Bisa Sangat Tidak Nyaman, Inilah Penyebab Biduran setelah Melahirkan

Dapat mengganggu tidur dan aktivitas sehari-hari

2 September 2022

Bisa Sangat Tidak Nyaman, Inilah Penyebab Biduran setelah Melahirkan
Freepik

Biduran juga disebut urtikaria. Ini adalah reaksi kulit yang menyebabkan bekas gatal. Sementara biduran kronis adalah bekas yang berlangsung selama lebih dari enam minggu. Bahkan sering kembali selama berbulan-bulan.

Namun biasanya, gatal-gatal karena biduran dapat memiliki bekas luka yang berubah menjadi bekas bengkak dengan ukuran bervariasi. Dimana biduran bisa sangat tidak nyaman dan mengganggu tidur maupun aktivitas sehari-hari. Terutama bagi banyak perempuan yang baru saja melalui proses persalinan.

Lantas, apa yang menyebabkannya? Berikut Popmama.com berikan informasi mengenai penyeban biduran setelah melahirkan. Yuk, cek ulasannya!

1. Alergi pada makanan tertentu

1. Alergi makanan tertentu
Freepik/Drazen Zigic

Ma, biduran biasanya disebabkan oleh reaksi alergi terhadap sesuatu yang Mama konsumsi. Ketika Mama memiliki reaksi alergi, tubuh mulai melepaskan histamin ke dalam darah. Biduran dapat muncul di mana saja di tubuh dan dapat terlihat berupa bintik-bintik kecil, bercak atau benjolan besar yang terhubung.

Dilansir dari My.clevelandclinic, orang mendapatkan gatal-gatal dan angioedema dari segala macam hal. Ini termasuk alergen udara seperti serbuk sari pohon dan rumput, spora jamur dan bulu hewan peliharaan. Bahkan alergi makanan terhadap susu, kacang tanah dan kacang pohon, telur, ikan dan kerang.

Jika Mama tidak pernah mengalami alergi atau hanya alergi ringan sebelumnya, maka kehamilan dapat memperburuk gejala biduran. Dimana semua perubahan dalam tubuh juga menyebabkan gatal-gatal dan biduran pasca persalinan.

Editors' Pick

2. Sedang mengalami infeksi tertentu

2. Sedang mengalami infeksi tertentu
Freepik/stefamerpik

Gatal-gatal akibat biduran adalah salah satu penyebab dari peradangan kulit. Ruam merah besar dan gatal yang muncul pasca persalinan bisa saja disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri seperti Helicobacter pylori (bakteri di perut), hepatitis atau infeksi gigi. Bahkan penyakit autoimun seperti lupus dan penyakit Hashimoto dapat menyebabkan gatal-gatal.

Dikutip dari Healthline, biduran akibat infeksi virus dan bakteri menyebabkan gatal-gatal. Infeksi bakteri umum termasuk termasuk infeksi saluran kemih dan radang tenggorokan. 

Sedangkan infeksi dari kuman, bakteri dan virus membuat sistem kekebalan tubuh melemah untuk sementara. Kuman-kuman tersebut mungkin tetap berada di sistem tubuh, kemudian mengganggu sistem kekebalan saat tubuh sedang rileks setelah melahirkan. 

3. Reaksi dari iritasi eksternal

3. Reaksi dari iritasi eksternal
Freepik/8photo

Gatal-gatal biduran juga biasanya berwarna merah, merah muda atau berwarna seperti daging dan terkadang terasa sakit. Dalam kebanyakan kasus, gatal-gatal disebabkan oleh reaksi terhadap iritasi di lingkungan. Bisa juga biduran pasca persalinan muncul sebagai reaksi dari iritasi eksternal yang tertelan atau bersentuhan dengan kulit. 

Menanggapi iritasi, tubuh melepaskan bahan kimia seperti histamin yang menyebabkan gatal dan peradangan. Iritan dapat mencakup obat-obatan, produk kosmetik, sengatan serangga, bahan kimia, infeksi dan masalah medis tertentu. Bahkan paparan panas atau dingin yang ekstrem.

Dirilis dari Webmd, dokter perlu mengajukan banyak pertanyaan dalam upaya menemukan kemungkinan penyebab gatal-gatal. Ini karena tidak ada tes khusus gatal-gatal. Dokter mungkin melakukan tes kulit dan menguji darah untuk melihat apakah kamu memiliki penyakit atau tidak.

4. Terinfeksi virus hepatitis C

4. Terinfeksi virus hepatitis C
Freepik/benzoix

Seorang perempuan dapat mengembangkan gatal-gatal karena pertanda masalah kesehatan yang lebih serius, salah satunya seperti infeksi hati. Dimana Hepatitis C paling memengaruhi hati. Tetapi juga bisa menyebabkan masalah dengan bagian tubuh lainnya, termasuk kulit.

Diinformasikan oleh Amsety.com, ruam kulit mungkin merupakan tanda hepatitis C dan ini tidak boleh diabaikan. Ruam yang muncul di kulit akibat hepatitis C menunjukkan bahwa tubuh kamu sibuk berusaha melawan infeksi itu sendiri. Ruam tersebut disebut urtikaria dan merupakan ruam yang paling umum bagi mereka yang menderita virus hepatitis C akut.

Benjolan, ruam dan bintik-bintik gatal mungkin merupakan tanda pertama yang Mama perhatikan dari infeksi ini. Dimana kebanyakan orang yang telah mengalami biduran pada HCV akut, biasanya muncul dalam bentuk ruam merah yang menyebar, gatal dan merah pada kulit. 

5. Cara mengatasi biduran pada ibu menyusui?

5. Cara mengatasi biduran ibu menyusui
Freepik

Bahwa beberapa perempuan yang baru melahirkan sering kali mengalami biduran pada kulitnya hingga masa menyusui sang buah hati. Namun jangan khawatir, dalam kebanyakan kasus tidak memerlukan perawatan medis untuk gatal-gatal pasca persalinan. Dokter mungkin meresepkan obat agar membantu mengendalikan gejala pada kasus yang serius.

Dimana Mama perlu pengobatan yang aman khusus ibu menyusui untuk menurunkan gejalanya. Nah, salah satunya adalah menggunakan krim steroid kulit seperti betamethasone valerate, antihistamin seperti pheniramine, lotion atau krim anti gatal. Tetapi penggunaannya harus menggunakan resep dokter, ya.

Sementara sambil melakukan pengobatan yang tadi disebutkan, cobalah melakukan berbagai cara sederhana di rumah dengan mengompres dingin guna mengurangi rasa gatal. Mama juga bisa mengoleskan lidah buaya yang telah dimasukkan ke dalam lemari pendingin.

Itulah penyebab biduran setelaha melahirkan. Sebaiknya hindari faktor yang mungkin memicu timbulnya biduran (makanan, debu, gigitan serangga atau cuaca).

Baca juga:

The Latest