Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
5 Bahaya Ekstasi untuk Ibu Menyusui (5).jpg
Freepik.com/freepik

Intinya sih...

  • Ekstasi berbahaya bagi Ibu Menyusui

  • Zat beracun masuk ke ASI dan mengganggu pertumbuhan otak bayi

  • Risiko dehidrasi, produksi ASI menurun, dan gangguan kondisi mental Ibu

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Masa menyusui adalah periode yang sangat penting baik untuk ibu maupun bayi. Di fase ini, tubuh Mama memproduksi ASI yang menjadi sumber nutrisi utama bagi si kecil, serta membangun ikatan emosional yang kuat. 

Oleh karena itu, gaya hidup, pola makan, dan apa pun yang masuk ke tubuh Mama akan memengaruhi kesehatan bayi juga.

Sayangnya, masih ada sebagian orang yang penasaran atau bahkan tidak sadar bahwa penggunaan narkotika seperti ekstasi sangat berbahaya, termasuk pada Ibu menyusui

Bukan hanya merusak tubuh Mama, tetapi juga bisa berdampak langsung pada ASI dan perkembangan bayi. Yuk cari tahu lebih jauh apa saja bahaya ekstasi bagi Ibu menyusui, selengkapnya di Popmama.com!

1. Zat beracun masuk ke ASI

Freepik.com/freepik

Ekstasi adalah zat psikoaktif yang bisa masuk ke aliran darah dan tersalurkan ke dalam ASI. Saat Mama mengonsumsi ekstasi, bayi ikut terekspos melalui susu yang ia minum. 

Bayi yang tubuhnya masih sangat rentan belum mampu memecah zat ini, sehingga efeknya jauh lebih berbahaya. Dampaknya antara lain dapat menyebabkan gangguan sistem saraf, bayi rewel berlebihan, sulit tidur, kejang, hingga gagal napas.

2. Mengganggu pertumbuhan otak bayi

Freepik.com/wayhomestudio

Bayi sedang berada dalam fase pertumbuhan otak yang pesat. Paparan ekstasi dapat mengganggu perkembangan neuron dan kemampuan kognitifnya. 

Risiko jangka panjang bisa berupa gangguan memori, kesulitan fokus, perkembangan bicara terlambat, hingga risiko gangguan perilaku kelak.

Ini karena, zat psikoaktif bisa mengganggu neurotransmiter yang berperan penting dalam perkembangan otak.

3. Risiko dehidrasi dan produksi ASI menurun

Freepik.com/rawpixel.com

Ekstasi dikenal menyebabkan dehidrasi, suhu tubuh meningkat, dan tubuh bekerja lebih keras dari biasanya. 

Kondisi ini bisa langsung memengaruhi produksi ASI karena tubuh kekurangan cairan dan energi.

Bahkan dalam jangka pendek, konsumsi ekstasi bisa bikin ASI berkurang drastis sehingga kebutuhan nutrisi bayi tidak tercukupi.

4. Mengganggu kondisi mental dan emosional Ibu

Freepik.com/freepik

Ibu menyusui sangat membutuhkan kestabilan emosi untuk bonding dengan bayi. 

Ekstasi bisa menyebabkan mood swing ekstrem, cemas berlebih, depresi pasca penggunaan, hingga paranoid atau panik. 

Hal ini membuat Mama sulit merawat bayi, kehilangan fokus, bahkan meningkatkan risiko kecelakaan atau bahaya lain saat mengurus si kecil.

5. Membahayakan nyawa Ibu dan bayi

Freepik.com/freepik

Ekstasi berisiko menyebabkan gangguan jantung, kejang, hipertermia (suhu tubuh melonjak), hingga gagal organ.

Ketika kondisi Mama terganggu atau bahkan kehilangan kesadaran, bayi juga dalam bahaya karena tidak terurus dan tidak mendapatkan asupan ASI atau pengawasan yang dibutuhkan.

Dalam beberapa kasus, penggunaan narkotika pada ibu menyusui dapat mengancam nyawa bayi secara langsung maupun tidak langsung.

Ekstasi dan obat-obatan terlarang apa pun, sepenuhnya tidak boleh dikonsumsi oleh Ibu menyusui. Bahayanya bukan hanya untuk kesehatan Mama, tetapi juga berdampak jangka panjang bahkan permanen pada tumbuh kembang bayi.

Kalau Mama merasa kesulitan berhenti atau sedang berjuang mengatasi stres masa menyusui, carilah dukungan baik dari keluarga, tenaga kesehatan, maupun konselor. 

Meminta bantuan bukan tanda kelemahan, tapi bukti Mama ingin memberikan yang terbaik untuk buah hati. 

Editorial Team