabay

Saat sudah terlanjur menjalani operasi caesar untuk anak pertama, kemudian hendak bersalin normal untuk anak kedua, mungkinkah ada persiapan yang bisa dilakukan sejak jauh hari?

Menanggapi pertanyaan ini, dr Hari menjelaskan yang terpenting adalah kontrol kesehatan kandungan secara teratur. Lakukan kontrol dan rencana tindakan VBAC di rumah sakit dengan dokter kandungan dan tim kamar operasi standby 24 jam. Serta tenaga medis dengan respond time yang kurang dari 30 menit untuk operasi caesar.

“Jangan lupa, pastikan tim dokter dan tim kamar operasi memang bersedia untuk melakukan VBAC,” pesan dr Hari.

Dengan memerhatikan kondisi kesehatan Mama dan kesiapsiagaan rumah sakit, berbagai risiko VBAC bisa dihindari sejak awal, Ma. Jangan memaksakan diri jika dokter tidak menyetujui VBAC. Utamakan kesehatan Mama dan si Kecil, ya.

The Latest