Hal ini disebabkan oleh jaringan ikat yang ketat atau masalah lain dengan sistem duktus yang terhubung ke puting.
Meskipun banyak orang memiliki puting terbalik atau tertarik sejak lahir, hal itu juga dapat terjadi di usia lanjut.
Penyebabnya, yang berkisar dari ringan hingga parah, dapat mencakup hal-hal berikut:
Payudara mulai berubah pada pertengahan tiga puluhan dan terus berubah seiring bertambahnya usia.
Saat menopause mendekat, saluran susu memendek. Hal ini dapat menyebabkan puting bergerak ke dalam tubuh.
Kondisi tersebut juga merupakan kemungkinan terkena kanker payudara seiring bertambahnya usia. Untuk menghindarinya, penting untuk menemui dokter jika melihat adanya perubahan.
Saluran yang membawa susu ke puting bisa melebar dan tersumbat. Kondisi ini, yang disebut ektasia saluran susu, biasanya menyerang wanita berusia antara 45 hingga 55 tahun.
Selain inverted nipple, kamu mungkin juga memiliki kemerahan pada dan sekitar puting, rasa sakit yang pada tekanan di bagian tertentu payudara, cairan putih, hijau, atau hitam
Saluran susu yang tersumbat dapat hilang dengan sendirinya. Jika tidak, perlu melakukan perawatan termasuk antibiotik untuk membuka sumbatan saluran atau operasi untuk mengangkatnya.
Jika salah satu atau kedua puting tiba-tiba menjadi terbalik, itu bisa menjadi tanda kanker payudara, seperti adanya benjolan atau penebalan di payudara dan perubahan kulit lainnya di payudara.
Dokter akan menggunakan kombinasi prosedur untuk mendiagnosis masalah, dengan mammogram, ultrasound payudara, biopsi, dan MRI.
Kelenjar di bawah areola juga bisa terinfeksi, membentuk area berisi nanah yang disebut abses.
Ini memungkinkan puting tertarik ke belakang yang biasanya berhubungan dengan gaya hidup, seperti merokok, tindik puting, atau diabetes.
Hal ini tak jarang terjadi pada wanita yang baru saja melahirkan atau sedang menyusui, yakni bakteri yang masuk ke saluran susu dan menyebabkan infeksi.
Untuk membuat diagnosis, dokter akan melakukan USG atau menggunakan jarum untuk mengumpulkan sel-sel dari daerah yang terinfeksi.
Perawatan yang paling umum adalah antibiotik, meskipun dapat sembuh sendiri dari waktu ke waktu.