Di Inggris, Angka Persalinan Caesar Terus Meningkat

Mama tim caesar atau normal?

6 Juni 2018

Di Inggris, Angka Persalinan Caesar Terus Meningkat
Pixabay/Sanjasy

Operasi caesar seringkali menjadi jalan alternatif bagi banyak perempuan yang ingin meminimalisir rasa sakit selama proses persalinan. Saat ini operasi caesar bukan lagi dianggap sebagai prosedur yang darurat, tetapi sudah menjadi pilihan metode persalinan bagi para perempuan modern.

Meskipun biaya yang dibutuhkan jauh lebih tinggi dibanding proses kelahiran normal.

Sebuah penelitian dari Inggris menunjukkan data adanya peningkatan pada jumlah persalinan caesar di sana, terutama pada daerah-daerah eksklusif. Sekitar 37 persen bayi yang lahir dari sebuah rumah sakit di Inggris, Chelsea and Westminster Hospital tahun lalu dilahirkan dengan prosedur operasi caesar.

Angka persalinan dengan operasi caesar di Inggris memang terus meningkat sejak tahun 1980-an.

Hampir 30 Persen Kelahiran di Inggris Dilakukan Melalui Operasi Caesar

Hampir 30 Persen Kelahiran Inggris Dilakukan Melalui Operasi Caesar
Freepik/peoplecreations

Ahli bedah di Chelsea and Westminster Hospital tercatat melaksanakan sekitar 45 tindakan operasi caesar dalam seminggu. Tahun lalu, 27,8 persen dari semua kelahiran di rumah sakit NHS Inggris dilalui  dengan operasi caesar.

Dari semua operasi caesar yang dilakukan tahun lalu, sekitar 76.163 kelahiran caesar sudah direncanakan sebelumnya, sementara sisanya adalah 98.557 kelahiran.

Dalam empat tahun terakhir, jumlah prosedur operasi caesar yang direncanakan sebelumnya telah meningkat sebesar 8 persen, sementara jumlah operasi caesar darurat hanya meningkat 2 persen.

Editors' Pick

Alasan Perempuan Memilih Operasi Caesar

Alasan Perempuan Memilih Operasi Caesar
dailymail.co.uk

Diperkirakan, lonjakan ini terjadi akibat berbagai masalah komplikasi pada kehamilan dan bertambahnya jumlah perempuan yang hamil di usia lebih tua. Kebanyakan dari mereka memang disarankan menjalani operasi caesar yang direncanakan untuk menghindari komplikasi yang mengancam jiwa selama proses persalinan.

Juru bicara dari Royal College of Obstetricians and Gynecologists, Dr. Patrick O'Brien mengatakan, alasan peningkatan jumlah ini memang kemungkinan karena meningkatnya jumlah persalinan kompleks, yang memerlukan operasi caesar terencana. “Dalam beberapa tahun terakhir, telah terjadi jumlah kelahiran kompleks yang lebih tinggi karena usia ibu yang lebih tua dan kasus obesitas. Keduanya juga terkait dengan sejumlah komplikasi, termasuk risiko keguguran yang lebih besar, bayi tak selamat saat kelahiran dan persalinan yang lebih rumit,” ungkap Dr. Patrick, dikutip dari laman Daily Mail.

Sebagian besar operasi caesar elektif juga dilakukan untuk alasan klinis lainnya, seperti bayi dalam posisi sungsang atau ukuran bayi yang sangat besar.

Selain karena alasan medis, makin banyak pula perempuan yang memilih prosedur persalinan caesar hanya karena mereka ingin meminimalkan rasa sakit yang mereka alami selama proses persalinan.

Risiko Operasi Caesar Tetap Ada

Risiko Operasi Caesar Tetap Ada
Pixabay/Parentingupstream

Meskipun biasanya dianggap aman, operasi caesar tetap memiliki risiko bagi semua perempuan. Tindakan ini  bisa berisiko menyebabkan pembekuan darah, perdarahan abnormal atau berlebihan, hingga infeksi pada rahim.

Melihat dari data terbaru yang dirilis NHS Digital, Profesor Eugene Declercq, seorang ahli kesehatan ibu dan anak di Boston University mengakui bahwa memang banyak perempuan yang memilih operasi caesar hanya ingin menghindari rasa sakit saat melahirkan.

Tetapi ia mengingatkan, rata-rata dari mereka akan menghadapi lebih banyak kesulitan setelah menjalani operasi caesar. Sekitar 18 persen perempuan bahkan masih merasakan sakit dalam kurun waktu enam bulan pasca caesar.

Benarkah Menyusui Menurunkan Risiko Nyeri Pasca Operasi Caesar?

Benarkah Menyusui Menurunkan Risiko Nyeri Pasca Operasi Caesar
Freepik/yanalya

Sebuah penelitian dari Our Lady of Valme Hospital di Seville yang dikeluarkan pada Juni 2017 lalu mengklaim bahwa menyusui mampu mengurangi ketidaknyamanan dan dampak yang menyakitkan dari operasi caesar.

Ibu yang menyusui setidaknya selama dua bulan setelah melakukan tindakan caesar, tiga kali lebih kecil risikonya untuk mengalami nyeri persisten pasca caesar dibandingkan mereka yang menyusui lebih singkat, atau tidak sama sekali. Sekitar 23 persen perempuan yang menyusui kurang dari dua bulan, melaporkan rasa sakit di area bedah atau jahitan caesar mereka dibandingkan perempuan yang menyusui lebih lama.

Selain itu, kecemasan secara signifikan juga meningkatkan risiko seorang perempuan menderita ketidaknyamanan setelah operasi.

The Latest