Benarkah Minus Tinggi saat Persalinan Normal Bisa Membuat Kebutaan?

Selalu jaga kesehatan mata, termasuk saat hamil ya

15 April 2024

Benarkah Minus Tinggi saat Persalinan Normal Bisa Membuat Kebutaan
Freepik/Tirachardz

Mata memiliki peran penting dalam kehidupan. Oleh sebab itu, penting untuk selalu menjaga kesehatan mata, Ma. Misalnya dengan menjaga kebiasaan bermain gadget, segera cek ke dokter saat merasa ada keluhan, serta makan makanan bergizi.

Beberapa masalah pada mata seringkali juga bisa memengaruhi aktivitas sehari-hari dan bahkan persalinan pada ibu hamil. Ada yang menyebutkan bahwa mata dengan rabun minus tertentu tidak boleh melahirkan normal karena berbahaya.

Namun benarkah demikian? Mengapa kesehatan mata bisa terganggu saat kehamilan? Berikut Popmama.com rangkum informasinya untuk Mama dari berbagai sumber:

1. Benarkah minus tinggi bisa menimbulkan kebutaan?

1. Benarkah minus tinggi bisa menimbulkan kebutaan
Pixabay/sanjasy

Menurut dr Nurdin Zuhri, SpM, dari RS Universitas Airlangga, Surabaya, pasien dengan myopia tinggi (lebih dari minus 6.00) memang rentan mengalami komplikasi, terutama karena myopia patologis yang terjadi selama kehamilan dan persalinan.

Salah satu komplikasinya yakni kebutaan, Ma. Komplikasi yang bisa terjadi pada myopia tinggi sehingga menyebabkan kebutaan di antaranya ablasi retina (retinal detachment), degenerasi retina dan macula, serta perdarahan di belakang retina.

Ablasi retina terjadi ketika retina terlepas, yang tergolong kondisi darurat dan dapat menyebabkan kebutaan permanen jika tidak segera ditangani.

dr Nurdin menjelaskan bahwa perubahan-perubahan pada kondisi mata memang dapat terjadi pada kehamilan, namun manajemennya pada kehamilan dan pengaruhnya terhadap persalinan masih diperdebatkan. 

“Myopia telah menjadi salah satu pertimbangan untuk menentukan jenis persalinan. Diduga peningkatan tekanan intraokuler ketika mengejan pada persalinan normal memperparah atau menyebabkan retinal detachment,” ujar dr Nurdin.

Namun demikian, menurutnya sampai saat ini banyak jurnal dari berbagai penelitian di beberapa negara yang mengemukakan kesimpulan bahwa jenis persalinan (normal/pervaginam) tidak menyebabkan komplikasi atau memperparah kondisi myopia pasien.

Ini berarti pada intinya belum ada penelitian ilmiah yang menguatkan teori bahwa mengejan secara langsung merusak retina mata.

2. Gangguan pada mata yang rentan dialami ibu hamil

2. Gangguan mata rentan dialami ibu hamil
Freepik/elnurfreepik

Disampaikan oleh dr Nurdin, selain retinal detachment atau ablasi retina, masalah pada retina mata yang juga kerap dialami oleh ibu hamil dan perlu diwaspadai adalah degenerasii retina perifer.

“Ibu hamil dianjurkan untuk memeriksakan kondisi mata, terutama keadaan retina perifer. Ini untuk melihat apakah ada degenerasi retina perifer,” ujar dr Nurdin kepada Popmama.com.

Jika berdasarkan pemeriksaan benar ditemukan adanya degenerasi retina perifer, maka dapat dilakukan tindakan preventif berupa laser. Tindakan ini dilakukan untuk menutup atau menghancurkan pembuluh-pembuluh darah abnormal yang pecah dan bocor di retina.

Selain itu, masalah lain yang juga rentan dialami adalah edema kornea, Ma. Edema kornea terjadi ketika ada masalah pada kornea yang menyebabkan cairan tertahan di dalam lapisan kornea. Kornea pun menjadi tampak lebih tebal dan penglihatan menjadi buram.

Apabila Mama memiliki riwayat diabetes gestasional, Mama juga lebih rentan mengalami gangguan penglihatan. Salah satunya yakni retinopati diabetik, yang merupakan kerusakan pada pembuluh darah di retina.

3. Tips menjaga kesehatan mata saat hamil

3. Tips menjaga kesehatan mata saat hamil
Pexels/Pixabay

Meski cara-cara alami masih belum terbukti secara ilmiah, dr Nurdin menyebutkan Mama tetap perlu selalu menjaga kesehatan mata dengan mengutamakan kebersihan.

Hindari mengucek-ngucek atau memegang area mata dengan benda asing. Hindari juga menyentuhnya dengan tangan yang kotor. Ini bisa membuat kuman mudah berpindah dan menimbulkan infeksi dengan gejala berupa gatal-gatal.

“Ingat rule of 20. Bekerja dengan jarak dekat (baca buku, menggunakan komputer, gadget) selama 20 menit, sebaiknya istirahat 20 detik, gunakan untuk melihat jarak 20 kaki atau lebih dari 6 meter,” pesan dr Nurdin.

Jangan lupa juga untuk selalu mengonsumsi makanan sehat, terutama yang mengandung vitamin A, vitamin C, vitamin D, zinc dan asam lemak omega 3. Mama bisa mendapatkannya dari sayuran berdaun hijau, ikan salmon, telur dan buah jeruk.

Sebisa mungkin hindari kebiasaan membaca di ruangan gelap. Ini bisa membuat mata menjadi sulit fokus dan jika dilakukan terus-menerus akan membuat mata rusak.

Jika menemukan ada gangguan atau kondisi tidak biasa pada mata, jangan tunda untuk memeriksakan diri ke dokter mata, ya.

Baca juga:

The Latest