Kebanyakan susu penambah ASI yang dijual di pasaran terbuat dari bahan dasar susu sapi, susu almond, atau susu kedelai yang dibuat khusus untuk ibu alergi protein susu sapi.
Ketiga jenis susu tersebut mengandung nilai gizi lain atau ekstrak bahan alami yang dipercaya mampu melancarkan produksi ASI, seperti daun katuk atau fenugreek.
Berikut penjelasan dari masing-masing khasiat jenis susu penambah asi berdasarkan penelitian sejauh ini:
Banyak ibu menyusui mengaku produksi ASI menjadi lebih lancar usai mengonsumsi susu penambah ASI berbasis susu sapi yang dijual di pasaran.
Entah hanya doktrin semata atau bukan, sejauh ini belum ada penelitian yang menyatakan bahwa mengonsumsi susu sapi dapat meningkatkan air susu ibu.
Tetapi, ibu menyusui tetap dianjurkan untuk minum susu sapi demi meningkatkan kandungan gizi pada ASI. Susu sapi tidak hanya mengandung protein dan kalsium yang baik untuk tubuh, tetapi juga nutrisi baik lainya, seperti kolin, zat besi, omega-3, dan omega-6.
Namun, jika Mama memiliki alergi atau bahkan intoleransi laktosa, sangat dianjurkan untuk menhindari susu penambah ASI yang terbuat dari susu sapi. Sebagai gantinya, Mama bisa memilih susu kedelai atau susu almond.
Selain susu sapi, susu almond juga menjadi pilihan rasa yang kerap dipilih ibu menyusui di luar sana. Susu almond kaya akan vitamin dan mineral yang baik untuk tubuh. Sayangnya, belum ada penelitian yang dapat membuktikan bahwa susu almond mampu meningkatkan kuantitas ASI.
Susu kedelai banyak digunakan sebagai susu penambah ASI yang dijual dengan harga cukup terjangkau. Ternyata, susu kedelai memang terbukti dapat meningkatkan produksi ASI, terutama pada ibu yang masih dalam masa nifas.
Korelasi susu kedelai terhadap kelancaran ASI dikarenakan adanya kandungan isoflavon di dalamnya. Isoflavon atau hormon fitoestrogen merupakan salah satu hormon estrogen yang diproduksi secara alami oleh tubuh. Hormon tersebut dapat berefek pada kelenjar susu ibu untuk memproduksi lebih banyak ASI.